If you can't explain it simply, you don't understand it well enough. (A. Einstein, 1879-1955)
Rabu, 26 Agustus 2009
Bacaan berbuka puasa
Puasa tak lepas dari kondisi sahur dan berbuka. Ternyata bacaan berbuka puasa tidak hanya ada satu namun ada beberapa riwayat lain yang menjelaskan ucapan Rasulullah saw atau beberapa sahabat lainnya ketika berbuka puasa. Diantaranya:
Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah dari Abdullah bin Amar bin Ash bahwa Nabi saw
bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa pada saat berbuka, terdapat waktu yang dimakbulkan doa.” Dan ketika berdoa Abdullah mengucapkan dalam doanya, “Allahumma inni asa’luka birahmatikallatiwasi’at kulla syai’I an taghfira li (Ya Allah, aku mohon kepada-Mu, dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar aku Engkau mengampuniku.”
Diriwayatkan secara shahih bahwa Nabi saw biasa mengucapkan, “Dzahabazh zhama’u wabthallatil’uruqu watsabatal ajru insyaallah (Telah lenyap haus dahaga, telah basah urat-urat, dan insya Allah ditetapkan pahalanya).”
Diriwayatkan secara mursal (ucapan Tabi’i yang meriwayatkan langsung dari Nabi saw, tanpa menyebutkan sahabat; bedakan dengan hadist muttashil atau bersambung sanadnya hingga ke Nabi saw) bahwa Nabi saw biasa berdoa, “ Allahumma laka shumtu wa’ala rizqika afthartu (Ya Allah, karena-Mu lah aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).”
Kebanyakan masyarakat Indonesia mengucapkan lafadz di atas sebelum berbuka puasa. Padahal jika kita melihat dari redaksi kata-katanya maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa lafadz tersebut ducapkan setelah berbuka. Sebelum berbuka, cukuplah kita dengan mengucap basmallah.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan sanad hasan bahwa Nabi saw bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya.”
[pustaka: Fiqih Sunah jilid 2, karya Sayyid Sabiq]
Read More..
Selasa, 25 Agustus 2009
Tips Puasa untuk Pengendara Motor
Sesungguhnya puasa itu wajib untuk semua orang beriman, tak terkecuali bagi para pengendara sepeda motor. Ada hal-hal yang bisa kita persiapkan untuk mengoptimalkan ibadah puasa dan saat beraktifitas. Tidak seperti pengendara mobil, para pengendara sepeda motor memiliki tantangan yang lebih. Kondisi jalan, seperti kemacetan, dan kondisi cuaca, seperti panas, dapat mempengaruhi tingkat kestresan pengendara kendaraan bermotor yang tentu saja berujung pada ketidakstabilan emosi dan kelelahan tubuh. Oleh karena itu ada beberapa tips yang bisa para bikers pakai saat berpuasa:
1.Pertama-tama, jangan lupa untuk membaca bismillah dan doa perjalanan darat agar bisa selamat sampai tujuan
2.Asupan sahur haruslah mencukupi dari segi gizi atau paling tidak 4 sehat 5 sempurna. Asupan gizi yang memadai akan memperbagus kondisi tubuh dan stamina saat berkendara.
3.Hindari minuman yang berkafein, seperti kopi, saat sahur karena akan memicu diuresis (berkemih) sehingga bisa mengurangi stock cairan tubuh. Cukupkan dengan meminum air putih.
4.Saat hendak berangkat ke tempat beraktifitas hendaknya lebih awal dari biasanya. Hal ini untuk menghidari stress akibat terburu-buru. Efeknya adalah memicu keluarnya cairan tubuh dalam bentuk keringat, so pada akhirnya menjadi lemas saat telah sampai di tempat beraktifitas.
5.Kunci utama saat berada di jalan adalah bersikap sabar. Udara yang panas dan kemacetan lalu lintas merupakan pemicu utama emosi. Ingat, walaupun marah tidak membatalkan puasa namun hal tersebut mengurangi nilainya. Daripada puasa kita sia-sia lebih baik sabar. Akan lebih baik bila saat kita mennunggu lampu merah, misalnya sambil mendengarkan mp3 murotal ataupun lagu-lagu yang dapat merilekskan pikiran.
6.Bagi mereka yang suka ngebut, hindarilah. Saat kita ngebut, membuka-tutup gas dan juga aktifitas mengerem menjadi lebih sering dan tentu saja hal tersebut cukup mengurangi tenaga selain harus lebih berkonsentrasi. Selain itu bisa lebih menghemat ongkos bensin juga.
7.Saat pulang di sore hari hindarilah jalan-jalan protokol atau jalan yang rawan macet (meskipun pada umumnya saat jam 4-6, hampir semua jalan akan macet). Cobalah mencari jalan-jalan alternatif agar bisa pulang dengan cepat.
