Rabu, 22 Desember 2010

Amankah Habbatussaudah ?

Habbatussaudah yang dikenal di Indonesia sebagai jinten hitam, menjadi bahan produk-produk herbal yang laku di pasaran. Banyak produsen produk herbal tersebut yang mencatut hadist Rasulullah saw,“Tidaklah ada suatu penyakit, kecuali dalam Habbatus Sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali as-Saam (kematian)” (HR. Muslim), tentunya menjadi nilai tambah untuk menarik konsumen yang beragama Islam.

Ketika kita berbicara mengenai obat atau suplemen (baik berbahan kimia sintesis atau bahan alam) maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan: kualitas produk, keamanan, dan efikasinya. Ketiga hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan kondisi konsumen yang akan mengonsumsinya. Anda bisa bayangkan jika suatu produk obat/suplemen tidak memperhatikan tiga hal tersebut maka konsumenlah yang akan menjadi korban.

Habbatussaudah atau jinten hitam sebagai obat/suplemen yang dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit pun ternyata memiliki efek-efek yang tidak diinginkan. Padahal selama ini, perhatian masyarakat adalah pada khasiat dari suatu produk herbal tanpa lebih lanjut memikirkan bagaimana keamanan dari produk tersebut.

Hasil penelitian oleh Zaoui, et.al. (2002) menunjukkan adanya efek toksisitas akut dan kronis yang dihasilkan oleh ekstrak minyak dari Nigella sativa. Pemberian sampel secara oral pada tikus percobaan menunjukkan LD50 sebesar 2,06 ml/berat badan. Pengamatan pada konsentrasi dari enzim hepatik menunjukkan tidak adanya perubahan yang berarti, namun kadar serum glukosa, trigeliserida, dan kolesterol darah turun dengan drastis. Hal ini diikuti dengan timbulnya penurunan berat badan pada hewan coba. Penelitian ini juga meliputi sistem hematologi dari hewan coba. Pada penelitian ini menunjukkan adanya kenaikan kadar hemoglobin serta penurunan kadar leukosit dan trombosit secara signifikan. Selain itu penelitian secara in vitro juga menunjukkan adanya kematian sel limfosit oleh ekstrak Nigella sativa.

Alhamdulillah, ternyata dapat kita simpulkan ekstrak Nigella sativa hanya memiliki efek toksisitas yang rendah dengan ditunjukkan tingginya angka LD50 dan stabilitas dari enzim hepatik pada hewan coba. Oleh karena itu Nigella sativa memiliki kisaran indeks keamanan yang lebar. Meskipun demikian, penggunaan ekstrak Nigella sativa perlu diperhatikan terutama pada pasien-pasien yang juga mengkonsumsi obat-obat yang berpengaruh pada sel darah putih dan trombosit.

Pustaka:
Zaoui A, Y. Cherrah, N. Mahassini, K. Alaoui, H. Amarouch, M. Hassar. Acute and Chronic Toxicity of Nigella sativa Fixed Oil. Phytomedicine 2002; 9: 69-74.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar