Rabu, 26 Agustus 2009

Bacaan berbuka puasa


Puasa tak lepas dari kondisi sahur dan berbuka. Ternyata bacaan berbuka puasa tidak hanya ada satu namun ada beberapa riwayat lain yang menjelaskan ucapan Rasulullah saw atau beberapa sahabat lainnya ketika berbuka puasa. Diantaranya:

Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah dari Abdullah bin Amar bin Ash bahwa Nabi saw
bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa pada saat berbuka, terdapat waktu yang dimakbulkan doa.” Dan ketika berdoa Abdullah mengucapkan dalam doanya, “Allahumma inni asa’luka birahmatikallatiwasi’at kulla syai’I an taghfira li (Ya Allah, aku mohon kepada-Mu, dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar aku Engkau mengampuniku.”

Diriwayatkan secara shahih bahwa Nabi saw biasa mengucapkan, “Dzahabazh zhama’u wabthallatil’uruqu watsabatal ajru insyaallah (Telah lenyap haus dahaga, telah basah urat-urat, dan insya Allah ditetapkan pahalanya).”

Diriwayatkan secara mursal (ucapan Tabi’i yang meriwayatkan langsung dari Nabi saw, tanpa menyebutkan sahabat; bedakan dengan hadist muttashil atau bersambung sanadnya hingga ke Nabi saw) bahwa Nabi saw biasa berdoa, “ Allahumma laka shumtu wa’ala rizqika afthartu (Ya Allah, karena-Mu lah aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).”

Kebanyakan masyarakat Indonesia mengucapkan lafadz di atas sebelum berbuka puasa. Padahal jika kita melihat dari redaksi kata-katanya maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa lafadz tersebut ducapkan setelah berbuka. Sebelum berbuka, cukuplah kita dengan mengucap basmallah.

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan sanad hasan bahwa Nabi saw bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya.”

[pustaka: Fiqih Sunah jilid 2, karya Sayyid Sabiq]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar