Rabu, 22 Desember 2010

Amankah Habbatussaudah ?

Habbatussaudah yang dikenal di Indonesia sebagai jinten hitam, menjadi bahan produk-produk herbal yang laku di pasaran. Banyak produsen produk herbal tersebut yang mencatut hadist Rasulullah saw,“Tidaklah ada suatu penyakit, kecuali dalam Habbatus Sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali as-Saam (kematian)” (HR. Muslim), tentunya menjadi nilai tambah untuk menarik konsumen yang beragama Islam.

Ketika kita berbicara mengenai obat atau suplemen (baik berbahan kimia sintesis atau bahan alam) maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan: kualitas produk, keamanan, dan efikasinya. Ketiga hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan kondisi konsumen yang akan mengonsumsinya. Anda bisa bayangkan jika suatu produk obat/suplemen tidak memperhatikan tiga hal tersebut maka konsumenlah yang akan menjadi korban.

Habbatussaudah atau jinten hitam sebagai obat/suplemen yang dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit pun ternyata memiliki efek-efek yang tidak diinginkan. Padahal selama ini, perhatian masyarakat adalah pada khasiat dari suatu produk herbal tanpa lebih lanjut memikirkan bagaimana keamanan dari produk tersebut.

Hasil penelitian oleh Zaoui, et.al. (2002) menunjukkan adanya efek toksisitas akut dan kronis yang dihasilkan oleh ekstrak minyak dari Nigella sativa. Pemberian sampel secara oral pada tikus percobaan menunjukkan LD50 sebesar 2,06 ml/berat badan. Pengamatan pada konsentrasi dari enzim hepatik menunjukkan tidak adanya perubahan yang berarti, namun kadar serum glukosa, trigeliserida, dan kolesterol darah turun dengan drastis. Hal ini diikuti dengan timbulnya penurunan berat badan pada hewan coba. Penelitian ini juga meliputi sistem hematologi dari hewan coba. Pada penelitian ini menunjukkan adanya kenaikan kadar hemoglobin serta penurunan kadar leukosit dan trombosit secara signifikan. Selain itu penelitian secara in vitro juga menunjukkan adanya kematian sel limfosit oleh ekstrak Nigella sativa.

Alhamdulillah, ternyata dapat kita simpulkan ekstrak Nigella sativa hanya memiliki efek toksisitas yang rendah dengan ditunjukkan tingginya angka LD50 dan stabilitas dari enzim hepatik pada hewan coba. Oleh karena itu Nigella sativa memiliki kisaran indeks keamanan yang lebar. Meskipun demikian, penggunaan ekstrak Nigella sativa perlu diperhatikan terutama pada pasien-pasien yang juga mengkonsumsi obat-obat yang berpengaruh pada sel darah putih dan trombosit.

Pustaka:
Zaoui A, Y. Cherrah, N. Mahassini, K. Alaoui, H. Amarouch, M. Hassar. Acute and Chronic Toxicity of Nigella sativa Fixed Oil. Phytomedicine 2002; 9: 69-74.



Read More..

Sabtu, 18 Desember 2010

This is his way, what about you?



His name is Danang A. Probowo, he was an IPB (Bogor Institute of Agriculture) student. In that video clip he presented his life story which is so inspiring for me. One time, in an event in his institute, there was a speaker who said, “Write down your dreams concretely, and don’t write it in your memory only, because you will forget. Write down your 100 targets on a paper.” Then he did it and stuck it on his room wall. A lot of his friends laughed at him. But, one by one, that dreams on that paper was scratched because it came true. He did well in a national MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) championship. Then he was one of the champions in PIMNAS (National Student Science Week) year 2006. Even though, he was not the best in his class, but he was able to be IPB most achieved student and continued to national level. In that video he also wrote that if anyone thinks that he has GPA was 4.00 or always has a perfect score on every class then he said no, I’m not. He had ever had GPA 2.7 and he sometimes got C in his examinations, even he had ever repeated his class. But it was never make him down, as the time went, he could reach his dream to study aboard in Japan. He said that we have to be brave enough to have a big dream, because from his dreams, he has so many achievements until now. Reach that dreams with all your heart and have a faith that there is always a hope.
Every time I play that video, there always appears a passion to move, to come up and reach my goals. After saw that true story, I realize that an ordinary man also can be an extraordinary person. Although there are so many failures that we meet, as long as we hold our faith firmly then we will find the way. I realize to think big and do my best efforts to reach my goals. I begun to write down my dreams, my success, also my failures, that they are a reminder for me that this life will be always fair, even though we sometimes judge it unfairly

"every long journey must begin with a single step"

Read More..

Kamis, 09 Desember 2010

Saya tentang Pemira UI: Refleksi Sederhana dari Mata Awam

(Tulisan ini adalah bagian kedua dari dua tulisan)

Sepanjang masa kampanye BEM UI, pasangan kandidat yang paling gencar terlebih dahulu melakukan kampanye pasif, via berbagai media mulai dari baliho hingga grup di facebook dan twitter adalah maman-ijonk. Pasangan kandidat ini mengusung tema together in excellence, mungkin bermaksud dengan bersama-sama, tanpa harus terbatas oleh golongan, maka keunggulan dapat dicapai. Dari sisi sakti-sri, yang mengusung tema akselerasi-inspirasi, memaksudkan sebuah kepemimpinan yang dapat menginspirasi banyak orang untuk dapat berakselerasi menuju hal yang lebih baik.
Gaya media cetak tampaknya tidak jauh berbeda pada masing-masing kandidat. Foto kandidat menguasai hampir 70% space baliho, kemudian warna minimalis dengan ciri khas masing-masing menjadi gaya umum desain baliho kampanye. Cukup menarik dari kubu maman-ijonk yang membuat logo tematik bagi tiap-tiap fakultas dengan ke-khas-an masing-masing bidang ilmu. Perang media cetak tampaknya lebih didominasi oleh maman-ijonk, yang cukup progresif menebar jala dimana-mana. Perang dunia maya tidak kalah seru, membuat opini mahasiswa adalah kunci utamanya. Dengan kemudahan akses informasi di dunia maya, setiap opini yang dilemparkan dapat menjamah setiap sudut-sudut kampus.
Debat kandidat adalah acara yang ditunggu-tunggu di tiap fakultas. Paling menarik, tentu saja di fakultas teknik. Berlangsung lebih dari 12 jam non-stop, setiap kandidat benar-benar teruji mental, pikiran, dan tubuh. Jalan yang serupa juga ternyata dicoba diterapkan di FH, meski tidak sebaik FT yang sudah merupakan tradisi turun-menurun.

Between White and Black
Black campaign tidak lupa ikut ambil bagian dalam pemira ini. Opini-opini menjatuhkan nan destruktif harusnya tidak keluar dari lisan atau tulisan-tulisan mahasiswa UI. Opini-opini memang banyak merebak di sana-sini, dengan dasar yang tidak jelas dan tidak kuat. Asal cuap, kicau, yang penting riuh, bahkan ricuh menjadi senjata utama. Sayang disayang, terkadang mahasiswa, yang notabene adalah masyarakat ilmiah, lebih senang dengan opini-opini yang tidak jelas dan tidak kuat pijakannya, namun seru dan kontroversial.
Dalam perang dan cinta, segalanya boleh, adalah kalimat mereka yang tidak mengenal dengan baik norma dan moralitas. Kebebasan yang kebablasan sering kali menjadi pijakan dasar untuk menghalalkan segala cara agar memperoleh tujuan. Sayangnya, kebanyakan dari kita masih terbius dengan bayang-bayang kekuasaan, menjadikannya tujuan akhir. Sungguh kekuasaan adalah kehinaan bagi mereka yang tidak amanah menerimanya.
Siapa yang sering diserang ?, secara kasat mata, maka penulis katakan pihak maman-ijonk. Apakah benar pihak sakti-sri melakukan black campaign ? Jangan mengambil kesimpulan terlalu cepat. Banyak bias dalam opini-opini yang berkembang, bisa saja mahasiswa yang terlihat mendukung sakti-sri, ternyata membela maman-ijonk, ataupun sebaliknya. Namun, hal yang dikhawatirkan adalah adanya pihak-pihak tertentu (dengan kepentingan tertentu tentu saja) memanfaatkan salah satu pihak untuk menyerang pihak lainnya. Tentu saja, statement tersebut tidak berdasar, namun berbagai kecurigaan tetap bermunculan. Seharusnya kita bisa menyikapi kecurigaan kita secara positif agar tidak berujung pada su’udzon kepada saudara sendiri, apalagi celaan-celaan yang tidak seharusnya keluar dari lisan-lisan berilmu.
Tarbiyah, sering kata itu muncul dalam celaan. Entah para pencela tahu artinya atau tidak, tarbiyah berarti pembinaan atau pendidikan. Tarbiyah seringkali distigmakan kepada golongan tertentu, dicap ekslusif dan kaku, tanpa berminat mencari tahu lebih dekat dan hanya senang mencerca. Terbelah dan sakit hati, sayang sekali, hanya karena paradigma yang keliru, mengambil sampel yang bahkan tidak memenuhi syarat secara statistika, lalu mengeneralisir segalanya. Harusnya kita semua tahu, bahwa hampir tidak pernah ada yang murni 100% di dunia, selalu ada pencilan, mereka yang berbeda, yang harus disikapi secara bijaksana.

Dendang Para Pemenang dan Balada Orang-Orang Kalah

Hasil Pemira UI telah diumumkan, kemenangan menyapa pihak maman-ijonk. Mereka yang memperoleh suara terbanyak mendapatkan amanah besar yang kelak harus dipertanggungjawabkan. Serta Alhamdulillah bagi mereka yang memperoleh suara lebih sedikit, terhindari dari amanah yang akan dihisab kelak di akhirat.
Para pemenang berdendang, semestinya bukanlah lagu kemenangan atau sorak tepuk tangan atau ramai ucapan selamat, juga pujian. Dendang para pemenang sejati adalah syukur serta mohon ampun. Para pemenang sejati tidak larut dalam kegembiraan kemenangan, mereka sadar akan tugas besar menanti di depan,

“maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat.” (Qs. 110: 3)

Orang-orang kalah bukan mereka yang gagal dalam bertanding, hakikatnya mereka yang gagal untuk bangkit lagi adalah orang-orang kalah sesungguhnya. Balada orang-orang kalah adalah mereka yang terus terpuruk dalam kubangan penyesalan, mencari-cari kesalahan, dan menyalahkan segalanya. Balada orang-orang kalah adalah keluh kesah, para pecundang yang bercerita dan berkisah ke sana kemari tentang betapa sengsaranya hidup mereka, tentang kekalahan yang diakibatkan oleh orang-orang di sekitar mereka. Balada orang-orang kalah adalah mereka yang putus asa dan melakukan langkah-langkah putus asa untuk memuasakan nafsu sendiri atau menyalahkan pihak lain.

Epilog
Sejatinya semua ini adalah proses demokrasi yang diamini negara ini. Ada pro juga kontra, namun para bijaksanawan, mereka yang berpikir dewasa, melihat segalanya dengan pikiran yang matang dan hati yang jernih. Perbedaan adalah khazanah kehidupan, mewarnakan hidup dengan warna-warni pengertian dan cinta, bagi wajah-wajah teduh pengharap ridho Ilahi.
Sungguh menjadi sebuah cita, ketika disapa dengan indah oleh Sang Maha Kuasa,

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surge-Ku.”(Qs. 89: 27-30)





Read More..

Saya tentang Pemira UI: Refleksi Sederhana dari Mata Awam

(Tulisan ini adalah bagian pertama dari dua tulisan)

The key to successful leadership today is influence, not authority.” (Kenneth Blanchard)

Prolog
Perhelatan PEMIRA (Pemilihan Raya) mahasiswa Universitas Indonesia tahun 2010 ini berakhir sudah. Banyak kejadian, dari awal pendaftaran peserta Pemira hingga detik-detik pengumuman hasil perhitungan suara. Sebagai miniatur sebuah negara, universitas menjadi laboratorium besar, tempat di mana para mahasiswanya mencoba kemampuan dirinya dalam berpolitik, berhukum, mencari relasi, hingga berstrategi (baik sehat atau tidak) besar untuk maju. Ada kepentingan-kepentingan di dalamnya? Tentu saja, karena memegang kebenaran pun berarti kita memiliki kepentingan untuk kebenaran dan kebaikan agar tetap bersinar, meski di dasar tergelap. Walau siapapun yang menang belum tentu benar, namun kebenaran pasti akan menang pada akhirnya.
Secara kasat mata, terdapat klasifikasi besar untuk latar belakang akademis seorang mahasiswa, IPA dan IPS. Entah sejak kapan ada dikotonomi seperti ini, namun batas-batas latar belakang akademis seorang mahasiswa tidak mampu menahan keinginan mereka untuk mempelajari dan menguasai bidang lainnya. Napak tilas beberapa ratus tahun ke belakang, saat Andalusia benderang, para cendikiawan rasa-rasanya tidak ada yang ahli hanya di satu bidang, namun di berbagai bidang ilmu yang berbeda. Mungkin saat ini, manusia terlalu mengerdilkan kemampuan otak mereka, entahlah. Penulis sendiri orang dengan latar belakang sains, meski tidak terlalu tertarik dengan hal-hal yang berbau politik, tetapi sadar politik tetap diperlukan, agar tidak terjajah di negeri sendiri, agar paham kondisi masyarakat, agar tidak mudah dibodoh-bodohi apalagi ditipu. Banyak juga orang-orang dengan latar belakang sains justru gemilang di bidang perpolitikan, hukum, sosial, dan lain sebagainya.

Ada Keberpihakan, ada Dinamika

Netralitas hampir tidak pernah ada, kecuali untuk materi-materi kecil itu, nukleus dan teman sejenisnya. Pun inti atom stabil yang bersifat netral itu juga dibentuk dari materi-materi yang berpihak pada positif dan negatif. Kita selalu berpihak, entah pada orang lain atau golongan bahkan pada diri sendiri. Netralitas justru dapat menjadi hal yang salah, karena jika kita tidak berpihak pada kebenaran, pasti kita berpihak pada hal selain itu. Zona abu-abu tetap akan ada, tetapi tendensi akan selalu mengarahkan pada salah satu sisi.
Itu pergolakannya, itu dinamikanya. Kita tetap harus memilih, karena tidak memilih pun menjadi sebuah pilihan. Pertanyaannya maukah kita terlibat di dalamnya, menjadi pemain dan bukan penonton yang hanya bersorak riang jika menghibur dan bersorak riuh jika ricuh. Semangat-semangat merubah suatu keadaan menjadi lebih baik dan benar hanya dimiliki para pemain, mereka yang takut dan hanya menonton adalah pecundang sejati. Laiknya orang alim yang Allah azab terlebih dahulu akibat tidak tersentuh hatinya untuk bergerak merubah masyarakatnya yang berada dalam kedzaliman.

Pemira UI, The Candidates and Their Ways to get people’s hearts
Pemira tahun ini adalah kali keempat penulis mengikutinya. Selama ini tentu saja tetap ikut berpartisipasi, baik sebagai pemilih, campaign manager , tim sukses, atau bantu-bantu panitia pemira. Tahun 2010 ini, peserta untuk calon ketua dan wakil ketua BEM UI adalah pasangan Sakti-Sri dan Maman-Ijonk, anggota independen DPM UI ada 5 (saya lupa, tetapi salah satunya adalah Eko Aditya Rifai), MWA unsur mahasiswa adalah Jay dan Danar. Berbeda dari tahun sebelumnya, MWA unsur mahasiswa tidak dipilih melalui eleksi, tetapi berdasarkan fit and proper test dari anggota DPM UI.
Pembukaan apik dengan roadshow keliling kampus UI depok dan salemba, memperkenalkan siapa calon-calon yang lulus verifikasi. Walau tidak dengan diarak tetapi menjadi kilas-kilas pertama para kandidat untuk menyapa para calon pendukungnya. Selanjutnya, tentu saja masa kampanye, ‘menjual’ diri agar dipilih tentu hal yang lazim dilakukan. Kampanye calon anggota independen DPM UI tidak terlalu heboh, dengan hanya 5 calon dan masing-masing dari fakultas yang berbeda, mereka hanya perlu mengumpulkan 10% jumlah suara dari total mahasiswa yang memilih. Begitu pula dengan MWA unsur mahasiswa, tidak banyak yang terjadi, meski saat acara debat kandidat MWA unsur mahasiswa berlangsung cukup baik, tiap calon memperlihatkan kemampuan dan ‘pesona’ mereka masing-masing. Alur berpikir, pemilihan kata, intonasi, dan ritme berbicara menjadi poin penting yang memikat hati dalam setiap debat.

(bersambung...)

Read More..

Senin, 06 Desember 2010

Keamanan dan Kualitas Produk Herbal

Studi mengenai efikasi dan keamanan terhadap produk herbal berkembang dengan pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini. Banyaknya orang-orang yang beralih ke pengobatan alternatif (terutama terapi herbal) dan keterbatasan pengetahuan tentang terapi herbal itu sendiri di kalangan petugas medis, menjadikan aspek keamanan dan standarisasi dari suatu produk herbal sangat dibutuhkan.

Masyarakat dan beberapa pihak profesional di bidang kesehatan percaya bahwa obat-obat herbal lebih aman karena lebih alami, namun data-data penelitian yang mendukung asumsi tersebut tidaklah banyak. Efek samping dari suatu produk herbal tetaplah ada yang meliputi efek toksik dari zat aktifnya, efek-efek dari kontaminan yang mungkin ada pada sediaan obat herbal, serta interaksi antara obat herbal dengan obat lainnya.

Kontaminan-kontaminan yang mungkin saja dapat mengontaminasi suatu produk herbal dapat berupa logam-logam berat, seperti timbal, merkuri, arsen atau bahan-bahan farmasetik yang sengaja ditambahkan pada sediaan herbal agar timbul efek farmakologis yang diinginkan. Selain itu kontaminasi dapat berasal dari mikroorganisme akibat proses pembuatan yang tidak baik.


Tumbuhan-tumbuhan yang berkhasiat menyembuhkan juga memiliki kemiripin kinerja dengan obat-obat konvensional. Hal ini karena, pada dasarnya tumbuhan-tumbuhan tersebut mengandung senyawa-senyawa kimia tertentu yang pada tubuh manusia bersifat aktif secara biologis. Oleh karena alasan inilah pemberian kombinasi obat herbal dengan obat konvesional dapat mengakibatkan efek-efek yang tidak diinginkan. Interaksi ini sama seperti interaksi obat pada obat-obat konvensional yang dapat berefek pada farmakokinetika obat, seperti absoprsi, metabolisme, dan eliminasi obat. Selain terhadap obat konvensional, interaksi dapat juga terjadi antara obat herbal dengan enzim-enzim yang memetabolisme obat. Sebagai contoh interaksi dengan enzim-enzim di hati, seperti isoenzim sitokrom (CYP) P450 dapat berefek besar, karena CYP P450 merupakan enzim yang memetabolisme hampir sebagian besar jenis obat yang masuk ke dalam tubuh. Sulitnya pemeriksaan terhadap efek-efek obat herbal yang mungkin timbul dalam tubuh manusia menjadi hal lain yang penting untuk diperhatikan.

Pustaka:
Rodriguez-Fragoso L, J. Reyez-Esparza, S.W. Burchiel, D. Herrera-Ruiz, Eliseo Torres. Risks and Benefits of Commonly Used Herbal Medicines in Mexico. Toxicology and Applied Pharmacology 2008; 227: 125-135.




Read More..

Minggu, 14 November 2010

Elsevier, Pohon Elm, dan Non Solus

Building Inside, Breaking Boundaries (Tagline of Elsevier)

Setelah sekian lama akhirnya bisa menulis di blog lagi, bukannya sudah tidak berminat blogging, tapi kesibukan kuliah yang luar biasa semester ini menjadi penyebab utamanya.

Well, pernah mendengar kata Elsevier ?

Elsevier merupakan sebuah rumah penerbitan yang bergerak dalam berbagai macam cabang ilmu pengetahuan. Sejak 1580 didirikan, Elsevier kini menjadi salah satu penerbit jurnal-jurnal sains yang terkemuka di dunia. Jika anda melihat lambang dari Elsevier maka ada tiga poin di sana, seorang kakek, pohon elm yang dirambati oleh tanaman anggur, dan tulisan berbahasa latin, non solus.

Arti asli dari lambang tersebut hingga saat ini tetap dalam perdebatan, meskipun demikian lambang ini dibuat pertama kali oleh Isaac Elzevir. Kebanyakan ahli berpendapat bahwa pohon elm tersebut melambangkan pohon pengetahuan, meskipun mereka tidak pernah mencapai kata sepakat untuk arti dari tanaman anggur yang merambat pada pohon elm tersebut. Seorang pustakawan dari Paris, Adri, berpendapat bahwa arti dari pohon elm yang dirambati oleh tumbuhan anggur tersebut merupakan simbol ikatan antara dua bersaudara Elzevir, Isaac dan Abraham. Orang tua yang digambarkan sebagai pertapa tersebut melambangkan pengasingan diri untuk belajar. Namun, seorang ahli sejarah seni kontemporer, Lucy Schluter berpendapat bahwa orang tua tersebut melambangkan orang bijak.


