Senin, 06 Desember 2010

Keamanan dan Kualitas Produk Herbal

Studi mengenai efikasi dan keamanan terhadap produk herbal berkembang dengan pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini. Banyaknya orang-orang yang beralih ke pengobatan alternatif (terutama terapi herbal) dan keterbatasan pengetahuan tentang terapi herbal itu sendiri di kalangan petugas medis, menjadikan aspek keamanan dan standarisasi dari suatu produk herbal sangat dibutuhkan.

Masyarakat dan beberapa pihak profesional di bidang kesehatan percaya bahwa obat-obat herbal lebih aman karena lebih alami, namun data-data penelitian yang mendukung asumsi tersebut tidaklah banyak. Efek samping dari suatu produk herbal tetaplah ada yang meliputi efek toksik dari zat aktifnya, efek-efek dari kontaminan yang mungkin ada pada sediaan obat herbal, serta interaksi antara obat herbal dengan obat lainnya.

Kontaminan-kontaminan yang mungkin saja dapat mengontaminasi suatu produk herbal dapat berupa logam-logam berat, seperti timbal, merkuri, arsen atau bahan-bahan farmasetik yang sengaja ditambahkan pada sediaan herbal agar timbul efek farmakologis yang diinginkan. Selain itu kontaminasi dapat berasal dari mikroorganisme akibat proses pembuatan yang tidak baik.


Tumbuhan-tumbuhan yang berkhasiat menyembuhkan juga memiliki kemiripin kinerja dengan obat-obat konvensional. Hal ini karena, pada dasarnya tumbuhan-tumbuhan tersebut mengandung senyawa-senyawa kimia tertentu yang pada tubuh manusia bersifat aktif secara biologis. Oleh karena alasan inilah pemberian kombinasi obat herbal dengan obat konvesional dapat mengakibatkan efek-efek yang tidak diinginkan. Interaksi ini sama seperti interaksi obat pada obat-obat konvensional yang dapat berefek pada farmakokinetika obat, seperti absoprsi, metabolisme, dan eliminasi obat. Selain terhadap obat konvensional, interaksi dapat juga terjadi antara obat herbal dengan enzim-enzim yang memetabolisme obat. Sebagai contoh interaksi dengan enzim-enzim di hati, seperti isoenzim sitokrom (CYP) P450 dapat berefek besar, karena CYP P450 merupakan enzim yang memetabolisme hampir sebagian besar jenis obat yang masuk ke dalam tubuh. Sulitnya pemeriksaan terhadap efek-efek obat herbal yang mungkin timbul dalam tubuh manusia menjadi hal lain yang penting untuk diperhatikan.

Pustaka:
Rodriguez-Fragoso L, J. Reyez-Esparza, S.W. Burchiel, D. Herrera-Ruiz, Eliseo Torres. Risks and Benefits of Commonly Used Herbal Medicines in Mexico. Toxicology and Applied Pharmacology 2008; 227: 125-135.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar