Rabu, 30 Desember 2009

Dakwah Thulabiyah: Sebuah Langkah Awal


Pembuka: Pergerakan Para PelajarPergerakan-pergerakan intelektualitas dari suatu bangsa tidak pernah lepas dari peran sentral para pelajar sebagai tonggak awalnya. Mahasiswa, jika kita persempit ruang lingkupnya, memiliki tiga fungsi, yaitu agent of change, moral force, serta iron stock, yang membuat mereka menjadi tolakan-tolakan awal dari transformasi dari suatu bangsa. Pergolakan revolusi dari banyak negara tidak lepas dari peran para pelajar dengan semangat tinggi khas para pemuda, serta ide-ide brilian menjadikan mereka kesatuan yang tanggap dengan kondisi sosial yang ada di sekitarnya.
Adanya ketidakberesan pada keadaan sekitarnya membuat mereka merasa terpanggil untuk berkontribusi penuh dalam melakukan perubahan menuju masyarakat yang madani. Melalui kekritisan mereka bereaksi atas kedzalimin yang terjadi di masyarakatnya. Paling tidak ada lima kunci yang menjadi kekuatan bagi para pelajar, yaitu: (1) idealisme, (2) kecerdasan, (3) sikap kritis atau kepekaan sosial, dan (4) pengorbanan. Kunci-kunci kekuatan ini akan terus terwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya walaupun kemenangan belum mereka raih.

Menggunakan Kacamata Islam
Dalam ranah sejarah Islam, pergerakan menuju perubahan banyak dimulai dari pemudanya. Hal ini dapat terjadi karena semangat, kerja, dan tenaga pemuda adalah sebuah kekuatan besar yang sangat potensial. Kekuatan ideologi dan fikrah para pemuda Islam yang sudah mendapat tarbiyah dan terorganisir dengan baik merupakan sebuah potensi besar dalam upaya mewujudkan kebangkitan Islam (Shahwah Islamiyah). Semua ini menjadikan peran pemuda Islam sangat vital sebagai tulang inti perjuangan dakwah. Mereka akan tampil sebagai agen-agen perubah (guwwatut taghyir) yang sudah ter-tarbiyah dan terorganisir berdasarkan manhaj Rabbani.
Para pemuda ataupun mahasiswa muslim haruslah memiliki prinsip-prinsip yang harus dipegangnya selalu agar tidak tersesat ketika berorganisasi. Menurut Mahfudz Siddiq, paling tidak ada lima prinsip dalam pengorganisasian mahasiswa:
1. Asas perjuangan → iman kepada Allah
2. Kekuatan konsep dan metode perjuangan
3. Kekuatan persatuan dari hati yang saling berhimpun (irthibath qulub)
4. Kekuatan sikap dan posisi perjuangan
5. Kekuatan aksi dan opini


Dakwah Thulabiyah, Dakwah para Akademisi
Dakwah thulabiyah tidaklah berbeda secara substansi dengan dakwah Islam pada umumnya karena dakwah tulabiyah merupakan bagian integral dari dakwah Islam yang memiliki tujuan-tujuan besar di dalamnya yaitu membentuk peradaban Islam yang madani, sebagai perwujudan dari rahmatan lilalamin. Dakwah thulabiyah memiliki sinkronisasi sasaran koordinasi dan evaluasi yang berkesinambungan, serta proyeksi dan pengarahan sumber daya manusia dakwah Islam yang sistematis.
Sesuai dengan namanya, dakwah thulabiyah memiliki ruang lingkup pada kalangan pelajar yang memiliki segmentasi pada wilayah akademis. Oleh karena itu dakwah thulabiyah memiliki tujuan menjadikan sekolah atau kampus sebagai basis dakwah yang akan mengembangkan pemikiran serta opini ilmiah. Dakwah thulabiiyah akan bersifat seobjektif mungkin dalam peningkatan wacana strategis dakwah demi perwujudan kesatuan umat (wihdatul ummah).
Dakwah thulabiyah merupakan sebuah langkah strategis dalam upaya menciptakan kader-kader dakwah sejak dini yang memiliki kesadaran dan pemahaman akan Islam di kalangan sekolah atau kampus.

Karakteristik Kekuatan Pemuda di Dalamnya
Tujuan besar Islam dimulai dari diri setiap individu muslim, serta para pemudanya yang memiliki potensi yang besar. Kekuatan besar yang dimiliki pemuda ini menjadikan mereka memiliki peran penting serta amanah besar yang berada dalam pundak mereka. Karakteristik unsur kekuatan yang dibutuhkan, yaitu:
1. Kekuatan para pemuda (ghuwwatusy-syabab)
2. Memberi tanpa berpihak (‘athoo bilaa tahzzub)
3. Kelompok yang selalu bekerja (gaumun ‘amaliyyun)
4. Perpaduan pria dan wanita (arrijal wa mar’ah)
5. Syura tanpa bersikap diktator (syuro bilaa istibdaad)
6. Bersifat universal (‘alamiyah)

Kontinuitas Dakwah Thulabiyah
Dakwah thulabiyah merupakan dakwah yang bersifat kontinu karena kondisi para pelajar yang menuntut ilmu pada jenjang atau tingkatan pendidikan. Dakwah thulabiyah diawali pada jenjang SMP dimana mereka baru memasuki fase akil baligh, dengan adanya kewajiban syar’i (taklif syar’i) mereka mulai dituntut untuk ikut berkontribusi dalam dakwah yang kemudian akan menjadi suplai bagi dakwah di SMA nantinya.
Memasuki lahan dakwah pada jenjang SMA, mereka akan mulai disiapkan untuk berhubungan (intima’) dengan harakah Islamiyah sehingga pembinaan secara sistematis (tarbiyah manhajiyah) dapat dilakukan. Persiapan (pembinaan) yang dilakukan pada siswa SMA menjadi bekal untuk mereka saat menghadapi dakwah kampus yang lebih kompleks lagi.
Dakwah thulabiyah mencapai puncaknya saat berada dalam ranah kampus. Hal ini disebabkan oleh perguruan tinggi yang mempunyai pengaruh besar pada masyarakat. Pergerakan mahasiswa memiliki aktivitas yang begitu luas di dunia yang telah terbukti selalu bersentuhan baik dengan pemerintah maupun masyarakat. Semua hal ini menjadikan mahasiswa memiliki potensi yang besar bagi kekuatan dakwah yang secara intelektual objektif dan inovatif, serta potensi sebagai calon pemimpin bangsa.
Peran dakwah thulabiyah pada ranah perguruan tinggi selanjutnya menjadi landasan bagi para aktivis dakwah untuk memainkan peran dalam medan dakwah yang lebih besar, yaitu masyarakat.

Manajerial Dakwah Thulabiyah
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, adanya jenjang-jenjang dalam pendidikan menjadikan koordinasi antara setiap jenjang sebagai sebuah kebutuhan. Koordinasi yang apik akan membentuk sikap saling bahu-membahu (ta’awun) dan membangun kekuatan dakwah. Aktifitas dakwah thulabiyah harus dapat bersentuhan dengan berbagai aktivitas dakwah di institusi lain, seperti mesjid, organisasi profesional, organisasi politik, LSM, media massa, dan sebagainya. Hal ini membutuhkan sistem manajemen (idarah) yang baik agar dapat menciptakan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang yang komprehensif. Sistem dakwah thulabiyah pun dijalankan atas dasar bashirah dan hujjah balighah yang membutuhkan manajemen dan kepemimpinan (qiyadah) yang efektif. Maka prinsip amal jama’i dan ta’awun dapat terealisasikan dengan baik.
Dakwah thulabiyah memiliki visi dan misi yang agung: ridha Allah dan menyeru kepada manusia untuk beribadah kepada-Nya. Kepemimpinan di dalamnya bersifat satu kepemimpinan dan organisasi antara elemen dalam dakwah thulabiyah, sehingga dibutuhkan prinsip proporsionalitas, inisatif, konstruktif, dan loyalitas.
Manajemen dakwah thulabiyah dipimpin oleh seorang qiyadah dengan tujuan agar didapat perencanaan yang terorganisir dan jelas untuk masa depan organisasi. Manajemen dakwah thulabiyah memiliki beberapa tahap:
1. Perencanaan (takhtih)
2. Pengorganisasian (tandhzim)
3. Pengarahan dan dorongan (taujih dan thafidz)
4. Kontrol dan evaluasi (muraqabah dan muhasabah)
Pada akhirnya dakwah thulabiyah harus memiliki sasaran-sasaran yang ditetapkan dari: (1) ahdaf marhaliyah (sasaran bertahap), (2) tadaruijjiyah (proses berkesinambungan), dan (3) waqi’iyah (sasaran yang ditetapkan).

Model Tarbiyah Dakwah thulabiyah
Dakwah thulabiyah bagaimanapun membutuhkan tarbiyah di dalamnya sebagai usaha men-fitrahkan manusia sebagai seorang khalifah yang bisa mengembang amanah dari Allah. Selain itu, tarbiyah bertujuan agar manusia mau tunduk beribadah kepada Allah. Tarbiyah dilakukan sejalan dengan aktivitas dakwah thulabiyah dan tentunya sesuai dengan konsep ajaran Islam sebagai minhajjul hayyah.
Dalam dakwah thulabiyah, tarbiyah memiliki model, yaitu ta’limiyah (fase perkenalan) tarbiyah takwiniyah (fase oembentukan), tarbiyah tanfidziyah (fase pelaksanaan). Hal ini dibutuhkan agar dapat membentuk aktivis dakwah thulabiyah memilki muwashafat, yaitu salimul ‘aqidah (aqfidah yang bersih), shahihul ibadah (ibadah yang benar), matinul khuluq (akhlak yang kokoh), qawiyyul jism (tubuh yang kuat), mutsaqqaful fikr (wawasan pemikiran yang luas), mujahidun li nafsihi (bersungguh-sungguh atas dirinya), harishun ‘ala waqtihi (pandai menjaga waktu), munazahmun fi syu’unih (tertata segala urusannya), qadirun ‘alal kasbi (mampu menghidupi dirinya), nafi’un li ghairihi (bermanfaat bagi orang lain).

Penutup
Masalah adalah hal yang pasti terjadi dalam dinamika perjalanan dakwah thulabiyah sebagai reaksi dari amal dakwah dan konsekuensi dari kesalahan yang terjadi. Permasalahan tersebut umumnya disebabkan oleh faktor internal, eksternal, serta pelaksanaan teknis dakwah thulabiyah. Namun semua masalah tersebut dapat mendinamisir perjalanan dakwah, meningkatkan profesionalitas dan kinerja aktivis di dalamnya, serta meningkatkan iltizam dan keyakinan akan datangnya pertolongan Allah.

[disarikan dari buku Risalah Dakwah Thulabiyah karya Drs. Mahfudz Siddiq]

Read More..

Selasa, 08 Desember 2009

Adikku Annisa


Tulisan ini hasil copy paste..

Saya ingin bercerita mengenai kisah adik saya, Nur Annisa, seorang gadis yang baru menginjak dewasa tetapi agak kasar dan suka berkelakuan seperti lelaki. Ketika usianya mencecah 17 tahun, perkembangan tingkah lakunya benar-benar membimbangkan ibu. Dia sering membawa teman-teman lelakinya pulang ke rumah. Situasi ini menyebabkan ibu tidak senang tambahan pula ibu merupakan guru Al_Quran. Bagi mengelakkan pergaulan yang terlalu bebas, ibu telah meminta adik memakai tudung. Permintaan ibu itu ditolaknya sehingga seringkali berlaku pertengkaran-pertengkaran kecil antara mereka.

Pernah pada suatu masa, adik berkata dengan suara yang agak keras,
"Coba mama lihat, tetangga-tetangga kita pun ada yang anaknya pakai jilbab, tapi perangainya sama seperti orang yang tak pakai jilbab. Sampai kawan-kawan ani dekat sekolah, yang pakai jilbab pun selalu pergi-pergian dengan om-om, pegang-pegang tangan. Ani ni, walaupun tak pakai jilbab, tak pernah berbuat kayak gituan!"

Ibu hanya mampu mengelus dada mendengar kata-kata adik. Kadang kala saya terlihat ibu menangis di akhir malam. Dalam qiamullailnya. Terdengar lirih doanya " Ya Allah, kenalkan ani dengan hukum-hakam-Mu".

Pada satu hari ada tetangga yang baru pindah berdekatan dengan rumah kami. Sebuah keluarga yang mempunyai enam orang anak yang masih kecil. Suaminya bernama Abu khoiri,(nama sebenarnya siapa, tak dapat dipastikan). Saya mengenalinya sewaktu di masjid. Setelah beberapa lama mereka tinggal berhampiran rumah kami, timbul desas desus mengenai isteri Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga ada yang menggelarnya si buta, bisu dan tuli. hal ini telah sampai ke pengetahuan adikku. Dia bertanya kepada saya,
"Abang, betul kah orang yang baru pindah itu, isterinya buta, bisu dan tuli?"
Lalu saya menjawab sambil cuek,
"Kalau mau tahu, pergi aja ke rumahnya, tanya sendiri"

Eh bener tuh adik mengambil serius kata-kata saya dan benar-benar pergi ke rumah Abu Khoiri. Sekembalinya dari rumah mereka, saya melihat perubahan yang benar-benar drastis berlaku pada wajah ani. Wajahnya yang tak pernah muram atau lesu menjadi pucat lesu..entah apa yang telah berlaku?

Namun, selang dua hari kemudian, dia minta ibu buatkan jilbab. jilbab yang jatuh ke bawah. Adikku pakai baju panjang.. Lengan panjang pula tuh. Saya sendiri jadi bingung.. Bingung campur syukur kepada Allah SWT kerana saya melihat perubahan yang ajaib.. Ya, saya katakan ajaib kerana dia berubah seratus persen! Tiada lagi anak-anak muda atau teman-teman wanitanya yang datang ke rumah hanya untuk bercakap perkara-perkara yang tidak tentu arah... Saya lihat, dia banyak merenung, banyak baca majalah Islam (biasanya dia suka beli majalah hiburan), dan saya lihat ibadahnya pun melebihi saya sendiri.. Tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur'annya, solat sunat nya..dan yang lebih menakjubkan lagi, bila kawan-kawan saya datang, dia menundukkan pandangan.. Subhanallah.....Segala puji bagi Engkau wahai Allah, jerit hati saya..

Tidak lama kemudian, saya mendapat panggilan untuk bekerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan minyak CALTEX. Dua bulan saya bekerja di sana, saya mendapat khabar bahawa adik sakit tenat hingga ibu memanggil saya pulang ke rumah ( rumah saya di Madiun). Dalam perjalanan, saya tak henti-henti berdoa kepada Allah SWT agar adikku ani di beri kesembuhan, hanya itu yang mampu saya usahakan.

Ketika saya sampai di rumah..di depan pintu sudah banyak orang..hati berdebar-debar, tak dapat ditahan...saya berlari masuk ke dalam rumah..saya lihat ibu menangis .. saya segera menghampiri ibu lantas memeluknya....dalam isak tangisnya ibu memberitahu, "Dhi, adik bisa mengucapkan kalimat Syahadah diakhir hidupnya".. Air mata ini tak dapat ditahan lagi...
Setelah selesai upacara pengkebumian dan lain-lainnya, saya masuk ke bilik adikku. Saya lihat di atas mejanya terletak sebuah diari. Diari yang selalu adik tulis. Diari tempat adikku menghabiskan waktunya sebelum tidur semasa hayatnya. Kemudian diari itu saya buka sehelai demi sehelai...hingga sampai pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hati ini..
Perubahan yang terjadi ketika adik baru pulang dari rumah Abu khoiri..di situ tertera tanya jawab antara adik dan isteri tetangga kami itu. Butirannya seperti ini:

Soaljawab (saya lihat di lembaran itu terdapat banyak bekas tetesan air mata)
Annisa : (Aku hairan,wajah wanita ini cerah dan bersinar seperti bidadari) Ibu.. wajah ibu sangat muda dan cantik
Isteri tetanggaku : Alhamdulillah ..sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati
Annisa : Tapi ibu kan sudah punya anak enam .. Tapi masih kelihatan cantik
Isteri tetanggaku : Subhanallah..sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT. Dan bila Allah SWT berkehendak.. Siapakah yang bisa menolaknya?
Annisa : Ibu... Selama ini ibu saya selalu menyuruh saya memakai jilbab..tapi saya selalu menolak kerana saya rasa tak ada masalah kalau saya tak pakai jilbab, asalkan saya berkelakuan baik. Saya lihat, banyak wanita yang pakai jilbab tapi kelakuannya melebihi kami yang tak pakai..sampaikan saya tak pernah rasa ingin pakai jilbab..pendapat ibu bagaimana ?
Isteri tetanggaku: Annisa, sesungguhnya Allah SWT menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT nanti, jilbab adalah perlindungan untuk wanita ..
Annisa : Tapi yang saya lihat, banyak wanita berjilbab yang kelakuannya tak baik..
Isteri tetanggaku: jilbab hanyalah kain , tapi hakikat atau makna di sebalik jilbab itu sendiri yang harus kita pahami
Annisa : Apakah hakikat jilbab ?
Isteri tetanggaku : Hakikat jilbab adalah perlindungan zahir batin, lindungi mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhrim kamu, lindungi lidah kamu dari mengumpat orang dan bercakap perkara yang sia sia .. Senantiasalah lazimi lidah dengan zikir kepada Allah SWT, lindungi telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat, lindungi hidungmu dari mencium segala yang berbau busuk, lindungi tangan-tangan kamu dari berbuat sesuatu yang tidak senonoh, lindungi kaki kamu dari melangkah menuju maksiat, lindungi fikiran kamu dari berfikir perkara yang mengundang syaitan untuk memperdayai nafsu kamu, lindungi hati kamu dari sesuatu selain Allah SWT, bila kamu sudah bisa, maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu.. Itulah hakikat jilbab
Annisa : Ibu, sekarang saya sudah jelas tentang arti jilbab...mudah mudahan saya mampu pakai jilbab. Tapi, bagaimana saya mau melakukannya?
Isteri tetanggaku: Duhai Nisa, bila kamu memakai jilbab, itulah kurniaan dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha Pemberi Rahmat, bila kamu mensyukuri rahmat itu, kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan-amalan 'jilbab' hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT.
Duhai Nisa .. Ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan.. Ketika ditiup sangkakala yang kedua, .. pada saat roh-roh manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tiada rumput maupun tumbuhan , ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gelita, ketika seluruh manusia ketakutan, ketika ibu tidak mempedulikan anaknya , anak tidak mempedulikan ibunya, sanak-saudara tidak kenal satu sama lain lagi , antara satu sama lain bisa menjadi musuh lantaran satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini, ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya mempedulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berpeluh kerana rasa takut yang luar biasa hingga tenggelam dirinya akibat peluh yang banyak, dan bermacam macam rupa-rupa bentuk manusia yang tergantung amalannya , ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syaitan, semuanya menangis..menangis kerana hari itu Allah SWT murka..belum pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu. Hingga ribuan tahun manusia dibiarkan Allah SWT dipadang mahsyar yang panas membara hinggalah sampai ke Timbangan Mizan. Hari itulah dipanggil hari Hisab..
Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal pada hari ini, entah dengan apa nanti kita akan menjawab bila kita di tanya oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar , Yang Maha Kuat , Yang Maha Agung. . . . . Allah SWT .

Sampai di sini saja kisah itu saya baca karena di sini tulisannya terhenti dan saya lihat banyak tetesan ai mata yang jatuh dari pelupuk matanya..SubhanAllah Saya buka halaman berikutnya dan saya lihat tertera tulisan kecil dibawah tulisan itu "buta , tuli dan bisu.. wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain muhrimnya , wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah SWT , wanita tidak pernah berbicara ghibah dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia sia"
Tak tahan airmata ini pun jatuh.semoga Allah SWT menerima adikku disisinya..Amin

Subhanallah ..saya harap cerita ini bisa menjadi iktibar bagi kita semua. Alangkah lebih baiknya jika note ini diforward. Wassalam...


note: tulisan ini hasil copy paste dari note facebook sahabatku, beliau sendiri sepertinya hasil copy paste dari orang lain
Read More..

Senin, 30 November 2009

Prinsip Fermentasi Anaerob Penghasil Bioetanol



Pada fermentasi anaerob, zat-zat organik dikatabolisme tanpa kehadiran oksigen yang berarti tidak adanya akseptor elektron eksternal melainkan melalui keseimbangan reaksi oksidasi-reduksi internal. Produk dihasilkan selama proses penerimaan elektron yang dilepaskan saat pemecahan zar-zat organik. Oleh karenanya zat-zat organik tersebut berperan sebagai akseptor dan donor elektron. Pada fermentasi, substrat hanya dioksidasi sebagian dan oleh karena itu hanya sedikit energi yang bisa dihasilkan. Glukosa sebagai substrat akan melepaskan elektron saat dirubah menjadi piruvat, namun elektron tersebut kemudian akan diambil piruvat untuk menjadi etanol




Pada prosesnya glukosa yang digunakan dalam fermentasi dapat dihasilkan dari pati. Pati tersebut dihidrolisis terlebih dahulu menjadi uni-unit monomer glukosa. Pada prosesnya dapat dilakukan secara kimiawi ataupun enzimatis. Cara enzimatis menjadi pilihan karena lebih mudah dilakukan dan sifat enzim yang dapat memutuskan rantai polimer dari pati dengan spesifik. Enzim yang digunakan adalah α-amilase yang dapat menghidrolisis ikatan α-1,4-glukosida dan glukoamilase yang dapat menghidrolisis ikatan α-1,4-glukosida dan α-1,6-glukosida.
Glukosa yang dihasilkan kemudian difermentasi dalam kondisi anaerob. Proses fermentasi dilakukan oleh mikroorganisme jenis ragi (yeast), dan yang biasa digunakan adalah Sacchromyces serevisae.



S. serevisae akan memetabolisme glukosa membentuk asam piruvat melalui jalur Embden-Meyerhof-Parnas. Asam piruvat selanjutnya mengalami reaksi dekarboksilasi menjadi asetaldehia dan mengalami reaksi dehidrogenasi menjadi bioetanol. Bioetanol yang dihasilkan kemudian didestilasi sehingga dapat dipisahkan. Hasil destilasi ini masih mengandung jumlah air yang menyebabkannya menjadi belum dapat digunakan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu bioetanol ini ditambahkan bahan yang dapat menyerap air seperti CaCO3 dan zeolit ataupun dengan menggunakan cara destilasi vakum.
Pada pembuatan biodiesel menggunakan prinsip yang mirip dengan pembuatan bietanol. Perbedaannya terletak dari substrat fermentasi dan mikroorganisme yang digunakan. Pada pembuatan biodiesel digunakan asam lemak yang dapat diperoleh dari hasil hidrolisis lipid. Asam lemak kemudian difermentasi menjadi trigliserida dengan berbagai proses reaksi. Trigliserida yang dihasilkan ini dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel.


Pustaka:
Khanal, Samir Kumar. 2008. Anaerobic Biotechnology for Bioenergy Production: Principles and Applications. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Assegaf, Faisal. 2009. Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa paradisiacal) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam dan Enzimatis. Lomba Karya Tulis Ilmiah. Semarang.

Musanif, Jamil. 2008. Bioetanol. http://agribisnis.deptan.go.id/xplore/files/PENGOLAHAN-HASIL/BioEnergi-Lingkungan/BioEnergi-Perdesaan/BIOFUEL/Bioetanol/Bioethanol.pdf. diakses tanggal 28 November 2009.


Read More..

Selasa, 24 November 2009

Analisis Vaksin Rabies


Vaksin apapun ketika akan dipasarkan haruslah memenuhi syarat uji. Pada kali ini akan dibahas mengenai beberapa cara analisis vaksin rabies. Berikut penjabarannya:

Baku Pembanding
Baku pembanding yang dipakai adalah BPFI (Baku Pembanding Farmakope Indonesia)

Identifikasi
Jika disuntikkan kepada hewan yang peka akan menimbulkan pembentukan antibodi rabies

Penetapan Potensi
1. Potensi vaksin rabies tidak kurang dari 2,5 unit per dosis dan batas kesalahan fidusial tidak kurang dari 25% dan tidak lebih dari 400%
2. Lakukan penetapan potensi dengan membandingkan dosis sediaan uji dan sediaan baku yang memberikan perlindungan sama bagi mencit terhadap efek virus rabies dosis tertentu yang diberikan secara intraserebral.

Hewan uji:
1. Sebagai hewan uji gunakan mencit sehat dari asal yang sama, umur kurang lebih 4 minggu dan bobot tubuh antara 11-15 gram.
2. Kelompokkan menjadi 6 kelompok masing-masing 16 ekor (untuk penetapan potensi) dan 4 kelompok masing-masing terdiri dari 10 ekor (untuk penetapan virus tatang), dari jenis kelamin yang sama atau jenis kelamin berbeda yang dibagi merata di antara kelompok.
3. Selama pengujian, hitung mencit yang mati atau menunjukkan gejala rabies (paralisis atau konvulsi), antara hari ke-5 hingga ke-14 stelah penyuntikkan virus. Mencit yang mati sebelum hari ke-5 tidak dihitung.

Suspensi virus tatang:
1. Biakkan galur Canine Street Virus (CSV) dari virus rabies dalam otak mencit
2. Panen virus dan buat sedemikian rupa sehingga diperoleh virus jernih dan disimpan dalam jumlah sedikit pada suhu di bawah -60°C
3. Encerkan suspensi segera sebelum digunakan dengan cairan yang sesuai hingga diperoleh suspensi virus tatang yang diperkirakan mengandung antara 5-50 dosis infektif 50% per 0,03 ml berdasarkan hasil titrasi pendahuluan. Tetapkan titer suspensi virus tatang bersamaan dengan penetapan potensi vaksin

Penetapan titer suspensi virus tatang
1. Buat 3 seri pengenceran suspensi virus tatang. Alokasikan suspensi virus tatang dan tiga pengencerannya pada masing-masing kelompok mencit yang terdiri dari 10 ekor.
2. Suntikkan secara intraserebral 0.03 ml suspensi virus tatang dan encerannya pada setiap mencit dalam masing-masing kelompok yang dialokasikan
3. Amati mencit selama 14 hari
4. Hitung titer suspensi virus tatang dalam dosis infektif 50% (ID50) per 0,03 ml dengan metode statistik baku dari jumlah mencit yang mati atau menunjukkan gejala rabies (paralisis atau konvulsi)

Prosedur
•Rekonstruksi sediaan baku dan sediaan uji vaksin yang akan ditetapkan potensinya
•Buat 3 seri pengenceran berkelipatan lima sediaan baku dan 3 seri pengenceran berkelipatan lima sediaan uji. Seri pengenceran sediaan baku dan sediaan uji dibuat sedemikian rupa sehingga pengenceran terendah melindungi lebih dari 50% yang telah ditatang dan pengenceran tertinggi melindungi kurang dari 50% mencit yang telah disuntik dengan cairan tatang
•Alokasikan tipe enceran sediaan baku dan sediaan uji pada masing-masing kelompok mencit yang terdiri dari 16 ekor. Suntikkan secara intraperitonial 0,5 ml tiap enceran pada tiap mencit dalam masing-masing kelompok yang telah diasosiasikan
•Setelah 7 hari, buat 3 pengenceran yang sama masing-masing sediaan baku dan sediaan uji, ulangi penyuntikkan.
•Amati mencit selama 14 hari
•Hitung potensi sediaan uji dengan menggunakkan cara statistik baku dari jumlah mencit yang dapat bertahan terhadap virus tatang
•Uji tidak absah, kecuali jika sediaan uji maupun sediaan baku yang dapat melindungi 50% hewan uji terletak antara dosis terendah dan dosis tertinggi yang diberikan pada mencit, kurva dosis respon yang menunjukkan kemiringan yang bermakna dengan deviasi yang tidak bermakna terhadap kesejajaran atau linearitas dan titer suspensi viru tatang antara 5 dan 50 ID50.

Uji Viabilitas
Uji viabilitas dilakukan untuk mengetahui titer dari suspensi CVS IP11 yang digunakan sebagai seed virus dalam produksi vaksin rabies.
Suspensi CVS IP11 disuntikkan pada 10 ekor mencit berat 11-13 gram secara intraserebral masing-masing 0,03 ml. Observasi selama 7-14 hari dan dilihat kematiannya dengan gejala rabies.

Uji Kontaminasi Bakteri
Sebelum hasil panen otak bayi mencit diinaktivasi (suspensi 10%), dilakukan titrasi untuk mengetahui kontaminasi bakteri.
Adapun caranya; disediakan 5 tabung reaksi masing-masing berisi 9 ml thyoglycolate broth. Ke dalam tabung pertama dimasukkan 1 ml suspensi otak bayi mencit 10% sehingga didapat pengenceran 10-2. Cara yang sama diulang sampai ke tabung ke-5 sehingga didapat pengenceran 10-3,10-4,10-5,10-6. Inkubasi dilakukan pada suhu 37°C selama 14 hari.

Uji Kontaminasi Virus Lain
Bersamaan dengan pelaksanaan uji kontaminasi bakteri dilakukan juga uji kontaminasi virus lain. Caranya: 0,5 ml supernatant dari suspensi 10% dicampur dengan 0,5 ml serum antirabies hiperimun undiluted. Kemudian campuran ini diinkubasi pada suhu 37°C selama 80 menit dan disuntikkan pada 10 ekor mencit dengan berat 11-13 gram masing-masing 0,03 ml secara intraserebral dan 10 ekor bayi mencit yang berumur 0-4 hari masing-masing disuntik 0,01 ml secara intraserebral. Setelah observasi selama 30 hari, mencit dewasa dan bayi mencit harus tetap sehat. Bila ada mencit yang mati, dibuktikan kematiannya itu disebabkan oleh virus rabies atau virus neurotropik lainnya dengan cara melakukan uji netralisasi indeks.

Uji Keamanan (Safety Test)
Sampel uji berisi SMB (Suckling Mouse Brain) kering (produk akhir), kemudian diencerkan dengan aquabides hingga diperoleh suspensi 2%. Pengujian dilakukan terhadap 4 ekor cavia dengan berat kurang lebih 20 gram disuntikkan 0,5 ml secara subkutan.
Observasi selama 14 hari. Penimbangan sebelum dan sesudah percobaan harus menunjukkan kenaikan berat badan atau minimal konstan.

Penentuan N Total
Penentuan N total dilakukan secara Kjehdahl. Senyawa yang mengandung nitrogen didestruksi menjadi NH3 kemudian dititrasi secara asam basa.
Sebanyak 1 ml vaksin rabies dimasukkan ke dalam labu Kjehdahl dengan pertolongan air suling dan NaOH encer kemudian ditambahkan 1,30 ± 0,03 gram K2SO4, 40 ± 5 mg HgO dan 2 ml H2SO4. Ke dalam labu tersebut ditambahkan juga 1-2 butir batu didih dan destruksi di ruang asam kurang lebih 4 jam. Setelah dingin ditambahkan sedikit mungkin kurang lebih 5 ml aquades kemudian cairan dimasukkan ke dalam alat destilasi nitrogen secara kuantitatif. Tahap berikurnya tempatkan labu Erlenmeyer 125 ml sebagai penampung destilat yang berisi sampel uji ditambahkan 8 ml campuran NaOH dan Natrium tiosulfat serta uji ada tidaknya kelebihan asam dengan metal jingga. Selanjutnya dilakukan destilasi sampai lebih kurang 50 ml destilat tertampung. Destilat dititrasi dengan HCl 0,02 N sampai terjadi perubahan warna.
Perhitungan:
P x NHCl x 14 = ……… mg N/ml
P = jumlah (ml) larutan HCl yang diperlukan dalam titrasi.

Pustaka:
Harmita. 2007. Analisis Hayati 2. Depok: Departemen Farmasi UI. Halaman 75-79.

Read More..

Senin, 09 November 2009

Gerakan Dakwah Ideal


Mukadimah
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada kebajikan, dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Ali-Imran:104).
Islam adalah solusi dan karenanya proses pembinaan dan tarbiyah adalah suatu keharusan. Umat ini perlu dibangun agar mereka dapat mengembangkan usaha penyelamatan sebagaimana mereka mampu memberikan jalan keluar. Pengorganisasian sebuah gerakan Islam merupakan sebuah keniscayaan karena akan dapat membentuk generasi-generasi baru yang sesuai dengan pendidikan Rabbani. Dan pengorganisasian tersebut haruslah memiliki bentuk dan karakter yang ideal.


Kerusakan dan Penderitaan Manusia adalah Motifnya
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benarnya.” (Qs. Ar-Ruum: 41)
Saat ini kita bisa melihat banyaknya kerusakan yang terjadi di muka bumi. Bukan hanya bencana alam yang sering terjadi di Indonesia saat-saat ini, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berbagai jenis kerusakan sudah merasuk ke seluruh bagian kehidupan manusia.
Kerusakan dalam bidang politik dan hukum sudahlah banyak terjadi. Kita bisa melihat banyaknya para penjahat kelas besar (baca koruptor) masih banyak yang berkeliaran dengan bebasnya. Adanya penguasa yang secara tidak langsung memplokamirkan dirinya sebagai Tuhan, yang berhak mengatur manusia untuk memenuhi hawa nafsunya. Berbagai ketidakadilan yang menimpa masyarakat yang kecil sehingga menambah panjang daftar penderitaan masyarakat. Tidak dikembalikannya sistem yang ada kepada Al-Qur’an dan Sunnah menjadi salah satu penyebabnya
Kerusakan dalam bidang sosial adalah kerusakan yang paling banyak bisa kita saksikan. Dimulai dari kemerosotan moral dan rusaknya akhlak hingga perubahan paradigma yang menjadi bersifat materialistik. Pornografi sudah merajalela dimana-mana, menghancurkan generasi-generasi muda umat Islam hingga mereka terbius oleh syahwat dan tidak menyadari realitas yang ada dan kegelapan yang melingkupinya.
Kaum wanita adalah sasaran eksploitasi yang sering digunakan untuk melawan Islam. Banyaknya kaum wanita yang dijerumuskan ke dalam lembah kegelapan dengan slogan-slogan kebebasan yang menipu. Kita bisa melihat sudah banyaknya rumah-rumah bordil yang bertebaran di negara-negara Arab, lalu atas nama seni, mereka juga mengadakan peragaan busana dan kontes-kontes kecantikan.
Dipelopori oleh hakim Inggris, Welmoor penggunaan bahasa ammiyah di Mesir dan sekitarnya dengan tujuan agar bahasa Arab (fusha) sebagai bahasa Al-Qur’an terlupakan oleh kaum muslimin digalakkan. Penyerangan juga dilakukan terhadap Qaidah Nahwu bahasa Arab yang dianggap terlalu sulit untuk dipelajari dan dianggap bodoh bila diwajibkan pada pemuda di abad 20 ini. Selain itu juga dilakukan pengaburan terhadap kelembutan bahasa Al-Qur’an, yang dianggap berasal dari pengaruh yahudi, dan hal ini dilakukan oleh seorang tokoh bernama Thaha Husain.
Usaha penghancuran juga dilakukan kepada sunnah nabawiyah. Mereka berusaha menciptakan keraguan pada kebenarannya. Hal ini dilakukan dengan pendiskreditkan kepada Abu Hurairah, sahabat Rasulullah saw yang paling banyak meriwayatkan hadist, serta anggapan bahwa perlunya penkritisan terhadap shahih Bukhari karena banyak hadist yang tidak shahih di dalamnya.
Sejarah Islam pun tidak lepas dari sasaran pengerusakan. Hal ini banyak dilakukan oleh kaum orientalis yang selalu berusaha melakukan distorsi sejarah, menafsirkannya secara materialis dan menciptak syubhat di dalamnya
Lain halnya dalam bidang ekonomi. Pengerusakan dilakukan oleh kaum yahudi melalui bank-bank mereka, serta sistem-sistem mereka yang penuh riba. Mereka mendirikan tempat-tempat hiburan, klub-klub judi, dan sebagainya. Banyak bukti bila kita cari di berbagai sumber yang memperlihatkan kejahatan zionis menghancurkan perekonomian di banyak negara dan tidak hanya itu, pengerusakan terhadap moral generasi muda negara tersebut juga dilakukan.

Dakwah sebagai jalan Keluar
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Al-‘Ashr: 3)
Solusi terbaik saat ini untuk mengatasi berbagai masalah di atas adalah membangun jamaah Islami yang menyeru kepada kebaikan, mencegah dari yang mungkar, dan mampu memikul beban dakwah yang mereka usung. Oleh karena merupakan sebuah kewajiban bagi tiap muslim untuk berdakwah maka kebutuhan untuk membentuk sebuah kelompok/jamaah/gerakan untuk memudahkan kepentingan dakwah merupakan sebuah keniscayaan.

Bersama dengan Jamaah
Orang-orang yang berjamaah adalah mereka yang senantiasa bertemu karena Allah, menyatu dalam agama-Nya walaupun jumlah mereka sedikit. Bersama dengan jamaah maka tugas dakwah yang diemban akan menjadi lebih ringan. Tidak ada seorang muslim pun yang sanggup menjalankan amanah tersebut sendirian. Selain itu dipelukan komitmen dari setiap anggota jamaah untuk tetap berjalan atau bergerak bersama dalam barisan jamaah, karena sesungguhnya orang-orang kafir itu bersatu padu melawan Islam dan bila umat muslim tidak bersatu juga saling bahu-membahu maka fitnah akan semakin menyebar, kebatilan menang di atas kebenaran.

Kewajiban Berjihad
Dengan banyak kerusakan pada saat ini, maka kewajiban berjuang di jalan Allah merupakan suatu hal yang mendasar. Semua hal ini ditujukan untuk menegakkan agama Islam dan menghadirkan masyarakatnya di seluruh penjuru dunia. Selain itu untuk menjadikan Islam sebagai titik tolak dari kaidah pertama. Sesungguhnya sosok yang paling rendah kualitas agamanya dan paling dimurkai Allah adalah orang yang meninggalkan kewajiban ini, walau ia hidup zuhud di dunia. Nabi saw selalu memanfaatkan hari-harinya dalam jihad hati, lisan, dan tangannya, karena itu beliau adalah da’I yang paling banyak zikirnya dan paling tinggi kedudukannya di sisi Allah azza wa jalla.

Jalan Para Nabi
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut” (Qs. An-Nahl: 36)
Tidak ada jalan lain yang dapat dilalui untuk mengembalikan dan menegakkan Islam di muka bumi ini, kecuali melalui jalan para Nabi. Ayat ke 36 surat An-Nahl merupakan sebuah intisari dari ajaran para Rasul, yaitu menyembah hanya kepada Allah dan menjauhi dari penyembahan terhadap selain-Nya. Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan mereka lalui jalan dakwah ini, maka contoh-contoh yang mereka berikan adalah sebuah telada sendiri bagi kita untuk mengikutinya.

Untukmu Da’i
Da’i merupakan penurus perjuangan para nabi, mereka melaksanakan peran-peran dakwah yang dilakukan para nabi. Peran yang hanya diletakkan Allah dan Rasul-Nya di atas leher para Rasul. Para da’i haruslah bagi mereka yang mempunyai pengetahuan dan kejujuran karena ketika mereka menyampaikan dakwah maka semua itu haruslah berlandaskan pada pengetahuan dan kejujuran.
Setiap da’i hendaknya selalu jujur dalam perkataan dan perbuatannya. Setiap langkahnya hanya ditujukan untuk Allah semata. Setiap da’i hendaknya memperbanyak interaksinya dengan Al-Qur’an melalui tilawah dan amalan, serta berinteraksi dengan sunah Rasul, senantiasa berjamaah, menghindari dosa-dosa kecil, mewaspadai fitnah, mendahulukan syariat daripada pendapat, dan mengutamakan akal dibanding hawa nafsu.. Mereka berbaur dengan manusia tetapi tidak melebur, mereka mewarna setiap sendi kehidupan masyarakat. Sesungguhnya ketergelinciran yang paling berbahaya bagi para da’i adalah ketamakan pada dunia dan kebiasaan mendatangi pintu penguasa. Hendaklah para da’I berekstra hati-hati terhadap tipu daya dunia, karena merekalah yang akan menjadi contoh masyarakat awam.

Karakter Gerakan Islam Penyelamat
Gerakan Islam sehingga bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di saat ini haruslah setidaknya memiliki beberapa karakter diantaranya:
•Kitabullah adalah sandaran bagi setiap referensi dan konsep yang digunakan untuk menetapkan tujua, sarana, cara menghadapi berbagai situasi dan kondisi.
•Ada kejelasan visi jamaah dalam mencapai tujuan dan metode beramal.
•Tarbiyah individu perlu lebih didahulukan
•Jamaah ini dapat memberi pengaruh dari sisi amal atas sisi teori
•Hendaknya jamaah ini mengambil seluruh sebab-sebab syar’I untuk menegakkan sistem Islam
•Untuk merealisasikan tujuan besar itu, jamaah harus memiliki sarana yang layak untuk mencapainya.

Arus Islam Kontemporer di Indonesia
Di Indonesia dengan berbagai ragam pemikiran, adat istiadat, dan kebiasaannya memberikan berbagai bentuk gerakan-gerakan Islam untuk dapat tumbuh dan berkembang. Masing-masing gerakan dakwah tersebut memiliki formatnya masing-masing dalam berjuang di medan dakwah. Beberapa diantaranya adalah Jamaah Tabligh, Jamaah Salafiyah, Jamaah Shufiyah, Hizbut-Tahrir, dan Al-Ikhwan Al-Muslimun.

Pustaka
Amin, Shadiq. (2006). Mencari Format Gerakan Dakwah Ideal. Jakarta: Al-I’tishom.
Read More..

Jumat, 06 November 2009

Amal Jama'i


"Dan berpeganganlah kamu sekalian dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (Ali-Imran: 103)

Mukadimah
Islam pada zaman ini, setuju atau tidak, masih menempati tempat yang kurang bila dibandingkan dengan umat lainnya. Sejarah masa lalu, saat periode emas Islam dibawah naungan kekhilafan, dari perintisan pada zaman Rasulullah saw, berlanjut pada masa Khulafa al-rasyidin, dan dinasti-dinasti keemasan Islam yang ditandai dengan terbentuknya pemerintahan madani, generasi-generasi Rabbani, dan ilmu yang maju dengan pesatnya, kini telah menurun. Arus deras perkembangan pemahaman dan pemikiran yang tidak sesuai dengan aturan pada Al-Qur’an dan sunnah telah menggerus jiwa-jiwa generasi Islam.
Islam tidak akan rela atas ketidakberdayaan kaum muslimin dalam menghadapi kenyataan ini. Islam tidak menghendaki umatnya lemah dan takluk pada musuh-musuh yang selalu berupaya untuk kehancuran Islam. Tiada kata lain selain umat ini harus bangkit dari keterpurukan, mengembalikkan kejayaan Islam di bumi ini. Hal tersebut menuntut perjuangan yang keras dan berkesinambungan dari umat muslim. Sebuah perjuangan melakukan perubahan tidak akan pernah menjadi besar bila dilakukan perseorangan, dia memerlukan kerja sama, koordinasi yang baik, dan organisasi yang rapi. Bukankah sapu lidi tidak akan bisa benar-benar menjalankan fungsinya bila dilakukan oleh satu batang lidi saja?.

Kita adalah Da’i Sebelum Apapun juga
Karakter dakwah Islamiyyah adalah kebersamaan setiap umat muslim untuk bergerak dan berusahan mewujudkan tuntunan Islam. Hal ini mensyaratkan setiap umat muslim untuk berusaha mewujudkan dan menegakkan kembali Daulah Islamiyah ‘Alamiyyah, suatu sistem pemerintahan atau negara Islam yang mendunia (bersifat internasional). Tujuan besar inilah yang merupakan kewajiban tiap muslim untuk menjalankannya sesuai dengan koridor Al-Qur’an dan sunnah.

Amal Jama’i adalah Kunci
Amal jama’i adalah amal bersama, dilakukan dengan bersama untuk mencapai tujuan bersama dan berefek pada semua, tidak hanya satu orang. Bedakan dengan amal fardhiyah yang merupakan amal yang dilakukan perindividu.
Perjuangan untuk mencapai tujuan yang besar, kebangkitan Islam, memerlukan suatu kerja sama, kebersamaan dalam bergerak dan koordinasi yang apik antar sesamanya. Karenanya peruangan melalui amal jama’I yang digerakkan oleh sebuah jama’ah Islam harus tersusun rapi dan kuat, sebuah gerakan bersama yang terkordinasi dengan baik.
Tujuan besar ini yang mungkin hanya bisa dicapai oleh konsep amal jama’I menjadikannya kita wajib melakukan amal jama’i. Sebab Ushul Fiqih menyatakan, “Sesuatu yang wajib yang tidak sempurna pelaksanaannya kecuali dengan suatu hal, maka hal tersebut menjadi wajib.” Lagipula Islam bukanlah agama individu, ia adalah agama satu umat, satu tubuh. Islam menyeru kepada kesatuan umat muslimin. Islam adalah dien yang diturunkan untuk seluruh umat manusia, dan medannya adalah umat seluruhnya.
Jika kita melihat kembali Sirah Rasulullah saw maka kita akan melihat sebuah gambaran bagaimana Rasulullah saw memimpin umat muslim dalam satu jama’ah. Amal jama’i merupakan konsep gerakan Rasulullah, sebuah prinsip gerakan Islam. Dengannya Rasulullah berhasil membentuk Daulah Islamiyah pertama, sebuah negeri madani dimana di dalamnya setiap muslim berkasih sayang pada sesamanya dan keras terhadap orang-orang kafir.

Menilik Alur Pergerakan Rasulullah
Kembali ketika kita menengok perjalanan Rasulullah saw dalam merintis dakwah Islamiyah, banyak hal yang bisa kita petik. Rasulullah saw bersama para sahabat (jama’ah Islam pertama) melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, menyiapkan generasi-generasi penggerak da’wah Islam. Kemudian diikuti dengan dakwah secara terbuka dan memperjuangkannya secara militan. Seterusnya Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, sebuah kota yang kaya dengan manusia yang berhati hidup dan siap membela Islam di setiap saat. Di sana, sesama muslim dipersaudarakan, sistem pemerintahan terbaik dijalankan, dan jihad total amat ma’ruf nahi munkar dilancarkan. Sebuah keadaan bagaimana kebersamaan dalam ukhuwah Islamiyah, kesatuan dalam beramal membuahkan hasil yang gemilang.

Amal Jama’i Berjalan dengan Manhaj, Pemimpin, dan Anggota
Amal jama’i dijalankan oleh jama’ah dan untuk mencapai tujuannya diperlukanlah arahan atau pedoman (manhaj) yang jelas dan bergerak menurut manhaj tersebut. Dalam kaitan ini Imam Hasan Al-Banna pernah berkata, “Mengulang kaji seluruh organisasi atau bangsa-bangsa, anda akan mendapati bahwa asas keberhasilan, kebangkitan, dan pembangunannya ialah adanya manhaj tertentu dan adanya kelompok yang bergerak terus atas dasar manhaj tersebut. Mereka tidak pernah jemu dan terus menerus berusaha mencapai tujuannya serta taat kepada pemimpinnya.”
Suatu jama’ah tidak mungkin dapat berjalan tanpa adanya pemimpin yang mengatur seluruh gerakannya, menentukan tujuan dan sasaran, serta sarana. Selain itu ia mengawasi serta mengontrol pelaksanaan program. Begitu pula dengan anggota, yang berjiwa prajurit dan berdisiplin tinggi tidak kalah penting kedudukannya dengan pemimpin. Karena pemimpin yang kuat sekalipun, niscaya tidak akan dapat melaksanakan program-program besarnya tanpa disertai anggota yang kuat dan berkemampuan. Sebaliknya, anggota yang kuat yang dipimpin oleh pemimpin yang lemah, masih berkemungkinan mengganti pimpinannya dan memilih yang baru dari kalangan mereka sendiri.

Amal Jama’i Menuntut Interaksi antar Pelaksananya
Oleh karena amal jama’I dijalankan oleh jama’ah, maka kordinasi yang baik adalah syarat utama. Sebuah koordinasi akan mensyaratkan adanya interaksi atau hubungan antara pihak-pihak yang terkait. Adapun beberapa adab dalam berinteraksi:
Saling menghormati dan menghargai
Menjaga perkataan saat berbincang
Saing menasihati
Rasulullah saw bersabda:
Al-Dien itu adalah nasihat. Kami bertanya, “Untuk siapa?” Rasulullah saw menjawab, “Bagi Allah, Rasul-Nya, Kitab-Nya, pemimpin-pemimpin kaum Muslimin dan orang-orang awamnya.”
Saling memercayai dan berbaik sangka
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat: 12).
Saling mencintai dan bersaudara

Penutup
Bergerak dalam dakwah Islamiyah dalam saru gerakan amal jama’i adalah suatu hal yang harus dilakukan. Sebuah kebaikan yang tak terorganisir dengan baik akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir dengan baik. Perlunya kita bergerak dalam amal jama’I yang rapi adalah suatu hal yang pasti. Wallahu alam.

Pustaka:
Mansyur, Syaikh Mushthafa. (2000). Fiqh Dakwah. Jakarta: Al-I’tishom. Halaman 395-401.
Read More..

Sabtu, 31 Oktober 2009

Efek Negatif Bioteknologi pada Lingkungan


Efek negative dari bioteknologi tidaklah banyak terungkap contohnya. Namun dari berbagai data dan analisis yang ada, bioteknologi meskipun menawarkan banyak keuntungan dan pengaplikasian dalam bidang pertanian dan pemrosesan atau produksi makanan, tetaplah dapat memiliki berbagai resiko:

•Saat ini dengan pesatnya kemajuan bioteknologi terutama dalam rekayasa genetika, manusia dapat membuat bakteri yang dapat menguraikan bahan-bahan limbah berbahaya dalam tanah (bioremedasi). Namun karena organisme baru tersebut tidak tercipta dari proses evolusi ataupun seleksi alam, perlu diperhatikan adanya kemungkinan interaksi dengan ekosistem. Kemungkinan terjadinya efek ekologis sangatlah sulit dievaluasi mengingat bahwa pada bakteri tanah sering terjadi pertukaran material genetik (bahkan antar spesies).

•Penggunaan bioteknologi pada bidang pertanian menjadikan produk hasil pertanian merupakan tanaman unggulan. Peran bioteknologi dalam menghasilkan tanaman unggulan ini melalui rekayasa dari genetik tumbuhan. Hal ini akan berakibat pada penurunan biodiversitas akibat penurunan tingkat keberagaman dari tumbuhan, karena melalui bioteknologi tanaman yang direkayasa akan memiliki sifat genetik yang kurang lebih sama.

•Adanya kemungkinan tanaman transgenik yang tahan hama menyerang spesies lainnya. Contoh kasusnya adalah pada Bt-crops yang merupakan tanaman yang mengandung gen pengkode protein insektisidal yang asalnya berasal dari bakteri Bacillus thuringensis. Pada percobaan di laboratorium menunjukkan serbuk sari (polen) dari Bt-crops dapat membunuh larva kupu-kupu Monarch.

•Pada umumnya tanaman transgenik akan membawa gen buatannya dalam serbuk sari. Terdapat kemungkinan adanya transfer genetik dari tanaman transgenik ke tanaman aslinya (wild type). Hal seperti ini sebenarnya tidaklah menimbulkan masalah selama tujuan penyisipin gen tersebut pada tanaman transgeinik terpenuhi pada tanaman wild type yang mengalami transfer genetik.

mungkin masih banyak lagi yang dapat menimbulkan efek negatif. Tapi meskipun begitu, adanya dampak negatif tidaklah menjadi alasan bagi kita untuk menolak bioteknologi, namun sudah selayaknya bagi kita untuk berupaya mengatasinya dan mengembangkan bioteknologi ini untuk kemashalatan umat manusia.

Pustaka:
Enviromental Biotechnology. (1999). EFB Task Group on Public Perception of Biotechnology. United Kingdom.
Menlas Kraud, et.al. (1998). Future Impact of Biotechnology on agriculture, food production, food processing- a Delphi survey.
Braun, Richard dan Klaus Ammann. (2002). Biodiversity: The Impact of Biotechnology. Encyclopedia of Support System. Oxford: EOLSS.
Read More..

Jumat, 02 Oktober 2009

Rekonstitusi Hematopoietic dengan Transplantasi Darah Tali Pusar Manusia


Darah tali pusar yang mengandung sel punca hematopoietic pluripoten dapat digunakan untuk rekonstruksi proses hematopoiesis manusia melalui kemoterapi myeloblative. Namun tantangan terbesar pada terapi ini adalah adanya kemungkinan reaksi transfusi yang tidak cocok antara donor dan resipien akibat perbedaan tipe golongan darah. Oleh karena itu salah satu solusinya adalah dengan mengurangi ataupun menghilangkan sel darah merah dari darah tali pusar dengan cara pengendapan eritrosit lewat gravitasi, metilselulosa, sentrifugasi, atau dengan me-lisiskan sel non-nukleus dengan NH4Cl. Cara ini menyebabkan hilangnya 50-90% sel progenitor. Akhirnya, direkomendasikan untuk tidak memisahkan tipe sel darah apapun sebelum dilakukan pembekuan dan tidak dicuci ataupun dimanipulasi setelah pencairan dilakukan.

Oleh karenanya dikembangkan metode baru dengan menggunakan 3% gelatin untuk memisahkan sel darah merah, yang dapat mengurangi resiko reaksi transfusi yang tidak diinginkan, namun juga tidak menghilangkan sel punca selama pengawetan-krio (cryopreservation) dan pencairan setelahnya.

Bahan dan Metode

Pasien, seorang anak (perempuan) berusia 8 tahun dengan berat 36,7 kg didiagnosis menderita leukemia turunan. Pemeriksaan lanjutan mengungkapkan adanya ko-ekspresif dari antigen CD15 dan CD13 pada populasi CD3. Sebelumnya diputuskan akan dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang, namun tidak adanya saudara yang memiliki HLA (Human Leukocyte Antigen) yang cocok maka diputuskan untuk melakukan transplantasi darah tali pusar yang berasal dari ibunya yang sedang hamil trisemester pertama.

Pemanenan darah tali pusar, dilakukan secara aseptis melalui operasi caesar. Tali pusar di kempit 5cm dari umbilicus sementara placenta dibiarkan in utero dan 90 ml darah tali pusar dapat dikumpulkan dengan gravitasi. Darah tali pusar saudaranya (laki-laki) secara genotif identik dengan resipien berdasarkan pemeriksaan HLA-A, -B,-C dan –DR. Sampel mengandung 1,485 x 109 sel berinti.

