Senin, 09 November 2009

Gerakan Dakwah Ideal


Mukadimah
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada kebajikan, dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Ali-Imran:104).
Islam adalah solusi dan karenanya proses pembinaan dan tarbiyah adalah suatu keharusan. Umat ini perlu dibangun agar mereka dapat mengembangkan usaha penyelamatan sebagaimana mereka mampu memberikan jalan keluar. Pengorganisasian sebuah gerakan Islam merupakan sebuah keniscayaan karena akan dapat membentuk generasi-generasi baru yang sesuai dengan pendidikan Rabbani. Dan pengorganisasian tersebut haruslah memiliki bentuk dan karakter yang ideal.


Kerusakan dan Penderitaan Manusia adalah Motifnya
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benarnya.” (Qs. Ar-Ruum: 41)
Saat ini kita bisa melihat banyaknya kerusakan yang terjadi di muka bumi. Bukan hanya bencana alam yang sering terjadi di Indonesia saat-saat ini, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berbagai jenis kerusakan sudah merasuk ke seluruh bagian kehidupan manusia.
Kerusakan dalam bidang politik dan hukum sudahlah banyak terjadi. Kita bisa melihat banyaknya para penjahat kelas besar (baca koruptor) masih banyak yang berkeliaran dengan bebasnya. Adanya penguasa yang secara tidak langsung memplokamirkan dirinya sebagai Tuhan, yang berhak mengatur manusia untuk memenuhi hawa nafsunya. Berbagai ketidakadilan yang menimpa masyarakat yang kecil sehingga menambah panjang daftar penderitaan masyarakat. Tidak dikembalikannya sistem yang ada kepada Al-Qur’an dan Sunnah menjadi salah satu penyebabnya
Kerusakan dalam bidang sosial adalah kerusakan yang paling banyak bisa kita saksikan. Dimulai dari kemerosotan moral dan rusaknya akhlak hingga perubahan paradigma yang menjadi bersifat materialistik. Pornografi sudah merajalela dimana-mana, menghancurkan generasi-generasi muda umat Islam hingga mereka terbius oleh syahwat dan tidak menyadari realitas yang ada dan kegelapan yang melingkupinya.
Kaum wanita adalah sasaran eksploitasi yang sering digunakan untuk melawan Islam. Banyaknya kaum wanita yang dijerumuskan ke dalam lembah kegelapan dengan slogan-slogan kebebasan yang menipu. Kita bisa melihat sudah banyaknya rumah-rumah bordil yang bertebaran di negara-negara Arab, lalu atas nama seni, mereka juga mengadakan peragaan busana dan kontes-kontes kecantikan.
Dipelopori oleh hakim Inggris, Welmoor penggunaan bahasa ammiyah di Mesir dan sekitarnya dengan tujuan agar bahasa Arab (fusha) sebagai bahasa Al-Qur’an terlupakan oleh kaum muslimin digalakkan. Penyerangan juga dilakukan terhadap Qaidah Nahwu bahasa Arab yang dianggap terlalu sulit untuk dipelajari dan dianggap bodoh bila diwajibkan pada pemuda di abad 20 ini. Selain itu juga dilakukan pengaburan terhadap kelembutan bahasa Al-Qur’an, yang dianggap berasal dari pengaruh yahudi, dan hal ini dilakukan oleh seorang tokoh bernama Thaha Husain.
Usaha penghancuran juga dilakukan kepada sunnah nabawiyah. Mereka berusaha menciptakan keraguan pada kebenarannya. Hal ini dilakukan dengan pendiskreditkan kepada Abu Hurairah, sahabat Rasulullah saw yang paling banyak meriwayatkan hadist, serta anggapan bahwa perlunya penkritisan terhadap shahih Bukhari karena banyak hadist yang tidak shahih di dalamnya.
Sejarah Islam pun tidak lepas dari sasaran pengerusakan. Hal ini banyak dilakukan oleh kaum orientalis yang selalu berusaha melakukan distorsi sejarah, menafsirkannya secara materialis dan menciptak syubhat di dalamnya
Lain halnya dalam bidang ekonomi. Pengerusakan dilakukan oleh kaum yahudi melalui bank-bank mereka, serta sistem-sistem mereka yang penuh riba. Mereka mendirikan tempat-tempat hiburan, klub-klub judi, dan sebagainya. Banyak bukti bila kita cari di berbagai sumber yang memperlihatkan kejahatan zionis menghancurkan perekonomian di banyak negara dan tidak hanya itu, pengerusakan terhadap moral generasi muda negara tersebut juga dilakukan.

Dakwah sebagai jalan Keluar
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Al-‘Ashr: 3)
Solusi terbaik saat ini untuk mengatasi berbagai masalah di atas adalah membangun jamaah Islami yang menyeru kepada kebaikan, mencegah dari yang mungkar, dan mampu memikul beban dakwah yang mereka usung. Oleh karena merupakan sebuah kewajiban bagi tiap muslim untuk berdakwah maka kebutuhan untuk membentuk sebuah kelompok/jamaah/gerakan untuk memudahkan kepentingan dakwah merupakan sebuah keniscayaan.

Bersama dengan Jamaah
Orang-orang yang berjamaah adalah mereka yang senantiasa bertemu karena Allah, menyatu dalam agama-Nya walaupun jumlah mereka sedikit. Bersama dengan jamaah maka tugas dakwah yang diemban akan menjadi lebih ringan. Tidak ada seorang muslim pun yang sanggup menjalankan amanah tersebut sendirian. Selain itu dipelukan komitmen dari setiap anggota jamaah untuk tetap berjalan atau bergerak bersama dalam barisan jamaah, karena sesungguhnya orang-orang kafir itu bersatu padu melawan Islam dan bila umat muslim tidak bersatu juga saling bahu-membahu maka fitnah akan semakin menyebar, kebatilan menang di atas kebenaran.

Kewajiban Berjihad
Dengan banyak kerusakan pada saat ini, maka kewajiban berjuang di jalan Allah merupakan suatu hal yang mendasar. Semua hal ini ditujukan untuk menegakkan agama Islam dan menghadirkan masyarakatnya di seluruh penjuru dunia. Selain itu untuk menjadikan Islam sebagai titik tolak dari kaidah pertama. Sesungguhnya sosok yang paling rendah kualitas agamanya dan paling dimurkai Allah adalah orang yang meninggalkan kewajiban ini, walau ia hidup zuhud di dunia. Nabi saw selalu memanfaatkan hari-harinya dalam jihad hati, lisan, dan tangannya, karena itu beliau adalah da’I yang paling banyak zikirnya dan paling tinggi kedudukannya di sisi Allah azza wa jalla.

Jalan Para Nabi
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut” (Qs. An-Nahl: 36)
Tidak ada jalan lain yang dapat dilalui untuk mengembalikan dan menegakkan Islam di muka bumi ini, kecuali melalui jalan para Nabi. Ayat ke 36 surat An-Nahl merupakan sebuah intisari dari ajaran para Rasul, yaitu menyembah hanya kepada Allah dan menjauhi dari penyembahan terhadap selain-Nya. Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan mereka lalui jalan dakwah ini, maka contoh-contoh yang mereka berikan adalah sebuah telada sendiri bagi kita untuk mengikutinya.

Untukmu Da’i
Da’i merupakan penurus perjuangan para nabi, mereka melaksanakan peran-peran dakwah yang dilakukan para nabi. Peran yang hanya diletakkan Allah dan Rasul-Nya di atas leher para Rasul. Para da’i haruslah bagi mereka yang mempunyai pengetahuan dan kejujuran karena ketika mereka menyampaikan dakwah maka semua itu haruslah berlandaskan pada pengetahuan dan kejujuran.
Setiap da’i hendaknya selalu jujur dalam perkataan dan perbuatannya. Setiap langkahnya hanya ditujukan untuk Allah semata. Setiap da’i hendaknya memperbanyak interaksinya dengan Al-Qur’an melalui tilawah dan amalan, serta berinteraksi dengan sunah Rasul, senantiasa berjamaah, menghindari dosa-dosa kecil, mewaspadai fitnah, mendahulukan syariat daripada pendapat, dan mengutamakan akal dibanding hawa nafsu.. Mereka berbaur dengan manusia tetapi tidak melebur, mereka mewarna setiap sendi kehidupan masyarakat. Sesungguhnya ketergelinciran yang paling berbahaya bagi para da’i adalah ketamakan pada dunia dan kebiasaan mendatangi pintu penguasa. Hendaklah para da’I berekstra hati-hati terhadap tipu daya dunia, karena merekalah yang akan menjadi contoh masyarakat awam.

Karakter Gerakan Islam Penyelamat
Gerakan Islam sehingga bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di saat ini haruslah setidaknya memiliki beberapa karakter diantaranya:
•Kitabullah adalah sandaran bagi setiap referensi dan konsep yang digunakan untuk menetapkan tujua, sarana, cara menghadapi berbagai situasi dan kondisi.
•Ada kejelasan visi jamaah dalam mencapai tujuan dan metode beramal.
•Tarbiyah individu perlu lebih didahulukan
•Jamaah ini dapat memberi pengaruh dari sisi amal atas sisi teori
•Hendaknya jamaah ini mengambil seluruh sebab-sebab syar’I untuk menegakkan sistem Islam
•Untuk merealisasikan tujuan besar itu, jamaah harus memiliki sarana yang layak untuk mencapainya.

Arus Islam Kontemporer di Indonesia
Di Indonesia dengan berbagai ragam pemikiran, adat istiadat, dan kebiasaannya memberikan berbagai bentuk gerakan-gerakan Islam untuk dapat tumbuh dan berkembang. Masing-masing gerakan dakwah tersebut memiliki formatnya masing-masing dalam berjuang di medan dakwah. Beberapa diantaranya adalah Jamaah Tabligh, Jamaah Salafiyah, Jamaah Shufiyah, Hizbut-Tahrir, dan Al-Ikhwan Al-Muslimun.

Pustaka
Amin, Shadiq. (2006). Mencari Format Gerakan Dakwah Ideal. Jakarta: Al-I’tishom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar