Minggu, 25 Maret 2012

Dari balik tidur kita: Circadian rhythms

“As a well-spent day brings happy sleep, so a life well spent brings happy death” (Leonardo da Vinci)

Mari sejenak kita akan menjelajah jauh melewati mimpi-mimpi yang tercitra di lelap-lelap kita, menuju lebih dalam melewati tengkorak kepala dan tiba pada suatu susunan sel yang luar biasa mengagumkan sekaligus misterius, dan tidak lain adalah otak kita sebagai pusat regulasi seluruh fungsi tubuh manusia. Salah satu fenomena menarik yang akan kita bahas di artikel ini adalah mengenai tidur. Baiklah tapi jangan anda ikut merasa mengantuk saat membaca artikel ini :).

Pernahkah anda bertanya mengapa kita mengantuk kemudian tertidur meskipun kita tidak merasa lelah. Bagaimana dengan orang yang terbiasa bangun pukul 4 pagi sedangkan lainnya masih berselimut saat pukul 7 menjelang ? Meskipun tampak sebagai sebuah aktivitas sederhana, tidur memiliki mekanisme yang cukup rumit untuk dijelaskan. Regulasinya ternyata luar biasa, melibatkan hormon, neurotransmitter (suatu pesan sinyal di otak), serta sel-sel otak itu sendiri. Dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini berhasil mengupas, walau belum seluruhnya, persoalangan mengenai siklus bangun-tidur manusia. Soal-menyoal bangun-tidur ini bukanlah hanya milik manusia saja, tetapi juga berbagai mahluk hidup hingga mikroba-tak-kasat-mata yang tak bisa anda lihat.

Circadian dan jam tubuh
Circadian rhythms adalah kunci awal yang menjelaskan fenomena siklus bangun-tidur kita. Circadian rhythm secara sederhana didefinisikan sebagai ritme biologis yang dibentuk secara endogen (oleh tubuh kita sendiri) pada periode waktu sekitar 24 jam. Circadian rhythms tidak hanya mengacu pada ritme fisik (tubuh) tetapi juga ritme mental dan tingkah laku (behavior) yang dalam kondisi normal, berubah-rubah secara teratur dan konsisten. Circadian rhythms merespon atas kondisi lingkungan kita, berupa terang dan gelap. Berbagai faktor alami dalam tubuh kita membentuk ritme ini yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti yang saya sebutkan tadi. Circadian rhythm bukanlah apa yang kita sebut sebagai jam biologis tubuh meskipun keduanya saling berkaitan dan jam biologis tubuh kita mengontrol ritme ini. Jam biologis tubuh sendiri merupakan suatu kumpulan molekul dalam sel di seluruh tubuh (jadi bukan hanya satu) yang dikoordinasikan oleh suatu jam biologis utama (master clock) yang terletak di otak dan membuat jam-jam biologis ini tersinkronisasi. Master clock sendiri merupakan kumpulan sel saraf di otak yang disebut dengan suprachiasmatic nucleus atau kita singkat dengan SCN. SCN ini mengandung sekitar 20.000 sel saraf dan terlokalisasi di hipotalamus. Hal yang menarik adalah bagian hipotalamus otak ini terletak di atas persimpangan saraf optis dari mata. Nampaknya, respon dari lingkungan yang mempengaruhi circadian rhythm ditangkap oleh mata, terutama respon cahaya.

Circadian dan rasa kantuk
Circadian rhythm bagaimanapun berpengaruh pada fungsi tubuh kita dimana ritme alami ini berpengaruh terhadap perubahan siklus bangun-tidur, pelepasan hormon dan fungsi tubuh lainnya. Circadian rhythm terutama penting dalam menentukan pola tidur manusia. SCN mengontrol produksi suatu hormon yang disebut dengan melatonin yang akan membuat kita mengantuk. Informasi atas keadaan lingkungan, terutama cahaya yang ditangkap oleh mata kita, memberi sinyal kepada SCN melalui suatu jalur cepat yang dapat kita sebut sebagai retinohypothalamic tract (RHT). Bila kondisi dimana cahaya berkurang (misal pada malam hari) SCN akan memberi tahu otak kita untuk memproduksi melatonin lebih banyak lagi sehingga mau tidak mau, kita akan semakin mengantuk dan jatuh tertidur.