Pada dasarnya jalinan antara pohon elm dan tanaman anggur dapat merepresentasikan sebuah persahabatan yang saling bermanfaat. Seperti sebuah metafora klasik antara sebuah pohon dan tanaman anggur,

“Seperti pohon anggur, meskipun berbeda dari pohon yang selama ini, masih tetap membutuhkan batang, atau penyangga atau pohon lain yang tidak menghasilkan buah, bahwa orang yang kuat dan terpelajar tetap membutuhkan pertolongan orang yang kekurangan.”

Oleh karenanya, mungkin dapat disimpulkan logo tersebut menginterpretasikan hubungan antara penerbit dan pelajar. Sebuah tulisan Non Solus (tidak sendiri) menegaskan pesan bahwa penerbit, seperti pohon elm, dibutuhkan untuk menyediakan dukungan yang kuat bagi pelajar, begitu pula dengan pelajar, pohon anggur, dibutuhkan untuk menghasilkan buah. Penerbit dan pelajar tidak dapat melakukan semuanya sendirian, namun mereka memerlukan satu sama lain. Hal ini menjadi sebuah representasi yang tepat untuk hubungan antara Elsevier dan penulis saat ini, bukan membutuhkan atau dibutuhkan melainkan saling membutuhkan.

Pelajaran besar bahwa, rumah ilmu pengetahuan tersusun dari bukan saja batu bata para saintis, tapi juga mereka yang mendukung kegiatan-kegiatan para saintis tersebut. Prinsip saling membutuhkan satu sama lain, mengajarkan kita untuk tidak bersikap sombong kepada yang lebih lemah dari pada kita

Pustaka:
A Short History of Elsevier: In Celebration of the 125th Anniversary of Elsevier and the 425th Anniversary of the House of Elzevir.


Read More..

Minggu, 26 September 2010

Uji Kit Test Kehamilan

Kit Test Kehamilan adalah sebuah set alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kehamilan secara praktis. Sama seperti alat-alat yang dipakai dalam dunia kesehatan, Kit tes kehamilan pun perlu diuji alatnya untuk menjamin kualitas dari kit tersebut. Berikut beberapa uji yang dilakukan:

Uji Sensitivitas dan Spesifitas
Kit uji kehamilan pada umumnya menggunakan prinsip pengukuran hCG pada urin manusia. Sebelum dilakukan pengujian pada kit uji kehamilan, terlebih dahulu dilakukan kuantifikasi terhadap kadar hCG pada sampel urin manusia. Proses pengukuran ini dapat menggunakan metode immunokromatografi. Pada prinsipnya reaksi imunologi terjadi pada kertas kromatografi melalui aksi kapilaritas. Pada sistem ini menggunakan dua jenis antibody-antigen spesifik. Salah satu antibody ditempatkan pada kertas kromatografi (fase diam) dan lainnya dilabel dengan koloid emas (colloidal gold) dan diinfiltrasi ke tempat sampel (sample pad). Ketika cairan sampel diteteskan pada tempat sampel, maka akan terbentuk kompleks imun dengan antibodi yang dilabeli dengan koloid emas. Kompleks tersebut akan bergerak bersama dengan cairan sampel dan akan berinteraksi dengan antibodi yang ada pada kertas kromatografi dan menghasilkan garis berwarna merah ungu (Anonim, 2007). Selanjutnya kadar urin dianalisis berdasarkan pola kromatogram yang terbentuk.

Pada metode ini menggunakan sukarelawan wanita hamil (sampel positif) dan pria atau anak-anak (sampel negatif). Kadar hCG pada urin sukarelawan kemudian diperiksa menggunakan metode immuno kromatografi ataupun immuno-enzimologi. Selanjutnya seri sampel urin disiapkan untuk diperiksa dengan kit yang akan diuji. Urin yang memperlihatkan hasil negatif diuji sebanyak 14-16 kali, urin yang menunjukkan hasil positif dengan konsentrasi hCG yang diatur sampai pada batas deteksi kit diuji sebanyak 27-30 kali, dan urin yang menunjukkan hasil positif dengan konsentrasi hCG yang diatur hingga dua kali lipat dari batas deteksi kit diuji sebanyak 14-16 kali (Daviaud, 1993)
Pembacaan hasil uji dengan cara:
Spesifisitas = (negatif benar ×100%)/((negatif benar +positif palsu) )
Sensitifitas = (positif benar ×100%)/((positif benar+negatif palsu))
Akurasi = ((positif benar +negatif benar)×100% )/(jumlah sampel)

Uji Stabilitas dipercepat
Stabilitas dari kit tes kehamilan dapat diperiksa melalui uji stabilitas dipercepat. Metode ini dilakukan dengan cara menyimpan kit pada suhu 37°C selama tujuh minggu. Pada setiap minggu, tiap kit dikalibrasi menggunakan kontrol serum hCG WHO, 3rd IS 75/537, yang diencerkan sampai tingkat deteksi yang masih bisa diukur. Uji stabilitas dipercepat dihentikan bila hasil dari dua pengukuran kit yang disimpan pada suhu 37°C berturut-turut memperlihatkan perbedaan dari kit dari batch yang sama yang disimpan pada kondisi yang dipersyaratkan oleh pabrik (Daviaud, 1993).
Pustaka:
Anonim. 2007. Principle of Immunochromatography Kit. URL: http://www.bl-inc.jp/imno_e.html. Diakses pada 26 September 2010.

Daviaud, Jolle, Dominique Fournetm Chantal Ballongue, Guy-Pierre Guillem, Alain Leblanc, Claude Casellas, dan Bernard Pau. 1993. Reability and Feasibility of Pregnancy Home-Use Test: Laboratory Validation and Diagnostic Evaluation by 638 Volunteers. Clin. Chem 39 (1): 53-59.

Read More..

Rabu, 15 September 2010

Sterilisasi Gas: Faktor Pengaruh

Sterilisasi bukanlah hal yang asing di dunia kesehatan, mengingat banyaknya sediaan-sediaan farmasi maupun alat-alat kesehatan yang mensyaratkan dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sebelum digunakan demi keamanan dari pasien. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dimulai dari sterilisasi panas kering biasa hingga sterilisasi radiasi yang menggunakan inti-inti radioaktif. Pada bahasan kali ini kita akan berbicara mengenai sterilisasi gas.
Sesuai dengan namanya sterilisasi gas menggunakan gas (umumnya etilen oksida) sebagai zat pensteril. sterilisasi gas menawarkan kelebihan dibanding cara sterilisasi lainnya, berupa ekonomisitas. Tekonologi saat ini menjamin pengontrolan proses sterilisasi gas secara penuh oleh komputer (computerized control) dan juga penggunaan 100% gas etilen oksida secara aman.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sterilisasi gas, antara lain: (1) kelembapan relatif udara saat sterilisasi; (2) suhu saat sterilisasi dilakukan; (3) konsentrasi dari gas yang digunakan dan jangka waktu pemaparannya; (4) kemampuan penetrasi dari gas yang digunakan. Berbagai parameter sterilisasi tersebut merupakan variabel kritis sehingga dianjurkan untuk melakukan prakondisi bahan sampai didapatkan kadar kelembapan yang diperlukan dapat mengurangi waktu yang diperlukan agar diperoleh suhu yang diinginkan pada bahan sebelum dimasukan ke dalam bejana sterilisasi.

Kelembapan relatif udara saat sterilisasi
Kelembapan merupakan parameter paling penting yang mempengaruhi efisiensi proses sterilisasi dengan gas. Ketika kelembapan optimal tercapai, maka proses sterilisasi hanya bergantung pada aktivitas molekular dari gas pensteril dan interaksinya dengan populasi mikroba yang diekspos. Kondisi kelembapan relatif optimum untuk suhu 25°C, di mana terdapat kesetimbangan antara bahan dan lingkungan adalah 33%. Namun umumnya diperlukan kelembapan relatif yang lebih tinggi karena proses sterilisai biasanya berlangsung pada suhu yang lebih tinggi dari suhu kamar.
Kelembapan sangat penting dalam memfasilitasi pembentukan sisi reaktif (reactive sites) yang ada pada mikroba untuk berinteraksi dengan gas pensteril (sebagai contoh proses alkilasi oleh gas etilen oksida). Ketika sel atau spora mengering akan membuat interaksi sisi reaktif dengan gas pensteril menurun akibat terjadi perubahan pada bagian sel yang mengandung protein.
Apabila kelembapan relatif mencapai kesetimbangan dengan suhu kamar, namun suhu bahan yang akan disterilkan meningkat maka akan menyebabkan penurunan kelembapan pada permukaan mikroba. Kondisi ini terjadi ketika bahan yang akan disterilisasi sudah dikemas sehingga terdapat barier difusi kelembapan sehingga kelembapan relatif optimum hanya dicapai oleh lingkungan di luar kemasan. Solusi atas permasalahan ini adalah dengan memperbesar kelembapan relatif sebesar 33% agar dapat memberikan kelembapan yang mampu menembus kemasan sehingga kondisi optimum pada permukaan mikroorganisme dapat dicapai.
Pada praktiknya, kelembapan relatif pada chamber yang digunakan biasanya ditingkatkan hingga 40-50%. Hal ini akan membuat kelembapan diabsorbsi dengan baik oleh bahan dan menghasilkan gradient konsentrasi yang selanjutnya dapat meningkatkan laju difusi melintasi bahan pengemas.
Sebagai contoh pada gas etilen oksida diperlukan kelembapan yang tepat agar gas tersebut dapat berpenetrasi dan membunuh mikroorganisme. Pada kelembapan yang rendah (contoh, kurang dari 20%), laju kematian mikroorganisme menjadi tidak logaritmik dan dengan semakin berkurangnya kelembapan akan semakin meningkatkan resistensi mikroorganisme. Kelembapan pada chamber sterilisasi biasanya dinaikkan hingga 50-60% dan berlangsung sampai permukaan dan membran sel mikroorganisme dapat menyerap kelembapan sebelum pemberian gas etilen oksida. Namun tingkat kelembapan yang terlalu tinggi, yaitu ketika melebihi titik embun, juga dapat mengurangi efektifitas dari gas etilen oksida. Jika titik embun terlewati, maka akan terjadi proses pengembunan uap air di mana akan memperlambat perpindahan gas etilen oksida ke spora. Selain itu, gas etilen oksida dapat bereaksi dengan air sehingga dapat mengurangi jumlah molekul etilen oksida yang tersedia.
Uap air yang dimasukan ke dalam kamar sterilisasi bersama gas tidak akan dapat menghidrasi mikroorganisme secara memadai. Padahal uap air harus diserap oleh bahan-bahan di sekelilingnya dan dapat menembus mikroorganisme. Oleh karena itu pada setiap siklus sterilisasi harus terdapat masa menetapnya uap air sampai kelembapan relatif mencapai 95%.