Teknik pemisahan gelatin, dengan jumlah volume yang sama, darah tali pusar dan 3% gelatin dicampur dan dimasukkan pada tabung sentrifugasi steril 15 ml dan ditempatkan pada rak tabung uji di dalam ruangan laminar air flow. Sel darah merah dibiarkan mengendap dengan bantuan gravitasi dibawah pengawasan visual. Saat hematokrit dari leukosit/supernatant kaya plasma mendekati kisaran 5%-7,5% berdasarkan COBE spectra white blood cell cologram, sekitar 5-7 ml supernatant dipindahkan dengan steril pipet ke tabung sentrifugasi steeril 50 ml. Tiga persen gelatin, ekuivalen dengan volume yang dipindahkan, dicampur dengan darah yang tersisa dan supernatant dikumpulkan setelah pengendapan eritrosit seperti sebelumnya. Prosedur ini dilakukan sebanyak 4 kali.Leukosit/supernatant kaya plasma yang dikumpulkan, dilarutkan 1:1 dengan larutan Hank’s balanced salt. Butir-butir sel darah tali pusar disuspensikan lagi dengan larutan yang sama dan dicuci tiga kali, Re-suspensi akhir dilakukan pada medium M199. Sel darah tali pusar diawetkan pada konsentrasi 4 x 107 sel/ml pada suhu -80°C hingga waktu transplantasi.

Prosedur transplantasi, dilakukan dengan mengisolasi pasien terlebih dahulu pada ruangan laminar air flow dan diberikan fuconazole, acyclovir, dan trimethoprim/sulfamethoxazole dengan dosis standar sebelum dilakukan operasi. Setelah tiga hari dihentikan, kemudian diberikan kemoterapi myeloblative yang terdiri dari Busulfan. Kemudian dilakukan transplantasi sel darah tali pusar. Sebagai tambahan diberikan profilaksis GVHD (graft-versus-host disease), yang terdiri dari cyclosporine dan metilprednisolon.

Hasil dan Diskusi

Sel progenitor terdapat pada darah tali pusar yang sudah dipisahka dari sel darah merahnya. Penemuan kembali sel berinti semenjak pemisahan gelatin sebesar 94%, 88%, dan 92%. Sel darah tali pusar diketahui juga mensekresi GM-CSF (Granulocyte/Macrophage Colony Stimulating Factor) dan IL-6 hampir seefisien sel mononukleus darah tepi dewasa dan disekresikan lebih dari dua kali sebanyak IL-3 sebagai respon pada stimulasi PMA (phorbol 12-myristate 13-acetate) dan PHA (phytohemagglutinin 4).

Metode pemisahan ini menghasilkan 100-500 kali lipat lebih banyak pembentukan koloni myeloid pada CD34 dibandingkan dengan sel darah tali pusar yang tidak dipisahkan dari sel darah merahnya. Selain itu juga tidak terjadi kehilangan sel progenitor dalam jumlah yang besar. Uji yang dilakukan pada hasil dari terapi ini menunjukkan sel berinti yang dibutuhkan untuk mengembalikan fungsi hematopoietic 8-10 kali lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan sumsung tulang belakang dewasa. Pasien tidak mengalami GVHD yang kemungkinan besar disebabkan kecocokan antigen antara pasien dan donor.

[Source: Pahwa, Rajendra N., et. al. (1994). Successful hematopoietic reconstitusion with transplantation of erytrhrocyte-depleted allogenic human umbilical cord blood cells in a child with leukemia. Proc. Natl. Acad. Sci. USA 94, 4485-4488.]
Read More..

Kamis, 17 September 2009

Kisah Penjaga Tol


Suatu ketika, di suatu tempat, tersebutlah seseorang sedang mengendarai kendaraan beroda empatnya untuk berangkat bekerja. Beliau tinggal di daerah depok dan tempat yang ditujunya berada di jalan TB Simatupang. Seperti hari-hari biasanya, untuk menghindari macet, beliau memilih untuk menempuh jalan tol. Seperti pada umumnya, sebelum kita menggunakan jalan tol, maka haruslah melewati gerbang tol untuk mengambil karcis. Saat akan menerima karcis dari si penjaga tol, beliau terheran karena sang penjaga tol melakukan hal yang tidak biasanya dilakukan penjaga tol yang lainnya yang pernah dia temui. Sang penjaga tol tersenyum kepada beliau sebelum memberikan karcis tiket bahkan sang penjaga tol mendoakannya, "Semoga bapak selamat sampai tujuan."

Melihat hal ini orang tersebut terkesima, kemudian setelah kejadian tersebut orang itu berhenti dan menemui pimpinan dari sang penjaga tol untuk meminta izin menemui sang penjaga tol. Lalu bertemulah ia dengan penjaga tol tersebut

"bapak anda, saya sungguh heran. Anda memberikan senyum kepada orang anda tidak kenal. Anda bahkan memberikan doa kepada saya. Hal tersebut bukanlah hal yang biasa saya temui", beliau membuka pembicaraan.
Penjaga tol tersebut pun menjawab, "Sungguh saya hanyalah seorang penjaga tol. Saya tidak memiliki uang banyak agar bisa beramal. Saya tidak memiliki ilmu yang cukup untuk bisa mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain. Namun bagi saya, bisa tersenyum kepada orang lain, mengucapkan salam, dan mendoakannya adalah sebuah bentuk ibadah yang bisa saya lakukan. Saya selalu melakukannya semenjak saya bekerja di sini, dan hal tersebut sudah 10 tahun yang lalu."

Mendengar hal itu, beliau menjadi terkagum. Bayangkan betapa si penjaga tol begitu menghargai pekerjaan yang dia lakukan. Baginya pekerjaannya adalah ibadahnya. Dengannya dia beramal, sangat sederhana mungkin, tidak bisa seperti orang kaya yang dapat berinfak hingga ratusan ribu bahkan jutaan.


Renungkan sahabatku, betapa banyak ladang amal yang bisa kita lakukan. Betapa setiap pekerjaan kita memiliki nilai ibadah jika kita meniatkannya.


(diadopsi dari cerita ESQ Trainer)

Read More..

Selasa, 08 September 2009

Land and Water Mass Transportation: My Inovation My Imagine


Nowadays, especially in some cities which have high community density level such as Jakarta, Traffic jam is frequently occurred. The bad transportation system and drainage system in Jakarta is also contribute to that problem. However, one of the solutions that we can offer is we have to improve our transportation system. But until this time, that solution is still not effective because adding the numbers of means of transportation (in this case: land transportation) which is not balanced to enough infrastructure, only make the problem more complicated


Because of that, we need a mass transportation which has a higher mobility level. One of innovation that we can hope is a mass transportation which is not only able to operate on land but also able to work on water too. Why is this kind of transportation suitable to solve the problem? We can find the answers from some points of view.

Firstly, As I mentioned before, the adding a lot of mass vehicles which is not balanced to the enough infrastructure is mostly useless. So water way can be the solution (such as Jakarta which has some rivers). That mass transportation is not need to have wheels but we make it fly 50-100 centimeters from ground. The wheels of this vehicle are replaced with some rocket technologies so make it fly, and we can also hang it to the tire which has other functions like additional source of power. The question is whether it is better or not from conventional ships, and the answer is yes! This is because there are some parts of river which has not enough depth level for a mass passenger ship. Whereas this vehicle works by flying on surface of water. So this vehicle can also work when the flood come to Jakarta.

Secondly, the source of power of this vehicle will be costing much if we use gasoline. So this kind of vehicle must be powered by minimally electric power or nuclear power of from hydrogen fuel. These kinds of source of power are better for environment because it tend to release a little bit dangerous gas residues or other chemical substances for health and environment.

The last but not least, if we see the rapid progressions on technology, this kind of vehicle is not impossible to make. Considering to the worse of global environment, the green transportation is needed
Read More..

Rabu, 26 Agustus 2009

Bacaan berbuka puasa


Puasa tak lepas dari kondisi sahur dan berbuka. Ternyata bacaan berbuka puasa tidak hanya ada satu namun ada beberapa riwayat lain yang menjelaskan ucapan Rasulullah saw atau beberapa sahabat lainnya ketika berbuka puasa. Diantaranya:

Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah dari Abdullah bin Amar bin Ash bahwa Nabi saw
bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa pada saat berbuka, terdapat waktu yang dimakbulkan doa.” Dan ketika berdoa Abdullah mengucapkan dalam doanya, “Allahumma inni asa’luka birahmatikallatiwasi’at kulla syai’I an taghfira li (Ya Allah, aku mohon kepada-Mu, dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar aku Engkau mengampuniku.”

Diriwayatkan secara shahih bahwa Nabi saw biasa mengucapkan, “Dzahabazh zhama’u wabthallatil’uruqu watsabatal ajru insyaallah (Telah lenyap haus dahaga, telah basah urat-urat, dan insya Allah ditetapkan pahalanya).”

Diriwayatkan secara mursal (ucapan Tabi’i yang meriwayatkan langsung dari Nabi saw, tanpa menyebutkan sahabat; bedakan dengan hadist muttashil atau bersambung sanadnya hingga ke Nabi saw) bahwa Nabi saw biasa berdoa, “ Allahumma laka shumtu wa’ala rizqika afthartu (Ya Allah, karena-Mu lah aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).”

Kebanyakan masyarakat Indonesia mengucapkan lafadz di atas sebelum berbuka puasa. Padahal jika kita melihat dari redaksi kata-katanya maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa lafadz tersebut ducapkan setelah berbuka. Sebelum berbuka, cukuplah kita dengan mengucap basmallah.

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan sanad hasan bahwa Nabi saw bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya.”

[pustaka: Fiqih Sunah jilid 2, karya Sayyid Sabiq]



Read More..

Selasa, 25 Agustus 2009

Tips Puasa untuk Pengendara Motor


Sesungguhnya puasa itu wajib untuk semua orang beriman, tak terkecuali bagi para pengendara sepeda motor. Ada hal-hal yang bisa kita persiapkan untuk mengoptimalkan ibadah puasa dan saat beraktifitas. Tidak seperti pengendara mobil, para pengendara sepeda motor memiliki tantangan yang lebih. Kondisi jalan, seperti kemacetan, dan kondisi cuaca, seperti panas, dapat mempengaruhi tingkat kestresan pengendara kendaraan bermotor yang tentu saja berujung pada ketidakstabilan emosi dan kelelahan tubuh. Oleh karena itu ada beberapa tips yang bisa para bikers pakai saat berpuasa:

1.Pertama-tama, jangan lupa untuk membaca bismillah dan doa perjalanan darat agar bisa selamat sampai tujuan


2.Asupan sahur haruslah mencukupi dari segi gizi atau paling tidak 4 sehat 5 sempurna. Asupan gizi yang memadai akan memperbagus kondisi tubuh dan stamina saat berkendara.

3.Hindari minuman yang berkafein, seperti kopi, saat sahur karena akan memicu diuresis (berkemih) sehingga bisa mengurangi stock cairan tubuh. Cukupkan dengan meminum air putih.