Melihat lebih dalam circadian
Sinkronisasi jam biologis tubuh yang berada di seluruh tubuh membutuhkan suatu penghambat neurotransmitter yang dikenal sebagai GABA (gamma aminobutyric acid). Pengaturan pelepasan GABA termasuk pengaturan individu jam biologis tubuh telah diketahui diatur oleh beberapa gen di tubuh kita. Hal ini dapat diketahui pada awalnya melalui serangkaian penelitian yang melibatkan lalat favorit penelitian genetika, Drosophila sp. hingga bintang laboratorium, tikus. Dan kemudian pada akhirnya, gen yang homolog dengan kedua hewan di atas juga berhasil diindetifikasi pada manusia. Mutasi pada gen-gen ini diketahui dapat menyebabkan abnormalitas dari ritmisitas sirkadian.

Circadian dan jetlag
Salah satu fenomena terkenal dari abnormalitas circadian rhythm adalah jetlag yang dialami oleh banyak travelers di seluruh dunia. Sebagai gambarannya, ketika anda terbang melewati wilayah dengan zona waktu yang berbeda, jam biologis tubuh anda akan berbeda dari jam di pergelangan tangan anda, hal ini bisa berarti lebih cepat atau lebih lambat beberapa jam. Maka ketika kita terbangun pada daerah dengan zona waktu yang berbeda dari tempat asal kita, misal perbedaan waktu dari California menuju New York adalah tiga jam, pada pukul 7 pagi, tubuh kita akan menganggapnya masih pukul 4 pagi sehingga membuat kita merasa tidak stabil dan mengalami disorientasi. Meskipun demikian, tubuh kita akan segera menyesuaikan dengan baik pada beberapa hari.

Abnormalitas pada circadian rhythm dapat berakibat lebih parah dari sekedar jetlag. Circadian rhythm yang tidak normal telah diasosiasikan dengan berbagai gangguan tidur termasuk insomnia dan gangguan mental seperti depresi, bipolar disorder dan lain sebagainnya. Selain itu abnormalitas pada ritme ini dianggap berpengaruh terhadap terjadinya berbagai macam penyakit. Infraksi miokardial (kerusakan pada otot jantung) dan serebrovaskular (pembuluh darah otak) sering terjadi pada pagi hari. Terjadinya gejala asma dikaitkan dengan waktu sore. Dan, meskipun belum diketahui secara jelas, kejadian sudden infant death syndrome (SIDS) –sindrom kematian mendadak pada bayi- sering terjadi pada jam-jam di awal pagi.

Penutup
Seperti yang anda duga, circadian rhythm juga berperan pada pola tidur kita. Kebiasaan jam bangun dan jam tidur juga diatur oleh ritme ini. Karena pada umumnya pada satu keluarga memiliki kondisi lingkungan yang cukup homogen, pola tidur setiap anggota keluarga akan cenderung mirip. Pola tidur pun ternyata bisa diubah dan studi mengenai perubahan pola tidur yang aman juga telah dilakukan untuk menjaga kesehatan para pekerja yang sering berganti-ganti shift. Saya pernah membaca sebuah artikel –sayangnya saya lupa dari mana- mengatakan bahwa perubahan pola tidur yang sehat dilakukan secara bertahap dalam waktu kurang lebih dua minggu. Bagaimanapun juga, pola bangun-tidur adalah hal yang penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh pada kesehatan dan produktivitas kita juga.

Referensi
Untuk anda yang masih penasaran dapat membaca di:
1. NIGMS. Circadian rhythms fact sheet. http://www.nigms.nih.gov/Education/Factsheet_CircadianRhythms.htm. Diakses pada 25 Maret 2011.
2. Rivkees, S.A. (2002). Circadian rhythms – genetic regulation and clinical disorders. Growth Genetics and Hormones, Vol. 18 (1). Diunduh dari www.gghjournal.com.





Read More..

Minggu, 18 Maret 2012

Cinta: gagasan-emosi-tindakan

Oleh: Anis Matta, Lc.
Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi dan tindakan. Tapi kebanyakan orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka, cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan indah. Mereka bahkan menderita untuk menikmati romantika cinta. Itulah karenanya kehidupan mereka tidak berkembang..

Cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi dan tindakan menjdi kesatuan yang utuh dan bekerja bersama demi kebahagiaan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat.