Suhu saat sterilisasi
Sterilisasi dapat berlangsung pada suhu kamar namun akan membutuhkan waktu pemaparan yang lama. Oleh karena itu, agar waktu sterilisasi berjalan efisien, umumnya dilakukan peningkatan suhu. Setiap kenaikan suhu sebesar 17°C dalam kisaran 5-40°C akan mengurangi waktu sterilisasi menjadi setengah kalinya. Penggunaan suhu yang sangat tinggi untuk sterilisasi gas sudah tidak dilakukan sejak seringnya sterilisasi terhadap bahan yang termolabil. Kisaran suhu 60°C dianggap sebagai batas tertinggi untuk sterilisasi gas.

Konsentrasi gas pensteril dan lama sterilisasi
Efektifitas dari sterilisasi bergantung pada interaksi antara molekul gas pensteril dengan mikroba yang diekspos. Oleh karena itu, semakin banyak molekul gas semakin cepat laju kematian dari mikroba. Meskipun demikian, besarnya konsentrasi dari gas pensteril juga perlu diseimbangkan dengan biaya yang dibutuhkan.
Selain itu laju sterilisasi bergantung pada tekanan parsial gas yang ditentukan oleh jumlah gas pada chamber. Jika konsentrasi gas diduakalikan maka waktu pemaparan yang dibutuhkan menjadi setengah kalinya. Sebagai contoh, konsentrasi gas etilen yang biasa direkomendasikan di pabrik-pabrik, yaitu 850-900 mg/L selama 3 jam atau 450 mg/L selama 5 jam pada suhu 54°C. Untuk mencapai tingkat keefektifan maksimum, digunakan konsentrasi gas etilen oksida sebesar 500 mg/L. Bila konsentrasi gas etilen oksida bukanlah faktor yang paling menentukan maka laju peng-inaktifan spora akan meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu sebesar 10°C.
Waktu yang diperlukan pada proses sterilisasi gas cukup lama. Waktu sterilisasi berhubungan dengan tingkat kontaminasi, kelembapan, suhu, dan konsentrasi gas. Sebagai contoh, diperlukan konsentrasi etilen oksida sebesar 450 mg/L dan di bawah kondisi tekanan 27 Psi, suhu 55°C, dan kelembapan relati 50% untuk dapat melakukan proses sterilisasi dengan baik dalam jangka waktu 2-3 jam. Pada umumnya, waktu pemaparan berlangsung selama 6 jam dengan menggunakan etilen oksida untuk memberikan batas aman dan waktu yang cukup bagi gas untuk berpenetrasi ke bahan.

Kemampuan penetrasi gas pensteril
Penetrasi gas melewati barier kemasan menentukan banyaknya gas yang sampai pada mikroorganisme. Sangat penting untuk memastikan bahwa benda-benda yang akan disterilisasi gas telah bersih. Adanya partikel organik akan mengurangi efisiensi proses sterilisasi tetapi tidak mencegah proses tersebut. Oklusi mikroorganisme dalam bentuk kristal juga akan mencegah difusi kelembapan secara komplit. Penetrasi gas akan lebih efektif bila gas tersebut secara luas dapat diabsorbsi oleh berbagai bahan

Demikian sedikit-banyak mengenai sterilisasi gas, semoga bermanfaat.

Pustaka:
Gillis, John R. dan Greg Mosley. Validation of Ethylene Oxide Sterilization Processes. Dalam Agalloco, James dan Frederick J. Carleton (ed.). Validation of Pharmaceutical Processes 3rd edition. New York: Informa Healthcare USA

Read More..

Selasa, 14 September 2010

Kontrol Kualitas Produk Steril

Suatu produk yang dimaksudkan untuk digunakan secara steril tentunya harus mengalami proses sterilisasi terbih dahulu. Ketika produk tersebut telah selesai melewati proses sterilisasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kontrol terhadap produk steril tersebut. Pada industri bagian ini dikerjakan oleh tim QC (Quality Control). Paling tidak berikut gambaran kontrol kualitas dari produk steril:

Tingkat Keyakinan Sterilitas (Sterility Assurance Levels)
Tingkat Sterility Assurance Levels (SAL) didefinisikan sebagai kemungkinan keberadaan mikroorganime yang masih dapat hidup pada suatu produk setelah mengalami proses sterilisasi. SAL biasa diekspresikan dengan 10-n. Pemilihan SAL yang tepat dipengaruhi oleh tujuan dari penggunaan produk yang akan disterilisasi dan kestabilan produk tersebut terhadap proses sterilisasi. Perhitungan D10 digunakan untuk menghitung dosis yang harus digunakan untuk mencapai SAL yang diinginkan. Suatu produk yang disterilisasi dapat dikatakan steril, jika secara teoritis kemungkinan mikroorganisme untuk dapat bertahan hidup adalah 10-3 atau 10-6, tergantung dari tujuan penggunaan produk tersebut. Namun nilai SAL dapat ditoleransi menjadi kurang dari 10-6 jika produk tersebut, (1) tidak dapat menerima proses sterilisasi yang dapat mencapai nilai SAL 10-6 tanpa berefek buruk pada keamanan dan fungsi produk tersebut; (2) memberikan keuntungan untuk diagnosis, perawatan, dan penyembuhan pasien; (3) sangat unik sehingga tidak ada produk alternatif lain yang dapat menerima proses sterilisasi yang dapat mencapai nilai SAL 10-6.
Produk yang seharusnya memiliki nilai SAL 10-6 adalah sebagai berikut:
1.Produk yang ditujukan untuk berkontak dengan jaringan tubuh, seperti:
a.Perban luka
b.Kateter jantung
c.Sarung tangan operasi
d.Alat suntik
e.Jarum hipodermik
f.Larutan parenteral
g.dan lain sebagainya
2.Produk yang merupakan saluran cairan steril, seperti:
a.Saluran cairan dari set IV
b.Saluran cairan dari alat suntik
c.Wadah penyimpan produk steril
d.dan lain sebagainya
3.Alat implan operasi, seperti:
a.Sediaan implan
b.Lensa intraokular
c.Benang jahit operasi
d.dan lain sebagainya
Nilai SAL sebesar 10-3 ditetapkan untuk produk yang tidak dimaksudkan berkontak dengan jaringan tubuh, seperti:
1.Koleksi spesimen atau peralatan transfer, seperti:
a.Tabung koleksi sel darah untuk keperluan tes diagnostik in vitro
b.Peralatan media kultur
c.Pipet yang digunakan untuk keperluan serologi
d.Wadah spesimen
2.Peralatan topikal, seperti:
a.Elektrode ECG
b.Pakaian operasi
c.dan lain sebagainya
3.Peralatan yang berkontak dengan mukosa, seperti:
a.Alat penekan lidah
b.Sarung tangan
c.Kateter urin
4.Produk yang tidak tahan pada proses sterilisasi untuk mencapai nilai SAL 10-6, seperti:
a.Katup jantung buatan
b.dan lain sebagainya

Evaluasi Bioburden Produk
Bioburden adalah populasi dari mikroorganisme yang dapat hidup pada bahan baku hingga pada komponen suatu produk akhir. Faktor yang dapat mempengaruhi bioburden adalah:
1.Bahan baku; sintetik lebih rendah dari organik
2.Komponen produksi; pembuatan dengan mesin lebih rendah dari buatan tangan
3.Tingkat kontrol lingkungan produksi
4.Peralatan pembantu perakitan produk; seperti udara terkompresi, air, lubrikan
5.Pembersihan pendahuluan sebelum pengemasan
6.Pengemasan dari produk akhir; otomatis dengan mesin lebih rendah daripada manual
Pengujian bioburden produk membutuhkan data jumlah dan identitas dari mikroorganisme. Identifikasi mikroorganisme tersebut tidak perlu terlalu dalam, namun data tentang jenis bakteri gram apa dengan genusnya memberikan informasi yang berguna dan dapat digunakan untuk pengawasan perubahan mikroorganisme dan sebagai perbandingan data mikroorganisme yang muncul kembali selama monitoring lingkungan. Evaluasi bioburden dilakukan dengan cara memilih 10 kemasan secara acak dari satu lot produk yang baru diproduksi. Jumlah sampel dapat diturunkan menjadi 5 kemasan jika harga produk sangat mahal. Produk percobaan dapat digunakan dengan syarat terbuat dari bahan dan proses pembuatan yang sama. Produk yang ditolak selama proses pembuatan dapat pula digunakan selama produk tersebut diperlakukan pada semua langkah produksi. Produk yang sudah kadaluarsa atau sudah lama tidak dapat digunakan karena tidak dapat mewakili keadaan produk yang baru diproduksi.
Metode yang digunakan untuk pengujian bioburden harus divalidasi agar diketahui hubungan antara jumlah estimasi dengan jumlah mikroorganisme yang ada sebenarnya. Metode apapun yang digunakan haruslah reproduksibel sehingga dapat dibandingkan dengan data yang dibuat kemudian. Semua perlakuan harus menghindari hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan bertahan hidup dari mikroorganisme, seperti kenaikan temperature, pengocokan, ataupun kejutan osmotik (osmotic shock). Estimasi bioburden terdiri dari tiga fase:
1.Pemindahan mikroorganisme dari produk dengan teknik ekstraksi, seperti ultrasonifikasi, agitasi mekanis, pencampuran vortex, pembilasan, contact plating, dan lain-lain. Surfaktan dapat digunakan untuk memfasilitasi pemindahan mikroorganisme.
2.Pemindahan mikroorganisme ke media kultur dengan cepat; metode yang digunakan di antaranya adalah filtrasi membrane, pour plating, spread plates, dan lain sebagainya. Kondisi inkubasi yang tepat harus diperhatikan, seperti pada bakteri aerob pada 30-35°C selama dua hari, ragi dan kapang pada 20-25°C selama 5-7 hari, dan bakteri anaerob pada 30-35°C selama 3-5 hari.
3.Perhitungan koloni.

Uji Sterilitas Produk
Ada dua pendekatan yang dapat digunakana untuk melaksanakan uji sterilitas produk, yaitu:
1.Pencelupan langsung produk pada medium kultur atau medium kultur ke produk, selanjutnya diinkubasi selama 14 hari. Pada proses ini perlu diperhatikan:
Produk mungkin harus dibongkat sebelum terpapar ke media transfer atau secara aseptis dibagi terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke wadah medium.
b. Media kultur harrus dapat menjamin kontak dengan keseluruhan bagian produk
c. Pengocokan atau agitasi setelah perpindahan di media kultur
d. Mempertahankan kontak antara medium dengan produk selama masa inkubasi
2.Pemindahan mikroorganisme dari produk dengan cara elusi dan filtrasi atau memisahkan mikroorganisme yang akan dipindahkan ke kondisi pertumbuhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Penggunaan teknik elusi mirip dengan yang digunakan pada proses estimasi bioburden
b. Penambahan surfaktan mungkin diperlukan untuk memperbaiki pemindahan mikroorganisme dengan melembabkan permukaan produk
c. Filter membrane yang digunakan berkisar pada 0,45 mikron
d. Pemindahan filtrat ke media kultur dilakukan secara aseptis
Umumnya hanya digunakan satu media kultur yang optimal untuk pengkulturan mikroorganisme aerobik dan fakultatif. Medium soybean-casein digest (tripic soy broth) merupakan media yang paling umum digunakan dan sampel uji diinkubasi pada 28-32°C selama 14 hari. Sampel harus diperiksa tiap hari dan dicatat hasil perkembangannya
Medium pertumbuhan harus diuji terlebih dahulu kualitasnya dalam menumbuhkan bakteri sebelum digunakan pada uji sterilisasi, dan efek produk terhadap kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh harus dievaluasi dengan uji bakteriostasis/fungistasis. Hasil uji akan dibandingkan dengan pertumbuhan mikroorganisme uji pada wadah dengan atau tanpa produk.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi disain metode uji steriilitas adalah sebagai berikut:
1)Bagian produk yang akan dibuat klaim sterilitasnya
2)Sifat fisiko-kimia dari produk
3)Kemungkinan tipe organisme yang akan mengontaminasi dan lokasinya pada atau di dalam produk.
Metode yang digunakan untuk uji sterilitas selama validasi akan mempengaruhi hasil uji coba.