4.Saat hendak berangkat ke tempat beraktifitas hendaknya lebih awal dari biasanya. Hal ini untuk menghidari stress akibat terburu-buru. Efeknya adalah memicu keluarnya cairan tubuh dalam bentuk keringat, so pada akhirnya menjadi lemas saat telah sampai di tempat beraktifitas.

5.Kunci utama saat berada di jalan adalah bersikap sabar. Udara yang panas dan kemacetan lalu lintas merupakan pemicu utama emosi. Ingat, walaupun marah tidak membatalkan puasa namun hal tersebut mengurangi nilainya. Daripada puasa kita sia-sia lebih baik sabar. Akan lebih baik bila saat kita mennunggu lampu merah, misalnya sambil mendengarkan mp3 murotal ataupun lagu-lagu yang dapat merilekskan pikiran.

6.Bagi mereka yang suka ngebut, hindarilah. Saat kita ngebut, membuka-tutup gas dan juga aktifitas mengerem menjadi lebih sering dan tentu saja hal tersebut cukup mengurangi tenaga selain harus lebih berkonsentrasi. Selain itu bisa lebih menghemat ongkos bensin juga.

7.Saat pulang di sore hari hindarilah jalan-jalan protokol atau jalan yang rawan macet (meskipun pada umumnya saat jam 4-6, hampir semua jalan akan macet). Cobalah mencari jalan-jalan alternatif agar bisa pulang dengan cepat.

8.Jika memang sudah mendekati adzan maghrib dan masih jauh dari tempat tujuan, janganlah ragu untuk mencari mesjid ataupun tempat untuk berbuka. Dan melanjutkan perjalanan setelah shalat maghrib ataupun lebih baik sterlah pukul 7, karena umumnya jalan sudah berkurang kadar kemacetannya. Atau kita sudah menyiapkan bekal berbuka dari awal kita akan pergi pulang, dengan begitu kita bisa melanjutkan perjalanan tanpa harus mampir terlebih dahulu.

Demikianlah tips yang bisa dibagikan. Semoga bisa bermanfaat agar puasa bisa optimal dan aktifitas tetap maksimal. Wallahu alam bi shawab.

[Pustaka: http://varioriders.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=27]


Read More..

Jumat, 14 Agustus 2009

Alzhemier: Sang Penghapus Kenangan

Alzheimer sebuah istilah yang mungkin tidak asing di sebagian pembaca; ya merupakan suatu penyakit neurodegeneratif (berarti penurunan fungsi saraf) yang mengakibatkan demensia (penurunan daya ingat/pikun dan fungsi intelektual lainnya). Secara umum penyakit ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu early onset (jika diderita pada usia kurang dari 58 tahun) dan late onset (jika lebih dari 58 tahun). Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun secara mendasar terdapat kelainan pada otak yang meliputi degenerasi neuronal serta kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan penurunan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Faktor penyebabnya dapat berasal dari faktor genetika, lingkungan, neurotransmitter, trauma, immunologis.

Gejala klinis penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan, sehingga penderita ataupun keluarga baru mengetahuinya setelah beberapa tahun. Secara dasar gejala klinis terjadi dimulai dari penurunan daya ingat, penurunan fungsi spasial (cenderung disorientasi atau bingung dengan keadaan sekitar), penurunan fungsi bahasa (sulit berkata-kata atau memilih kata), dan perasaan sensitif. Kemudian dilanjutkan dengan penurunan daya ingat yang semakin parah (hingga dapat melupakan nama sendiri), hilangnya kemampuan memakai dan memahami kata, munculnya kegelisahan, kemudian mencapai stadium selanjutnya yaitu penurunan fungsi intelektual yang parah dan kekakuan pada anggota badan.

Hingga saat ini terapi pada penderita Alzheimer hanya sebatas pengobatan simptomatik (gejala) tanpa disertai kesembuhan secara total dari penderita. Diantara daftar obat yang umum dipakai adalah, inhibitor kolinesterase, thiamin, haloperidol (bila terjadi gangguan psikosis (seperti halusinasi), Asetil L-karnitin (ALC). Obat-obat tersebut biasanya hanya berfungsi sebagai penghambat, tetapi tidak benar-benar menyembuhkan Alzheimer.

Meskipun demikian hingga saat ini terus dilakukan penelitian pada obat-obat yang berpotensi untuk mengobati Alzheimer. Umumnya obat-obat baru yang dikembangkan ini bekerja dengan cara menghilangkan plak protein pada otak. Zat-zat yang berpotensi menjadi obat baru diantaranya adalah antioksidan, NSAIDs (Non-Steroidal Anti inflammatory Drugs/ Obat anti inflamasi non steroid), statin (obat penurun kolesterol), asam lemak omega-3, ginkgo biloba, estrogen, dan lain sebagainya. Sayang nya dari berbagai percobaan yang dilakukan, sampai saat ini masih belum ada hasil yang memuaskan.

Percobaan klinis yang terus dilakukan haruslah sangat memerhatikan faktor keselamatan pada pasien penggunanya. Resiko kematian tidaklah kecil dalam percobaan pada manusia, seperti kasus percobaan klinis pada tahun 2002, yang mengakibatkan 6 % dari total 300 orang percobaan menderita efek samping yang parah dan beberapanya meninggal. Bagi para penderita masih harus bersabar untuk mendapatkan obat jenis baru, mengingat pengembangan obat tidaklah sebentar (dapat mencapai 15 tahun !).

Sumber:

http://www.ahaf.org/alzheimers/treatment/potential/
http://www.ahaf.org/alzheimers/treatment/clinicaltrials.html
Read More..

Selasa, 28 Juli 2009

Global Warming dan Kemungkinan Mutasi Virus


Seperti yang kita ketahui dari publikasi melalui berbagai media, global warming telah mengancam kehidupan lingkungan dunia. Tak dapat dipungkiri, campur tangan manusia dibalik semakin parahnya kondisi lingkungan dunia. Pada tahun ini mulai tampak berbagai efek global warming mulai kita rasakan, perubahan musim yang mendadak, musim hujan yang semakin tidak menentu batasan waktunya sehingga batas antara musim hujan dan musim kemarau menjadi semakin tidak jelas, dan berbagai fenomena alam lainnya seperti angin puting beliung.

Tentunya gejala-gejala global warming, menimbulkan perubahan kondisi cuaca hingga kondisi temperatur di sekeliling kita yang cukup ekstrim. Hal ini tentunya dapat berakibat pada kondisi kesehatan hewan-hewan, ayam sebagai contoh. Ayam bisa saja mengalami stres sebagai akibat perubahan kondisi lingkungan yang cukup ekstrim. Sebagai konsekuensinya adalah kondisi daya tahan tubuh ayam yang akan menurun. Hal ini dapat memungkin ayam terserang penyakit menjadi lebih besar. Hal yang paling dikhawatirkan adalah virus avian influenza menjadi mudah menyerang ayam. Dan sangat besar kemungkinan manusia di sekitarnya terserang flu burung.


Pada virus H5N1 sendiri perubahan genetik akibat perubahan cuaca mungkin saja terjadi. Perubahan cuaca akibat global warming tentu saja merubah komposisi dan pola migrasi dari berbagai spesies burung. Tentu saja burung sebagai vektor utama virus H5N1 akan merubah kebiasaan migrasinya, sehingga memungkinkan perubahan lokasi migrasi. Efeknya adalah perubahan dari siklus hidup virus yang menyebabkan virus harus beradaptasi. Meskipun demikian dari berbagai observasi yang dilakukan, virus ini dapat beradaptasi dengan baik dalam range kondisi cuaca yang luas. Meskipun pengetahuan tentang transmisi dan daya tahan virus H5N1 masih belum lengkap, berbagai observasi ini mengindikasikan bahwa perubahan lingkungan berefek kecil pada epidemiologi virus.

Lain halnya dengan virus demam berdarah yang dengan mudah dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Virus ini dapat dikatakan berbasis lingkungan mengingat vektornya (nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus) memiliki perilaku yang bergantung lingkungannya. Mutasi yang merupakan sebuah respon dari kondisi lingkungan dapat memimbulkan varian-varian baru dari virus dengue ini. Sampai saat ini memang baru diakui empat tipe virus, yaitu serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang kemudian dapat melahirkan berbagai strain. Terdapat dua model perubahan genetik virus, yaitu terjadi spontan karena pengaruh lingkungan ekstrem di sekitarnya dan secara evolutif atau perlahan-lahan karena perubahan atau tekanan terhadap habitat virus maupun vektornya. Dan diperkirakan evolusi virus dengue telah terjadi selama 200 tahun terakhir.

Selain dua contoh virus di atas masih ada beberapa spesies virus lainnya yang mungkin saja mengalami mutasi, mengingat virus amat mudah bermutasi. Bagaimanapun juga global warming yang memicu perubahan lingkungan dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan manusia.

So..Stop Global warming, change your habit or climate changes

"Bila mentari tertutup asap hitam ?
Bila udara tak lagi menyegarkan ?
Bila kehidupan tak pedulikan alam ?
Bila semua hanyalah keegoisan ?
Kerusakan di muka bumi karena tangan-tangan manusialah semata
Dan manusialah yang akan merasakan akibatnya
Let?s start to care and love mother nature"

(Shaff-Fix_Mother Nature)

[Source: www. Depkes.go.id| infovet.blogspot.com| www.pubmedcentral.nih.gov]


Read More..

Kamis, 23 Juli 2009

Meneropong Lebih Jauh Isra’ Mi’raj Rasulullah

(sumber: news.nationalgeographic.com)
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Israa’: 1)

Pada bulan Rajab tanggal 23 (menurut mayoritas ulama) telah terjadi suatu peristiwa luar biasa yang bahkan hingga saat ini masih sulit dicerna oleh keterbatasan akal manusia. Sebuah peristiwa yang menguji keimanan, meneguhkan hati-hati kaum muslimin, yaitu Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad saw. Pada masa itu, sekitar pada tahun dukacita (amul hazn) atau satu tahun sebelum peristiwa hijrah Rasulullah saw, para sahabat pun benar-benar diuji keimanannya untuk yakin pada peristiwa luar biasa tersebut.

Isra’ memiliki artian perjalanan Nabi saw pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang kemudian dilanjutkan dengan mi’raj yang berarti perjalanan Nabi saw ke Sidratul Muntaha dan langit tertinggi untuk bertemu Allah swt serta menerima perintah langsung shalat lima waktu.

Sekarang mari kita telaah pesan rahasia dari peristiwa tersebut dari sudut pengetahuan manusia saat ini. Perlu ditegaskan bahwa hal ini bukanlah untuk menggugat Isra’ dan Mi’raj, tapi mencoba menyibak sedikit lebih dalam mengenai hal-hal dibalik peristiwa luar biasa ini.

Dalam Isra’ dan Mi’raj paling tidak merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya dan tentu saja mengandung dua elemen, yaitu ruang dan waktu. Hal pertama yang kita pikirkan adalah Nabi saw bergerak dengan kecepatan cahaya untuk menempuh jarak dari Masjidil Haram ke Sidhratul Muntaha dan kembali lagi dengan selamat.

Namun argumen ini memiliki beberapa kelemahan. Seperti yang telah kita tahu cahaya bergerak 300.000 km/detik; dalam 4 jam Nabi saw hanya dapat mencapai jarak matahari-Neptunus (4.320 juta km). Bahkan dengan kecepatan cahaya sekalipun Nabi saw tidak akan mampu menembus langit pertama dalam waktu semalam, karena untuk mencapai Alfa Centauri saja perlu waktu 4,4 tahun!. Sehingga untuk keluar dari sistem tata surya sendiri pun belum. Selain itu andai Nabi saw bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya maka tubuh beliau akan meledak sesuai dengan hukum relativitas khusus. Dengan demikian penjelasan melalui relativitas khusus ternyata tidak memadai untuk menjelaskan peristiwa isra’ dan mi’raj ini. Maka kita perlu menggunakan penjelasan lain.

Einstein mendapat hadiah Nobel karena penjelasannya terhadap efek foto listrik, namun menjadi raksasa ilmu pengetahuan karena melahirkan teori relativitas umum, teori geometri bagi gravitasi yang menyatakan bahwa tarik-menarik antar materi di alam semesta ini merupakan akibat dari kelengkungan ruang waktu! (silahkan tanya fisikawan terdekat yang bisa anda temui untuk penjelasan lebih rinci). Data yang ada memberikan kita informasi bahwa alam raya mengembang (expanding universe) yang berarti galaksi-galaksi saling menjauh. Jagat raya yang mengembang ini secara teoritis dapat dipenuhi oleh model jagat raya tertutup (closed), datar (flat), dan terbuka (open universe). Jika kita menggambarkannya secara dua dimensi maka kita akan mendapatkan permukaan bola, bidang datar, dan pelana kuda.

Kita ambil model alam semesta tertutup yang menjanjikan kehancuran (kiamat), big crunch. Dengan asusmsi alam raya berbentuk bola maka galaksi-galaksi yang ada akan menempel pada permukaan bola. Maka kita mengilustrasikannya dengan permukaan balon yang ditempeli kertas-kertas kecil. Permukaan balon menyatakan jagat raya secara keseluruhan, kertas-kertas kecil menyatakan galaksi-galaksi yang ada dan permukaan yang tidak tertutupi kertas menyatakan ruang antar galaksi. Jika balon atau jagat raya mengembang maka galaksi-galaksi yang ada di antaranya pun akan menjauh.

Meski bergerak dengan kecepatan cahaya, masih diperlukan jutaan tahun untuk bisa kembali lagi ke bumi, selain itu yang akan ditemui oleh Nabi saw, hanyalah galaksi, ruang kosong, galaksi, ruang kosong dan seterusnya. Maka penjelasan relativitas umum untuk ruang jagat raya melengkung juga tidak dapat memberikan penjelasan.

Penjelasan selanjutnya, kita memandang Mi’raj sebagai perjalanan keluar dari dimensi ruang-waktu kita. Di model 2 dimensi, kita tahu ada ruang ekstra di luar jagat raya kita. Ruang ekstra itu berada di dalam ataupun di luar permukaan bola. Jika raung antar-galaksi diasumsikan sebagai langit material, maka langit di ruang ekstra adalah langit immaterial. Oleh karena itu boleh jadi hukum-hukum ruang dan waktu tidak berlaku di sini, sehingga perjalanan luar biasa tersebut dapat berlangsung. Penjelasan di atas mungkin menimbulkan pertanyaan baru, seperti bagaimana formulasi dan implikasi dari eksistensi dimensi ekstra ini. Sekali lagi, penjelasan secara eksak dan tuntas mungkin masih jauh dari harapan kita, namun semua ini memberikan kita pesan tersirat bahwa masih adanya hal-hal di luar dimensi ruang-waktu kita ini. Wallahu alam bi shawab.

[Pustaka: Purwanto, Agus. Ayat-Ayat Semesta, 2008]


Read More..

Selasa, 21 Juli 2009

Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan

Dari Salman Al-Farisi ra. berkata: “Rasulullah saw berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban: Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain.

Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun.

Kami berkata: Wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa ?.

Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu.

Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Siapa yang meringankan orang yang dimilikinya , maka Allah mengampuninya dan dibebaskan dari api neraka.

Perbanyaklah melakukan 4 hal; dua perkara membuat Allah ridha dan dua perkara Allah tidak butuh dengannya. 2 hal itu adalah; Syahadat Laa ilaha illallah dan beristighfar kepada-Nya. Adapaun 2 hal yang Allah tidak butuh adalah engkau meminta surga dan berlindung dari api neraka.

Siapa yang membuat kenyang orang berpuasa, Allah akan memberikan minum dari telagaku (Rasul saw) satu kali minuman yang tidak akan pernah haus sampai masuk surga.”
(HR al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani)



Read More..

Senin, 06 Juli 2009

Pilihlah Dengan Baik


Tanggal 8 Juli nanti, rakyat Indonesia akan menentukan siapa pemimpinnya untuk 5 tahun ke depan. Suatu kenaifan jika kita berkata bahwa pemilu nanti tidak membawa efek apa-apa kepada kita. Karena bagaimana pun juga, karakter pemimpin nantinya akan membawa nasib bangsa ini. Mungkin kebanyakan dari kita masih bingung, mau memilih yang mana. Namun yang manapun pilihan kita, hendaknya mencerminkan karakter-karakter yang paling ideal. Dalam Islam hal tersebut sudah ada koridornya, bagaimana pemimpin yang baik. Kalau kita ingin melihat contoh maka lihatlah Rasulullah saw, jadi pilihlah pemimpin yang paling mendekati karakter beliau.

Beberapa pedoman dalam memilih pemimpin ideal seorang muslim:
- Tidak memilih dari golongan yahudi dan nasrani (Al-Maidah:51)
- Tidak memilih dari pemimpin yg mempermainkan agamanya (Al-Maidah:57-58)
- Tidak memilih dari pemimpin yg memusuhi Islam (Al-Mumtahanah:1)
Sedangkan beberapa Kriteria pemimpin Ideal:
- Memiliki wawasan keilmuan yg luas (Al-baqarah:247)
- Amanah,professional,bertanggung jawab
- Tidak bersifat khianat (Ar-Ruum:39)
Jika kita kaitkan dengan kondisi Indonesia sekarang, maka kita bisa memilih pemimpin yang sekiranya:
- Jelas visi-misinya
- Paling konkret programnya
- Paling tidak menghujat pihak lain

Hendaknya semua hal ini menjadi pelajaran buat kita, karena bagaimanapun jabatan adalah suatu amanah yang tidak ringan.
Ada suatu riwayat, suatu ketika salah seorang sahabat Rasul saw, Abu Dzar Al-Gifari, berkata pada Rasul, " ya Rasulullah, jadikanlah saya pejabat." Kemudian Rasulullah menjawab sambil menepuk-nepuk pundak Abu Dzar, "Wahai Abu Dzar sesungguhnya kau ini orang yang lemah. Jabatan itu amanah, ia kelak di hari kiamat merupakan kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkannya dengan benar dan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan benar pula."

Maka sudah sewajibnya bagi kita untuk tidak lagi berpikir bahwa jabatan merupakan sumber kekuasaan, namun seperti pedang bermata dua, dapat bermanfaat atau justru mencelakai pemegannya.
Wallahualam bi shawab

(source: Koran Republika)



Read More..

Selasa, 30 Juni 2009

Hikayat Dua Ekor Kodok

Once upon a time (halah sok inggris,hehehe), hidup dua ekor kodok di negeri antah berantah dan berada di dua tempat yang berbeda. Pada suatu ketika salah seekor kodok melihat panci yang berisi air yang sedang dipanaskan. Melihat hal tersebut, kodok itu berpikir, "wah sepertinya enak berenang-renang di dalamnya". Kemudian loncatlah sang kodok, ceburrr. "wah airnya tidak dingin, nyaman sekali", pikir si kodok. Lama-kelaman air tersebut semakin hangat, dan semakin nyaman saja menurut si kodok. Tak lama kemudian air tersebut memanas, namun kodok tersebut berpikir ah nanti saja keluarnya gampang nanti tinggal loncat saja; berenang-renang dahulu ah masih hangat nih. Setelah air tersebut menjadi panas, kodok tersebut merasa kesakitan dan mencoba untuk melompat keluar. Namun karena sudah kehabisan energi, akhirnya matilah si kodok menjadi sup.


Di lain tempat, dengan kodok yang berbeda, terdapat sebuah panci namun dengan air yang mendidih di dalamnya. Mendekatlah si kodok dan dia terheran melihat adanya air yang bergolak-golak. Kemudian loncatlah si kodok ke dalam panci tersebut, ceburr!!!. Kemudian si kodok terkaget merasakan air yang begitu panas dan langsung sekuat tenaga keluar dari panci dan akhirnya selamat dari kondisi menjadi sup.

Apa hikmah (ibroh) yang bisa kita dapat dari cerita di atas??
mungkin salah satunya adalah bahwa janganlah terlena dengan perubahan yang kita alami. Salah satu yang kita harus perhatikan adalah, apakah perubahan tersebut menuju ke arah yang lebih baik, atau justru sebaliknya. Karena itu berhati-hatilah dengan sesuatu yang melenakan, bisa jadi hal tersebut malah berakibat buruk.
Hal lainnya adalah terkadang kita perlu merasakan sakit terlebih dahulu sebelum sadar bahwa hal tersebut salah. Padahal sebenarnya kita bisa menghindari rasa sakit tersebut jika kita mau mencari tahu dan menerima bahwa tidak semua hal yang kita lakukan benar, atau dengan kata lain merasa benar sendiri.

Semoga bisa diambil yang baiknya.


Read More..

Jumat, 26 Juni 2009

Sebuah Puisi Dakwah

Katakanlah, “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku – mahasuci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan
Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lurah dan bukit menghadang
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia
Tetapi Cahaya Maha Cahaya, Syurga dan Ridha Allah
Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu
Nikmati perjalannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana
Dan jika seseorang mendapat hidayah karenamu
Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…

Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu

Jika engkau cinta maka dakwah adalah faham
Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama
Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra


Jika engkau cinta maka dakwah adalah ikhlas
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya
Seperti Kata Abul Anbiya, “Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta”
Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”

Jika engkau cinta maka dakwah adalah amal
membangun kejayaan ummat kapan saja dimana saja berada
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara
Bangun aktifitas secara tertib tuk mencapai kejayaan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah jihad
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan
Tinggikan kalimat Allah rendahkan ocehan syaitan durjana
Kerjakeras tak kenal lelah adalah rumusnya,
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah taat
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya
serta orang-orang bertaqwa yang tertata
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah
karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tadhhiyah,
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka
Sedangkan tiap tetes keringat berpahala lipat ganda

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsabat,
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tajarrud
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya selingan

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsiqoh
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah

Jika engkau cinta maka dakwah adalah ukhuwwah
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin
Lapang dada merupakan syarat terendahnya , itsar bentuk tertingginya
Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’ie dalam cinta-Nya
berjumpa karena taat kepada-Nya
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah,
saling berjanji untuk menolong syariat-Nya

(penulis puisi ini tidak saya ketahui, mohon maaf)



Read More..