Cinta itu indah. Bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Inti pekerjaannya adalah memberi, pada orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik. Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi... begitulah cinta. Menerima? Itu mungkin dan bisa jadi pasti! Tapi itu hanya efek. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama.

Pencinta sejati menjadikan dirinya seperti air dan matahari. Ia membuat orang lain tumbuh dan berkembang dengan siraman air dan sinar cahayanya.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Karena janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan. Berbeda dengan janji, rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Ketergantungan yang menghidupkan..

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang untuk hidup. Meski kehidupan yang mereka bangun sering tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya.

Hadirnya cinta sejati akan sangat terasa begitu ia pergi. Saat itu ada kehilangan menyayat hati. Ada ruang besar kehidupan yang tak berpenghuni

Saat seseorang kehilangan cinta sejati, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang bisa menurunkan hujan air mata yang amat deras.

Intinya cinta adalah memberi, pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam.

Perhatian adalah pemberian jiwa: sebuah kondisi dimana kamu keluar dari dirimu menuju pada orang lain yang kamu cintai..

Kekuatan para pencinta sejati adalah bahwa mereka pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh.

Perhatian: itulah rahasia agung dari cinta. Saat ia hilang, jiwa orang yang dicintai tersiksa, mungkin ia tak mengatakan, tapi ia merasakan.

Pekerjaan kedua bagi para pecinta sejati setelah memperhatikan, adalah menumbuhkan. Menumbuhkan sang kekasih untuk menjadi lebih baik dan berkembang. Inilah cintanya cinta.

Pertumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang dengan cinta seorang melankolik. Penumbuhan memberikan sentuhan edukasi pada hubungn cinta.

Sukses pecinta sejati adalah seperti sukses cinta seorang guru pada muridnya. Saat nafas cintanya meniup kuncup pun mekar menjadi bunga.

sumber: kultwit @anismatta

full post onanis matta - new serial cinta


Read More..

Minggu, 11 Maret 2012

Galau patologis

Kita mungkin perlu berpikir ulang tentang sakit hati dan kegalauan…

Sakit hati, patah hati, pecah hati atau apapun itu yang bermakna broken heart banyak disematkan untuk kondisi kegalauan dimana manusia merasa terpecah-pecah dan hancur berantakan secara konotatif. Kondisi kegalauan luar biasa dapat disebabkan oleh kekecewaan berat yang tentunya memiliki banyak musababnya di bagian awal. Sensasinya tidak menyenangkan, tidak ada luka yang bisa diobservasi tapi ada rasa tidak nyaman yang luar biasa. Obatnya mungkin juga tidak berbentuk dan karenanya sayang sekali orang yang mengandalkan obat penenang untuk mengatasinya.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan psikologis manusia, sesungguhnya memiliki kaitan dengan neurologis atau sistem persyarafan manusia. Otak manusia (mungkin dapat dikatakan sebagai otak terkompleks dari spesies yang ada di muka bumi) secara mendasar memiliki dua fungsi, yaitu fungsi fisiologis yang berarti pusat regulasi segala hal yang terjadi di dalam tubuh kita dan fungsi yang lebih tinggi yaitu fungsi intelektual yang berhubungan dengan memori dan kondisi mental. Oleh karena itu, pembahasan mengenai kondisi kejiwaan manusia, termasuk kegalauan, akan lebih komprehensif bila dilihat dari dua sudut pandang: psikologis dan neurosains.

Jika anda membuka KBBI kita, galau dapat didefinisikan sebagai, (1) sibuk beramai-ramai, ramai sekali; (2) kacau tidak keruan (pikiran). Baiklah, hanya definisi kedua yang kita pakai di tulisan ini. Sekali lagi, kondisi pikiran tidak keruan/kacau bisa berimplikasi banyak pada banyak hal. Anda mungkin membayangkan kondisi sulit tidur, lemas, tidak semangat melakukan apa-apa, perasaan cemas, gangguan makan atau bahkan depresi. Hal-hal tersebut mungkin akan sedikit sekali berimplikasi pada kesehatan, namun hal yang berbeda bila kondisinya berubah menjadi patologis, gangguan yang dialami dapat lebih parah. Mari kita bahas secara sederhana, beberapa dari kondisi galau level dua: galau patologis.