Pustaka
Booth, Anne F. 2001. Sterilization Validation and Routine Operation Handbook: Radiation. Lancaster: Technomic Publishing Company, Inc.
Read More..

Selasa, 24 Agustus 2010

Mikroorganisme Endofit: Sumber Potensial Obat Alami


Masalah kesehatan merupakan masalah penting bagi umat manusia. Tidak dapat dipungkiri, berbagai penyakit yang mendunia (seperti AIDS, Flu Burung, Diabetes, penyakit jantung) menjadi tantangan utama bagi para praktisi kesehatan maupun peneliti untuk dapat menemukan agen terapi maupun cara terapi yang lebih baik. Saat ini obat-obat sintetik mulai kehilangan pamornya sebagai akibat efek samping yang ditimbulkannya serta efekasi dari obat tersebut yang menurun dari masa ke masa.

Masyarakat dunia pun mulai melirik pengobatan alami (herbal) sebagai alternatif. Sebagian besar masyarakat dunia percaya bahwa obat herbal lebih aman dibandingkan dengan obat sintetik. Hal ini bermula dari anggapan bahwa semua yang zat yang berasal dari alam lebih ramah bagi tubuh. Pernyataan ini tentunya tidak sepenuhnya benar, karena pada dasarnya tubuh tidak membedakan asal zat yang masuk ke dalamnya, apakah dari alam atau sintetik. Selama zat-zat yang masuk ke dalam tubuh mudah untuk diekskresikan dan tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada sistem tubuh maka zat tersebut boleh dikatakan aman. Obat herbal pun jika diberikan pada dosis yang tidak benar, tetap akan berefek tidak baik bagi tubuh. Sehingga pandangan bahwa obat herbal sudah pasti aman perlu diluruskan terutama obat-obat herbal yang sudah dalam bentuk ekstrak.

Kekurangan terbesar dari obat herbal adalah masalah penyediaan bahan baku dan standardisasinya. Obat herbal menjadi lambat berkembang boleh jadi disebabkan sulit dipenuhinya bahan baku yang terstandar bagi industri. Tentunya akan bermasalah bila bahan baku yang digunakan umtuk memproduksi obat tidak memiliki standar yang sama karena akan menjadi tidak sama pula efeknya. Selain itu diperlukan penyediaan lahan yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut. Jika kita melihat di Indonesia maka ketersediaan lahan tentunya hanya bisa didapat di daerah-daerah saja. Kemudian akan timbul masalah baru jika para petani tidak ingin mengkonversi lahannya menjadi lahan tanaman obat. Secara ekonomis akan lebih menguntungkan jika menanam tanaman yang lebih dibutuhkan banyak orang, seperti tananaman-tanaman pangan. Selain itu penjagaan mutu tanamannya pun memerlukan usaha tersendiri.
Zat kimia bahan alam memiliki potensi yang besar sebagai sumber obat-obat baru. Saat ini hampir 49% zat kimia berkhasiat yang baru diregistrasikan ke FDA merupakan produk alam ataupun derivatnya. Sebuah fakta lagi bahwa obat antikanker super-mahal, paclitaxel (Taxol), merupakan turunan dari produk berbahan dasar alam. Melihat potensi besar ini maka kebutuhan akan sumber selain tanaman merupakan hal yang penting. Untungnya ditemukanlah sumber baru yaitu mikroorganisme endofit.


Mikroorganisme endofit dapat didefinisikan sebagai mikroorganisme yang hidup secara berkoloni pada jaringan internal tumbuhan tanpa menyebabkan efek negative bagi tumbuhan tersebut. Sebagian besar mikroorganisme endofit memang hidup bersimbiosis mutualisme dengan tumbuhan inangnya. Mikroorganisme endofit dapat berupa bakteri ataupun jamur dan dinilai menjadi sumber penting bagi zat berkhasiat. Banyak penelitian mengemukakan bahwa mikroorganisme endofit dapat menghasilkan zat metabolit sekunder yang sama dengan tumbuhan inangnya. Banyak peneliti percaya bahwa alasan mengapa mikroorganisme endofit dapat menghasilkan zat yang sama dengan tumbuhan inangnya adalah karena rekombinasi genetik yang terjadi antara mikroorganisme endofit dengan tumbuhan inangnya dalam waktu yang lama.

Keuntungan besar dari fakta tersebut tentunya berefek pada masalah ekonomi. Masalah penyediaan lahan, lamanya waktu menanam, standardisasi bahan baku dapat teratasi. Sebagaimana mikroorganisme lainnya, mikroorganisme endofit tidak memerlukan lahan yang luas untuk dapat menghasilkan zat kimia yang sama dengan tumbuhan inangnya, selain itu waktu panennya pun lebih cepat. Pertumbuhan mikroorganisme endofit yang dikontrol di dalam laboratorium memudahkan standardisasinya. Efek selanjutnya adalah pada turunnya harga produk yang dihasilkan nantinya. Namun tentunya tidak semua mikroorganisme endofit dapat menghasilkan zat metabolit sekunder yang sama dengan inangnya. Oleh karena itu proses penelitian lebih lanjut pun tetap diperlukan.

Mikroorganisme endofit memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai sumber zat kimia bahan alam yang memiliki khasiat farmakologis maupun mengobati penyakit-penyakit infeksius. Meskipun jalan menuju pemanfaatannya secara optimal masih panjang namun secercah cahaya harapan tersebut masih ada.

Pustaka:
Strobel, Gary dan Bryn Daisy. 2003. Bioprospecting for Microbial Endophytes and Their Natural Products. Microbiol. Mol. Biol. Rev 67(4): 491-502.

Read More..

Minggu, 01 Agustus 2010

Antara Al Qur’an, Hadits Qudsi, dan Hadits Nabawi


Seorang muslim memiliki dua buah pegangan dalam hidupnya, yang jika dia mengikutinya maka tidak akan tersesat di dunia dan akhirat, yaitu Al-Qur’an dan hadits. Al-Qur’an sebagai sumber utama rujukan bagi seorang muslim memiliki kedudukan yang paling tinggi, karena bersandar langsung kepada Allah swt dan redaksinya sudah ditentukan sejak di Lauh Mahfuzh. Selain Al-Qur’an juga terdapat hadits yang merupakan perkataan, perbuatan, dan persetujuan Rasulullah saw, yang kita tahu beliau merupakan manusia yang dijaga oleh Allah swt dari kesalahan dan dosa. Selain yang disebutkan di atas, ada lagi istilah hadits qudsi, apa itu? Apa perbedaannya dari Al-Qur’an dan hadits lainnya?

Hadits qudsi atau hadits Rabbani dapat didefinisikan sebagai kabar yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi-Nya saw dengan melalui ilham atau mimpi yang redaksi hadits tersebut berasal dari Nabi saw. Status Al-Qur’an tetaplah lebih mulia daripada hadits qudsi karena redaksi Al-Qur’an merupakan wahyu yang datang langsung dari Allah swt. Mulana Ali al-Qari mengatakan, “ Hadits qudsi adalah pesan dari Allah swt yang diriwayatkan oleh Nabi saw, dan penyampaiannya dapat melalui Jibril as, ilham, atau mimpi. Adapun redaksinya diserahkan kepada Nabi saw.”
Perbedaan hadits qudsi dengan Al-Qur’an adalah:
1.Redaksi Al-Qur’an sudah ditentukan sejak di Lauh Mahfuzh dan berasal dari Allah swt langsung, sedangkan hadits qudsi memiliki redaksi yang berasal dari Rasulullah saw.
2.Berdasarkan produk hukum yang dikemukakan oleh para ulama, bahwa shalat seseorang tidak dianggap sah dengan membaca hadits qudsi; menyentuh dan membaca kitab himpunan hadits qudsi juga tidak haram bagi orang yang sedang dalam keadaan jinabat, wanita yang sedang haid atau tengah mengalami nifas. Selain itu hadits qudsi tidak memiliki unsur mukjizat sebagaimana Al-Qur’an.

Sedangkan perbedaan hadits qudsi dengan hadits lainnya (hadits nabawi), Ath-Thayyibi berkata, “Hadist qudsi merupakan permberitahuan Allah lewat ilham atau mimpi kepada Nabi saw, dan beliaulah yang mengungkapkan pemberitahuan Allah tersebt kepada umatnya dengan redaksi dari beliau sendiri. Sedangkan hadits lainnya adalah riwayat yang tidak disandariakn kepada Allah dan juga tidak diriwayatkan dari-Nya. Senada dengan perkataan di atas, Muhammad Ali Faruqi mengemukakan, “ Hadits itu bisa berupa hadits nabawi dan hadits Ilahi atau lazim disebut hadits qudsi. Hadits qudsi ialah hadits yang diriwayatkan oleh Nabi saw dari Allah swt. Adapun hadits nabawi ialah hadits yang tidak diriwayatkan Nabi saw dari Rabbnya.”
Hal yang terpenting bagi kita seorang muslim adalah memegang teguh pedoman hidup langsung dari Pencipta alam semesta, yaitu Al-Qur’an, serta sunah Rasulullah saw, yaitu hadits. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda, “Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian. Selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Dan tidak akan terpisah keduanya sampai keduanya mendatangiku di haudh." (HR. Imam Malik secara mursal)

Pustaka:
Baidhun, Muhammad Ali. 2009. 400 Mutiara Hadits Qudsi. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
Read More..

Selasa, 27 Juli 2010

Journey to the Future: Brotherhood

Tak ada yang lebih mengikat kita dibanding rasa persaudaraan yang telah mengharu-biru hati

27 Juni 2010

Setelah satu minggu sebelumnya kami melakukan kunjungan ke berbagai tempat di daerah sekitar Jakarta-Bandung, maka minggu ini kami akan memulai perjalanan jauh menuju Bali. Meskipun lelah sudah mengintai dari minggu pertama, hingga adanya beberapa teman kami yang drop, tapi bayangan berjalan jauh satu angkatan rupanya menjadi motivasi lebih sehingga senyum ceria pun tetap mengembang di setiap wajah-wajah nan semangat. Para studek-ers harus sudah memastikan persiapannya sebelum jam 4 sore, mulai dari pakaian, snack, kado, hingga kertas kecil pesan-kesan kepada setiap orang di angkatan 2007.

28 Juni 2010

Malam pertama: Bulan pun bercahaya sendu

Pukul 4 sore banyak dari kami yang sudah berkumpul di DPR (Dibawah Pohon Rindang) depan gedung B-one. Keceriaan terlihat di sana-sini, anak-anak acara mulai sibuk untuk mengatur dan sebagian lainnya pun tetap dengan candaannya. Sesudah maghrib, pancaran aneh mulai terlihat di muka beberapa petinggi studek, wow, ada apa ya?, beberapa sudah membuat rapat dadakan terpisah dari teman lainnya yang sedang menunggu kedatangan bus.Perhatian saya pun teralihkan kepada mereka yang duduk melingkar di sisi-sisi gedung student store. “Ada masalah sebentar dengan busnya, Insya Allah sebentar lagi datang”, salah satu dari mereka berucap. Saya mulai mengendus ada hal yang tidak beres.

Studi Kasus

Saya akan menggambarkannya sejauh pandangan saya dan menurut sepengetahuan saya.
1. Kabar pertama yang diterima oleh kami adalah ada dua bus yang akan menjemput kami, dan itu berasal dari Solo dan Bandung atau ada yang berkata Bambu Apus. Dikabarkan bahwa dua bus tersebut bermasalah oleh Pak Y**i, salah satunya mengalami kecelakaan dan yang lainnya tidak diketahui. Berita tersebut ternyata diralat oleh pihak Y****wW**h dan dikatakan tidak ada bus yang mengalami kecelakaan. Kecurigaan kami telah dibohongi mulai merebak saat Pak Y**i tidak dapat dihubungi berkali-berkali. Kami mulai menelepon seluruh contact person PO. Y****wW**h yang kami punya, namun tidak ada jawaban yang benar-benar memuaskan. Semua jawaban mengambang dan tidak ada kejelasan soal nasib bus kami sama sekali. Kemudian dikabarkan bahwa ada satu bus yang berada di tol cikampek dan dengan ajaibnya dalam waktu setengah jam sudah sampai di lenteng agung menuju kampus. Alhasil ternyata bus tersebut adalah bus K*****a yang belum ‘diapa-apakan’ sehingga memiliki kualitas yang tidak bagus dan jauh dari perjanjian awal kami. Seketika itu kami pun geram, ada main apa dibalik ini semua. Penipuankah? Itu hal yang pertama terlintas. Berbagai pendapat bersilangan, ingin tetap melanjutkan studek setelah menunggu bus kedua atau membatalkan studek dan menempuh jalur hukum. Rapat angkatan dadakan digelar, kali ini untuk memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah berbagai pendapat dikumpulkan dan dipertimbangkan, banyak yang memilih untuk menempuh jalur hukum. Beberapa orang pun dihubungi, mulai dari orang tua hingga saudara, untuk meminta pendapat akan polemik ini. Sementara itu pihak bus terus dicoba untuk dihubungi meski hanya nada sumbang yang terdengar di telepon genggam. Beberapa orang mencoba untuk mengorek informasi dari supir bus K*****a, dan ternyata mendapat informasi yang mengejutkan bahwa bus tersebut baru dihubungi untuk berangkat tadi sore. Sungguh permainan ini sudah terlampau jauh!!.

2. Akhirnya terdengar kabar bahwa bus kedua sekarang berada di cikampek dan baru bisa datang jam 12 malam. Para petinggi studek meminta anak-anak yang sudah menaikkan barang bawaannya ke dalam bus untuk diturunkan lagi. Tim penyidik (koko, dkk) terus bergerak lebih progresif, Sie Acara (Gilang, dkk) dikerahkan untuk mengatasi keresahan warga 2007, LO dosen (Teh Citra, Vero, dkk) diberi tugas untuk menjelaskan posisi kami yang terpentok di sana-sini kepada dosen pembimbing. Konferensi pers pun digelar, keputusan terakhir adalah kita menunggu bus yang kedua. Beberapa orang tua berdatangan untuk menjemput anaknya, ada yang menolak untuk pulang dan ada pula yang tak kuasa untuk menahan keinginan orang tua. Mereka yang tetap tinggal dimigrasi ke departemen Farmasi untuk menginap di sana selama semalam.

3. Beberapa orang tetap bertahan di halte MIPA dan menunggu bus kedua muncul. Tengah malam pun tiba, dan bus kedua akhirnya tiba di kampus (kali ini benar bus Y****wW**h seperti yang dijanjikan) namun dengan kondisi ban belakang yang tidak bagus. Bersama dengannya, terdapat Mas E**(tour guide kami) yang tidak tahu menahu mengenai masalah yang ada. Beberapa orang mencoba mengintrogasi untuk mendapat informasi lebih jauh. Kami pun memutuskan untuk berangkat esok hari dan membiarkan bus kedua untuk membetulkan bannya terlebih dahulu. Kontak dengan pihak Y****wW**h meningkat lewat perantara mas E**.

4. Akhirnya perundingan berhasil dilakukan. Kami mendapatkan tiga kompensasi, yaitu: (1) gratis makan satu hari, (2) penggantian bus K*****a dengan bus Y****wW**h sesuai dengan perjanjian awal, (3) dan uang. Kondisi malam itu benar-benar kacau, namun prioritas untuk teman-teman 2007 lainnya agar tidur terlebih dahulu, sebagian besar tidur di Departemen, beberapa tidur di halte, dan lainnya tidur di dalam bus.

Menit demi menit terlewati dan bus yang dinanti pun tidak datang jua. Akhirnya keputusan dibulatkan untuk menggelar forum angkatan dadakan,membahas masalah sebenarnya yang menghanyutkan kita pada ketidakpastian di malam ini.

Seiring matahari bergerak di ufuk, pemberitahuan dikeluarkan bahwa kami akan berangkat setelah subuh. Lelah menggantung di muka kami, namun setelah beberapa kejadian semalam, perjalanan ini akan tetap dilanjutkan. Kami pun berdoa, semoga perjalanan ini selamat dan lancar hingga kembali lagi ke depok.
Ingatkah kawan, berapa besar perjuangan kita malam itu,
betapa lelah dan tangis merebak di sana
Tapi kita melaju dan maju
Mari ku dendangkan untukmu
“Andai ini ujian, terangilah kamar kesabaran
Pergilah gelita, hadirlah cahaya diselamanya”(Brothers-Untukmu teman)


29 Juni 2010

Kunjungan ke Rekan Sejawat

Hari ini kami menuju penginapan di asrama haji Surabaya. Setelah beres-beres, makan, dan bersih-bersih kami berangkat menuju Universitas Airlangga.
Berbeda dengan UI, Farmasi Unair sudah menjadi fakultas. Di sana kami langsung disambut dan diberikan presentasi mengenai Fakultas Farmasi Unair dan organisasi kemahasiswaan di dalamnya. Setelah dibagi menjadi dua kloter, kami melakukan kunjungan laboratorium dengan didampingi oleh mahasiswa farmasi Unair. Secara garis besar, lab yang ada tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki di farmasi UI, hanya saja besar labnya berbeda. Fasilitas mesin di lab teknologi farmasi pun lebih banyak. Lab biologi farmasi luar biasa karena ada lab kultur jaringan tersendiri. Sementara Lab kimia farmasi kurang lebih memiliki peralatan yang sama dengan yang ada di farmasi UI. Setelah puas berkunjung dan berdiskusi, kunjungan ini diakhiri dengan foto bersama.


30 Juni 2010

Pagi Bali!!!, setelah selama kurang lebih 40 menit kami terombang-ambing di selat Bali, akhirnya menginjak juga pasir Bali. Fokus selanjutnya adalah sampai ke penginapan di Hotel V****g. Setelah menyelusuri jalan di Bali, bus kami akhirnya sampai di penginapan tersebut. Kamar-kamar pun dibagikan dan tas serta koper dibawa masuk ke dalam kamar.

Malam Angkatan

Sore hari kami bergerak menuju wonderland terlebih dahulu sebelum makan malam di Jimbaran. Disambut oleh lembutnya pasir putih dan deburan ombak, kami menikmati momen di sana. Angin laut terasa segar, menyapu debu-debu khawatir dan lelah dari pundak kami. Candaan dan ceriaan menyeruak di udara, menyelingkupi kami menikmati indahnya ciptaan Sang Mahakuasa. Pasir ini terasa lembut dan deburan ombak terasa menjadi nada-nada alam yang begitu memikat. Senyum terukir di wajah setiap orang, terabadikan dalam foto-foto kenangan dan memori pikiran kami.
Setelah maghrib kami bergerak ke Jimbaran. Makan malam satu angkatan di pantai dengan menu utama seafood (wow anda kurang beruntung jika yang memiliki alergi seafood). Deburan ombak dan angin pantai menemani kami malam itu, juga tarian khas Bali ikut menghangatkan suasana. Setelah kenyang dengan makan malam, kami melingkar dan mengikuti acara angkatan. Dengan dipandu oleh Siti dan Isna, acara diawali oleh games. Selanjutnya adalah tukar kado dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu bagi tiap orang yang berhasil menjawab pertanyaan unik mengenai angkatan dari pembawa acara, maka dialah yang berhak terlebih dahulu memilih kadonya. Akhirnya ditutup oleh kesan dan pesan dari beberapa orang yang terpilih secara acak. Keharuan menebarkan sensasinya, ada yang menitikkan air matanya, ada yang sekadar terharu, bahkan menahan air matanya jatuh. Kertas kecil berisi kesan dan pesan dari tiap orang dari angkatan ini pun dibagikan. Tidak ada orang yang dapat menahan godaan untuk tidak membacanya malam itu. Hanyut oleh tulisan di dalamnya, kami pun sadar seperti apa pandangan teman-teman lainnya. Namun jauh dalam lubuk kami, tidak pernah terpikirkan sebelumnya, betapa besar perjuangan untuk bisa sampai di sini. Menuju Bali, kami jatuh-bangun berjalan, walau harus dengan terseret, menggeliat untuk maju. Kenangan ini sungguh tak ingin kami lupa.

Menatap lembayung di langit Bali
dan kusadari
betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
bebas berandai memulang waktu

Hingga masih bisa kuraih dirimu
sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
oh cinta

Teman yang terhanyut arus waktu
mekar mendewasa
masih kusimpan senda tawa kita
kembalilah sahabat lawasku
semarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
tegar melawan tempaan semangatmu itu
oh jingga

Hingga masih bisa kujangkau cahaya
senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal keajaiban ini
oh mimpi

Andai ada satu cara
tuk kembali menatap agung surya-Mu
lembayung Bali

(Sarasdewi-Lembayung Bali)

1 Juli 2010

Water Sports!!

Tanjung Benoa kami datang beramai-ramai. Menikmati terik matahari hari itu, kami mencoba beberapa permainan yang disediakan di Tanjung Benoa, mulai dari diving hingga parasailing pun ada. Manapun boleh anda coba tergantung minat dan kantong anda tentunya. Hari itu benar-benar bersahabat untuk menghabiskan hari dengan mencoba permainan yang ada, tak ada awan gelap menggantung apalagi rintik hujan. Diawali dengan tarik tambang, kami memulai hari di Tanjung Benoa. It was all about games, sea, and wind.
Setelah puas bermain, perjalanan dilanjutkan dengan wisata oleh-oleh di Krisna. Selama lebih dari satu jam kami berputar-putar di dalam Krisna, mencari oleh-oleh untuk orang di rumah dan di kampus. Beberapa orang sepertinya kalap saat berbelanja. Bus pun penuh oleh kantong-kantong plastik berisikan barang-barang belanjaan.

End of Journey

Hari itu menutup kami di Bali, menyisakan kenangan berharga yang untuk diceritakan kepada anak-cucu kami, sebuah kisah klasik. Tiga tahun sudah kami bersama, hingga masa-masa akhir studi kami di farmasi pun bergerak mendekat. Satu tahun berikutnya akan dipenuhi oleh sibuknya kuliah dan ribetnya penelitian akhir. Tapi bukankah begitu banyak kenangan yang tercipta, memberikan perasaan yang mendalam terhadap angkatan ini. Sudah banyak rintangan yang dilewati bersama-sama, tugas kuliah, ujian, hingga perjuangan berat menuju Bali. Sungguh luar biasa bisa bertemu dengan orang-orang seperti kalian, hal yang saya syukuri sangat dalam hidup ini. Mungkinkah bisa bersua suatu saat nanti? Tidak ada yang dapat menebak jalur takdir dan hidup setiap orang memiliki jalan yang berbeda. Insya Allah akan ada persilangan di jalan tersebut dimana kita bisa berucap salam lagi, tersenyum, dan teringat akan kenangan lama. Catatan ini merupakan persembahan dari saya, mungkin bermanfaat suatu saat nanti, menjadi bukti akan keberadaan kita, bukti bahwa perasaan-perasaan kita terikat dalam angkatan ini. Sebagai penutup mari kudendangkan lagi untukmu kawan,

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya

Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya
(Brothers-Untukmu Teman)



Read More..

Rabu, 07 Juli 2010

Journey to the Future: Machine Oriented

Man becomes man only by his intelligence, but he is man only by his heart.[Henri Frederic Amiel]

25 Juni 2010

Pagi ini tetap menyambut kami hangat walau lelah masih terasa di sekujur tubuh. Berkumpul kembali di balsid BNI, kami berangkat menuju kunjungan terakhir minggu pertama. Ditemani oleh prof. Effi, kami meluncur menuju Sukabumi, pabrik minuman ion dan cemilan low GI itu.
Disambut oleh bangunan megah dan orang yang hangat kami memasuki pabrik PT. Amerta Indah Otsuka. Pabrik inilah yang memproduksi pocarisweat dan soyjoy. Kami dipandu menuju aula pertemuan untuk mendengarkan presentasi dari pihak otsuka mengenai pabrik ini. Setelah itu kami disuguhi oleh minuman pocarisweat dan cemilan low GI, soyjoy dan kemudian berlanjut dengan keliling pabrik. Jika anda beranggapan bahwa pabrik Sanbe Steril Plant sudah cukup wah dengan banyaknya tenaga mesin maka di pabrik ini hampir 90% pabrik dijalani oleh mesin. Mulai dari proses pembuatan hingga pengepakan sebagian besar dilakukan oleh mesin.
Tidak lupa foto bersama mengakhiri kunjungan kali ini. Berakhirnya kunjungan ini merupakan akhir dari minggu pertama studek. Tetapi, tunggu dulu, jangan turunkan gairah anda, karena perjalanan selanjutnya akan lebih panjang, berliku, dengan duri di sana-sini.

Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. [Qs.95:4]

Read More..

Journey to the Future: Menjajah Bandung

Freedom makes a huge requirement of every human being. With freedom comes responsibility. For the person who is unwilling to grow up, the person who does not want to carry is own weight, this is a frightening prospect. [Eleanor Roosevelt]

24 Juni 2010

Bandung, here we come! Hari ini dimulai lebih awal, pukul 05.30 kami sudah harus berkumpul di balsid BNI. Dengan ditemani oleh Bu Nelly, kami berangkat ke Bandung disertai gerimis mengayun. Perjalanan luar Jakarta pertama kami dan semua orang sudah siap. Alhamdulillah tidak ada gangguan yang berarti selama perjalanan ke dan dari Bandung.

Sanbe Sterile Preparation Plant: Ruangan Tanpa Sudut

Hari ini berkunjung ke perusahaan farmasi terkenal Sanbe Farma, lebih tepatnya ke bagian pabrik yang memproduksi sediaan-sediaan steril, seperti infus, preparat vial dan ampul, dsb yang berlokasi di Padalarang Bandung. Kami disambut dengan hangat dan snack yang enak. Salah satu hal yang menarik adalah kami harus mengganti sepatu yang kami kenakan dengan sepatu yang disediakan oleh pihak pabrik.
Di sini kami mendapat penjelasan tentang Sanbe Steril Plant, terutama sistem air nya yang merupakan jantung dari pabrik ini. Salah satu produk unggulan pabrik ini adalah infus kemasan softbag pertama di Indonesia yang mengalami sterilisasi pada suhu 121°C dan sesuai dengan prosedur CPOB standar Indonesia dan internasional. Selanjutnya kami beranjak mengelilingi tempat ini dan melihat sedikit banyak proses produksi dari infus tersebut. Kegiatan di pabrik ini sudah lebih banyak menggunakan tenaga mesin dan semuanya terintegrasi dalam suatu sistem. Hal yang menarik adalah hampir sebagian besar pabrik ini tidak memiliki sudut, yang merupakan standar dari ruangan steril. Hal ini dikarenakan sudut pada ruangan dapat memperbesar kemungkinan kontaminasi oleh mikroba.
Kunjungan tempat ini pun berakhir, sepatu-sepatu sudah dikembalikan, foto-foto sudah diabadikan, dan saatnya berangkat menuju tempat berikutnya.

Kebun Percobaan Manoko: Hiking untuk melihat tanaman obat

Wow, sebuah tempat dengan jalur menantang untuk dilalui. Naik-turun bukit kami lalui, walaupun dengan keringat di dahi, senut di kaki, dan lelah yang menghampiri, senyum kami tetap tersungging untuk foto yang dijepretkan. Untunglah Bu Nelly diantar dengan motor oleh pihak perkebunan Manoko.
Perkebunan ini terletak di dataran Lembang dengan luas hingga 20,7 Ha dan sebagian besar tertanami tanaman obat dan aromatik. Tempat ini memiliki pemandangan alam yang cukup indah dan sangat tepat untuk foto-foto. Di sini kami berkeliling sambil diberi penjelasan mengenai tanaman yang ada serta khasiatnya.
Setelah kunjungan selesai, kami tetap harus melalui jalur naik-turun itu untuk kembali ke bus. Akhirnya kami sampai di kampus pada maghrib dan diteruskan dengan istirahat di tempat masing-masing untuk mengistirahatkan kaki-kaki yang berteriak dalam bisu.


Read More..

Journey to the Future: Jakarta Ibukota Tercinta

Every great advance in science has issued from a new audacity of imagination. [John Dewey]

23 Juni 2010

Hari ini adalah hari Jakarta karena hari inilah kunjungan terakhir kami di Jakarta. Sama seperti sebelumnya, kami berkumpul pukul 06.30 plus, plus. Plus registrasi, siap-siap, dan tak ketinggalan snack selama perjalanan. Hari ini sang PO tersayang tidak bisa hadir dikarenakan diare yang harus dideritanya, tapi tak mengapa jalur koordinasi sudah diserahkan ke pihak acara sehingga kegiatan tetap berjalan lancar. Meskipun diawali dengan kedatangan bus yang terlambat akibat miskomunikasi antara supir bus dan pihak manajemen bus, kami toh tetap berangkat dengan gairah yang sama.

Museum BI: uang, sejarah, dan negara

Museum BI mungkin salah satu museum di Indonesia yang menawarkan konsep museum yang berbeda. Perpaduan antara gaya bangunan khas belanda nan klasik, canggihnya teknologi digital, dan sejarah moneter Indonesia yang dikemas dengan kompak menjadi daya tarik lebih bagi museum BI. Dengan dipandu oleh seorang tour guide, kami mengelilingi museum BI dengan sajian pertama adalah game menangkap uang digital yang menggunakan sensor cahaya sebagai respon terhadap gerakan tangan manusia. Selanjutnya adalah menonton film singkat tentang sejarah museum BI yang disaji cukup menarik. Tak lupa setelah itu ada bagi-bagi hadiah untuk mereka yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan tour guide. Perjalanan berlanjut dengan melihat koleksi museum BI, mulai dari sejarah moneter Indonesia yang dipadukan oleh teknologi touch screen, bentuk uang yang ada di Indonesia dari masa ke masa, dan emas batangan berwarna kuning kusam, serta tak lupa foto-foto di segala sudut ruangan. Secara garis besar museum ini cukup mengagumkan dan kunjungan ini diakhiri dengan foto-toto bersama.

SCI: Like a magic, advanced science was appeared

Kami selanjutnya meluncur Stem Cell and Cancer Institute (SCI) yang terletak di Pulo Mas, Jakarta Timur. Di sini pun dosen pembimbing sudah hadir lebih dahulu, yaitu Pak Iskandar. Kemudian sebagai lembaga penelitian yang bergerak di bidang stem cell dan kanker, SCI memiliki SDM yang mumpuni dan perlengkapan yang cukup advance d Indonesia, di antaranya RT/PCR, Western Blot, Cell Culture dan ELISA serta Immunofluorescence dan Flow Cytometry. SCI memiliki dua divisi yaitu divisi stem cell dan divisi antikanker. Masing-masing divisi tersebut memiliki spesifikasi yang bergerak dibidang:
Divisi stem cell: Mouse embryonic stem cell, Adult Stem cell dari pembuluh darah tepi untuk pengobatan luka bakar, stroke, dsb, serta stem cell yang berasal dari darah plasenta manusia.
Divisi Antikanker: program pencegahan kanker, terapi dan diagnosis molekular melalui biomarker, serta vaksin kanker.
Saat tiba di tempat ini, kami dibagi menjadi grup, salah satu grup mengikuti presentasi dan lainnya tur keliling SCI. Banyak hal yang diperlihatkan di sini dengan penjelasan yang cukup detail, meskipun tidak semua penjelasan kami mengerti.
Kunjungan pun di akhiri dengan foto bersama dan decak kagum akan sains dan teknologi yang sudah cukup maju di lembaga ini. Sungguh tempat yang inspiratif!

Science is an imaginative adventure of the mind seeking truth in a world of mystery. [Sir Cyril Herman Hinshelwood]



Read More..

Journey to the Future: Menyelesaikan yang Tertunda

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.[QS. 94:7]

22 Juni 2010

Hari ini tidak ada studek, jeda satu hari dalam satu minggu padat. Namun bukan menjadi alasan bagi mereka yang aktif untuk berleha-leha, ada pekerjaan menumpuk yang harus diselesaikan; ujian farmakokinetika, laporan PKM-P, proposal untuk berangkat ke APPS, ngambil tambang di basecamp mapala UI, kuliah K2N, rapat dan rapat.
Untuk mengisi kekosongan, berikut dilampirkan ringkasan perjalanan kami:

MINGGU I
SENIN 21/6 = BPOM & Ristra IndoLab
Pembimbing: Bu Atiek
RABU 23/6 = Museum BI dan Stem Cell and Cancer Institute (SCI)
pembimbing : Pak Iskandar
KAMIS 24/6 = Sanbe Sterile Plant dan Kebun Percobaan Manoko
pembimbing : Bu Nelly
JUMAT 25/6 = PT. Amerta Indah Otsuka
pembimbing : Bu Effionora

MINGGU II
Berkumpul di lapangan farmasi pukul 16.00-17.00
pembimbing : Bu Nelly dan Bu Katrin
SENIN 28/6 = Nyonya Meneer
SELASA 29/6 = Universita Airlangga
RABU 30/6 = Acara Puncak Angkatan di Jimbaran
KAMIS 1/7 = Kegiatan Angkatan di Tanjung Benoa dan Wisata Belanja di Krisna

Tak ada jiwa yang tak disibukkan dengan perkara besar, kecuali ia akan disibukkan oleh perkara kecil. Tak ada jiwa yang tidak disibukkan dengan kebaikan, kecuali ia pasti disibukkan dengan keburukan.[unknown]

Read More..

Journey to the Future: Kunjungan Pertama, Sebuah Langkah Awal

Berdoalah di tiap awal pekerjaanmu, karena hal itulah yang memberikan nilai lebih dalam setiap hasilmu.

21 Juni 2010

Hari pertama dimulai pukul 06.30, kami berkumpul di balai sidang BNI. Banyak yang tepat waktu, namun tidak sedikit yang tetap telat. Kunjungan hari pertama dimulai ke BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan selanjutnya berkunjung ke Ristra Indolab. Studek sudah dimulai, semangat kami meninggi, inilah saatnya, perjalanan menuju masa depan pun dimulai.

BPOM, lembaga pemerintah

BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) merupakan lembaga pemerintah non-kementrian. Kunjungan pertama kami adalah ke lembaga ini yang berlokasi di Jl. Percetakan Negara, Jakarta dengan menaiki dua bus. Jumlah kami sekitar 66 dengan ditemani oleh Prof. Atiek yang ternyata sudah sampai lebih dahulu sebelum kami. Pada rundown acara, dijadwalkan kunjungan dimulai pukul 10.00, namun kami hadir setengah jam sebelumnya (such a punctual people!!, hehe..)
Kami disambut dengan hangat oleh Drs. Arustiyono, Apt., Kepala Biro Umum BPOM, yang kemudian menjelaskan betapa BPOM memiliki tugas penting, yaitu memberi perlindungan pada konsumen bahkan hingga ke pelosok daerah dan diakhiri dengan pengingatan akan pentingnya softskill selain hardskill bagi para pegawai BPOM.
Sesi selanjutnya diberikan pemaparan tentang BPOM oleh Dra. Neviyenti, Apt. yang berisikan mengenai l atar belakang pendirian Badan POM, kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, grand strategy, struktur organisasi, visi dan misi, produk yang diawasi oleh Badan POM, serta mekanisme pengawasannya. Selain itu, sesi ini juga dihadiri oleh Kepala Sub Bidang Layanan Informasi Obat Dra. Tri Asti Isnariani,Apt.M.Pharm dan Kepala Sub Bidang Layanan Informasi Keracunan, Dra.Murti Hadiyani. Sesi ini diakhiri dengan diskusi, penyerahan kenang-kenangan, dan foto bareng.

Ristra IndoLab, Hidup Mahasiswi!!..

Beranjak dari Jl. Percetakan Negara, kami meluncur ke citeureup, Bogor lokasi target kami selanjutnya, Ristra IndoLab. Wajah para mahasiswi Farmasi terlihat lebih cerah (atau setidaknya begitu menurut penulis). Tak ayal, Ristra merupakan produsen kosmetik yang terkenal di kalangan menengah ke atas, dan apalagi setelah berhembus berita akan dibagikan produk Ristra kepada para peserta yang hadir.
Disambut dengan hangat oleh pihak Ristra, cukup menghibur kami yang agak kepanasan karena AC dalam ruangan tidak sepenuhnya bekerja. Selanjutnya presentasi oleh dokter dari Ristra mengenai kulit dan problemnya serta cara kita menanggulanginya. Kunjungan dilanjutkan dengan keliling pabrik Ristra. Setidaknya ada tiga bagian yang kami kunjungi, yaitu bagian produksi, quality control dan R (Research) and D (Development). Meskipun pada bagian produksi, pekerjaan yang dilakukan masih menggunakan banyak tenaga manusia, Ristra IndoLab dapat menerima pesanan produk untuk diproduksi dari perusahaan kosmetik lainnya. Pada bagian produksi sendiri terlihat adanya ruang preparasi bahan (penyiapan bahan, penimbangan, dll), kemudian bagian yang memproduksi lipstick, bedak, sabun, gel, dan lain sebagainya. Tak lupa ketika memasuki bagian produksi ini kami diharuskan memakai baju khusus untuk mengurangi adanya kontaminasi.
Pada bagian quality control dan R and D, kami berdiskusi langsung dengan pekerja di sana. Banyak hal menarik dan baru bagi kami, kurang lebih memberikan gambaran mengenai pekerjaan di bagian ini. Hal menarik lainnya adalah kami menemui alumni farmasi UI angkatan 2002 (kalo tidak salah) yang bernama ka Inggid (kalo tidak salah lagi, maaf ya ka..) di bagian R and D.
Kunjungan diakhiri dengan pemberian dua buah produk Ristra, yaitu Trustee, penyerahan kenang-kenangan dan foto bareng.
Inilah hari pertama kunjungan kami. Rasa lelah pun terbayar dengan kunjungan yang ada. Sungguh semoga pengalaman yang didapat dapat berguna di masa depan.

Even every long journey must begin with a single step.[unknown]


Read More..

Journey to The Future: Opening Theme

The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.[ Eleanor Roosevelt]



Sebuah catatan perjalanan, inilah isi tulisan ini dan tulisan lanjutan yang akan diterbitkan dengan tagline yang sama. Catatan mengenai perjalanan untuk mencari sedikit pengalaman untuk sebuah harapan yang besar. Catatan perjalanan dari keluarga besar Farmasi UI 2007, little experience for great expectation.
Studi Ekskursi (studek) merupakan acara angkatan yang biasa diadakan oleh mahasiswa farmasi UI. Ekskursi berarti di luar kursi, maksudnya adalah sebuah studi di luar kelas untuk melihat langsung gambaran ruang kerja bagi mahasiswa farmasi di masa depan nantinya, setidaknya itulah tujuan utamanya. Mungkin tidak banyak yang tahu, dahulu acara ini merupakan proker dari himpunan mahasiswa farmasi UI, yang kemudian diubah menjadi acara kultural angkatan yang diadakan saat menjelang tahun ke-4 studi di Farmasi UI. Selanjutnya dengan berbagai pertimbangan dan dorongan, pada tahun 2009, kegiatan ini dilegal-formalkan dengan dimasukan sebagai proker khusus HMD farmasi UI.
Studek ini sudah mulai dirancang pada tahun ke-2 studi di Farmasi oleh Farmasi UI angkatan 2007. Pemilihan PO (Project Officer) pun dilaksanakan, kepanitiaan segera dibentuk, dan angkatan mulai disolidkan untuk berkontribusi secara aktif di kegiatan ini. Saat itu dibuat keputusan untuk menghentikan kas angkatan dan mengalihkannya ke tabungan studek. Minggu per minggu uang dikumpulkan, ada yang bayar lunas langsung, ada juga yang menunggak hingga beberapa minggu. Pencarian dana lebih digiatkan ketika memasuki tahun ke-3. Konsep awal dibentuk, Kita pergi ke singapura!! Tetapi tidak kawan, budget terlalu tinggi dan tidak banyak yang bisa dikunjungi, jangan-jangan malah lebih banyak belanjanya. Target diturunkan namun tetap harus lebih baik dari tahun lalu, Kita akan menginjak pasir Bali! Kesepakatan telah dibuat dan terpenting adalah pelaksanaannya. Karena cita tanpa usaha hanyalah angan kosong. Dan tentunya tidak dapat dihindari, kesibukan kuliah harus disisihkan sedikit untuk kepentingan studek. Namun tidak mengapa, inilah pembelajaran menuju kedewasaan. Manajerial waktu merupakan skill yang tak dipelajari saat duduk di bangku kelas.
Waktu terus bergulir, hari semakin dekat, dan kami terus bergerak. Ego pribadi janganlah diikutkan, semua untuk kepentingan bersama. Barisan dirapatkan, pergerakkan terus diakselerasi; memenuhi target budget, fiksasi tempat kunjungan, perancangan konsep acara itulah tema utamanya. Technical Meeting tidak lupa diadakan, tanggal 18 Juni semua hal yang perlu disiapkan disosialisasikan. Tempat kunjungan dan bus sudah dikonfirmasi, kami siap berangkat.
Hari-hari tinggal dihitung jari-jemari. Meskipun dengan keterbatasan di sana-sini kami tetap berani melangkah. Bukankah di setiap perjalanan panjang selalu diawali dengan sebuah langkah? Mereka yang melangkah dengan rasa takut sebenarnya tidak pernah beranjak kemana-mana. Pagi pun tiba, dan mentari tetap tersenyum hangat kepada kami, meskipun awan kegelisahan tetap menggantung, kami melangkah dengan tekad di hati. Semoga hati-hati kami disatukan, langkah-langkah kami dikuatkan, keberkahan dan kebermanfaatan teriring disetiap sudut-sudut studi ini.
Mimpi kemarin adalah kenyataan hari ini, mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari.[Hasan Al-Banna]



Read More..