Galau dan sulit makan
Gangguan makan walau tampak sederhana merupakan hal yang kompleks untuk dijelaskan. Kondisi gangguan makan tidak dapat dijelaskan secara sederhana oleh psikologis, biokimia, fisiologis atau psikiatris. Oleh karena penyebab gangguan makan sangat banyak maka kita batasi hanya yang disebabkan oleh kondisi kegalauan. Gangguan makan yang dimaksud dapat berarti sulit makan atau anoreksia (memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan). Nampaknya ada abnormalitas pada sistem hormonal manusia yang berhubungan dengan kelenjar hipotalamus-ptiutari-gonad, hipotalamus-ptiuirari-adrenal dan hipotalamus-ptiuitari-tiroid. Oleh karena memiliki hubungan pada kelenjar gonad, gejala amenorrhea (tidak dapat haid) sering ikut serta pada sekitar 25% wanita dengan gangguan makan. Selain itu disfungsi pada neurotransmitter (bayangkan seperti sms versi otak) seperti serotonin, norepinefrin dan dopamine ikut berpengaruh karena ketiga neurotransmitter ini memiliki fungsi penting pada kontrol perilaku makan. Dan neurotransmitter tersebut juga berperan dalam suasana emosi manusia, seperti gembira dan sedih. Pengobatan terurutama lebih ditekankan pada aspek psikologis dibandikan aspek farmakologis. Namun bila membutuhkan intervensi farmakologis, antidepresan dapat diberikan.

Galau dan depresi
Galau yang berlebihan memang jika sampai menyebabkan depresi. Namun bukan tidak mungkin hal ini dapat terjadi karena kebanyakan gangguan depresi terjadi kareana gangguan pada mood individual yang diakibatkan oleh satu pengalaman atau lebih. Sayangnya, gangguan depresi juga terlalu kompleks untuk dijelaskan hanya melalui satu suduh pandang, karena depresi sepertinya merupakan efek dari gabungan beberapa faktor penyebab. Namun, bila kita melihat dari sudut pandang molecular biologi maka pada mayoritas pasien dengan gangguan depresi terjadi perubahan pada neurotransmitter monoamine pada otak, terutama pada norefinefrin, serotonin dan dopamine. Empat hipotesis mengenai terjadinya kondisi depresi beranggapan bahwa adanya perubahan pada neurotransmitter (baik pada senyawanya atau reseptornya) memiliki peranan penting dalam terjadinya depresi. Dan lagi-lagi kita dapat melihat bahwa kondisi mood/mental/kejiwaan yang bersifat ‘abstrak’ memiliki hubungan erat pada biokimia tubuh, dan setiap sisi memiliki hubungan saling mempengaruhi. Intervensi farmakologis umumnya dialamatkan pada obat dari golongan SSRi (selective serotonin reuptake inhibitor) seperti citalopram atau fluoxetine.

Galau dan kecemasan
Kondisi kecemasan mengacu pada perasaan gugup atau ketakutan atau terancam pada individual. Perasaan cemas tidak hanya mengakibatkan kenyamanan psikologis tetapi juga berpengaruh pada kondisi fisiologis seperti denyut jantung yang meningkat atau napas yang memendek. Dalam sudut pandang neurologis nampaknya kondisi gangguan kecemasan berhubungan dengan sistem neurotransmitter, seperti norefinefrin, GABA dan serotonin dan beberapa area dari otak. Bagian dari otak, amigdala memainkan peranan kritis dalam stimulasi rasa takut dan pembelajaran dari respon terhadap ketakutan. Locu ceruleus yang berada di pangkal otak mengandung norefinerin paling besar dari bagian otak lainnya bertanggung jawab atas respon takut, Dan bagian hipokampus berperan terhadap ingatan akan trauma.Orang yang mengalami gangguan kecemasan memerlukan terapi psikologis dan farmakologis. Obat lapis pertama untuk mengatas gangguan kecemasan adalah benzodiazepin

Jikalaupun galau…
Kondisi kegalauan semestinya dapat dicegah ataupun diatasi dengan baik tanpa perlu intervensi obat. Karena hal ini berhubungan dengan kondisi pikiran dan mental, maka pendekatan mengatasinya secara individual dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sikap hidup yang positif berpengaruh besar terhadap kondisi kejiwaan seseorang.


Referensi
Dipiro, John T., et al. (2005). Pharmacotherapy: A pathophysiologic approach 6th edition. Mc-Graw Hill: New York.



Read More..