8.Jika memang sudah mendekati adzan maghrib dan masih jauh dari tempat tujuan, janganlah ragu untuk mencari mesjid ataupun tempat untuk berbuka. Dan melanjutkan perjalanan setelah shalat maghrib ataupun lebih baik sterlah pukul 7, karena umumnya jalan sudah berkurang kadar kemacetannya. Atau kita sudah menyiapkan bekal berbuka dari awal kita akan pergi pulang, dengan begitu kita bisa melanjutkan perjalanan tanpa harus mampir terlebih dahulu.
Demikianlah tips yang bisa dibagikan. Semoga bisa bermanfaat agar puasa bisa optimal dan aktifitas tetap maksimal. Wallahu alam bi shawab.
[Pustaka: http://varioriders.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=27]
Read More..
Jumat, 14 Agustus 2009
Alzhemier: Sang Penghapus Kenangan
Alzheimer sebuah istilah yang mungkin tidak asing di sebagian pembaca; ya merupakan suatu penyakit neurodegeneratif (berarti penurunan fungsi saraf) yang mengakibatkan demensia (penurunan daya ingat/pikun dan fungsi intelektual lainnya). Secara umum penyakit ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu early onset (jika diderita pada usia kurang dari 58 tahun) dan late onset (jika lebih dari 58 tahun). Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun secara mendasar terdapat kelainan pada otak yang meliputi degenerasi neuronal serta kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan penurunan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Faktor penyebabnya dapat berasal dari faktor genetika, lingkungan, neurotransmitter, trauma, immunologis.
Gejala klinis penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan, sehingga penderita ataupun keluarga baru mengetahuinya setelah beberapa tahun. Secara dasar gejala klinis terjadi dimulai dari penurunan daya ingat, penurunan fungsi spasial (cenderung disorientasi atau bingung dengan keadaan sekitar), penurunan fungsi bahasa (sulit berkata-kata atau memilih kata), dan perasaan sensitif. Kemudian dilanjutkan dengan penurunan daya ingat yang semakin parah (hingga dapat melupakan nama sendiri), hilangnya kemampuan memakai dan memahami kata, munculnya kegelisahan, kemudian mencapai stadium selanjutnya yaitu penurunan fungsi intelektual yang parah dan kekakuan pada anggota badan.
Hingga saat ini terapi pada penderita Alzheimer hanya sebatas pengobatan simptomatik (gejala) tanpa disertai kesembuhan secara total dari penderita. Diantara daftar obat yang umum dipakai adalah, inhibitor kolinesterase, thiamin, haloperidol (bila terjadi gangguan psikosis (seperti halusinasi), Asetil L-karnitin (ALC). Obat-obat tersebut biasanya hanya berfungsi sebagai penghambat, tetapi tidak benar-benar menyembuhkan Alzheimer.
Meskipun demikian hingga saat ini terus dilakukan penelitian pada obat-obat yang berpotensi untuk mengobati Alzheimer. Umumnya obat-obat baru yang dikembangkan ini bekerja dengan cara menghilangkan plak protein pada otak. Zat-zat yang berpotensi menjadi obat baru diantaranya adalah antioksidan, NSAIDs (Non-Steroidal Anti inflammatory Drugs/ Obat anti inflamasi non steroid), statin (obat penurun kolesterol), asam lemak omega-3, ginkgo biloba, estrogen, dan lain sebagainya. Sayang nya dari berbagai percobaan yang dilakukan, sampai saat ini masih belum ada hasil yang memuaskan.
Percobaan klinis yang terus dilakukan haruslah sangat memerhatikan faktor keselamatan pada pasien penggunanya. Resiko kematian tidaklah kecil dalam percobaan pada manusia, seperti kasus percobaan klinis pada tahun 2002, yang mengakibatkan 6 % dari total 300 orang percobaan menderita efek samping yang parah dan beberapanya meninggal. Bagi para penderita masih harus bersabar untuk mendapatkan obat jenis baru, mengingat pengembangan obat tidaklah sebentar (dapat mencapai 15 tahun !).
Sumber:
http://www.ahaf.org/alzheimers/treatment/potential/
http://www.ahaf.org/alzheimers/treatment/clinicaltrials.html
Read More..
Gejala klinis penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan, sehingga penderita ataupun keluarga baru mengetahuinya setelah beberapa tahun. Secara dasar gejala klinis terjadi dimulai dari penurunan daya ingat, penurunan fungsi spasial (cenderung disorientasi atau bingung dengan keadaan sekitar), penurunan fungsi bahasa (sulit berkata-kata atau memilih kata), dan perasaan sensitif. Kemudian dilanjutkan dengan penurunan daya ingat yang semakin parah (hingga dapat melupakan nama sendiri), hilangnya kemampuan memakai dan memahami kata, munculnya kegelisahan, kemudian mencapai stadium selanjutnya yaitu penurunan fungsi intelektual yang parah dan kekakuan pada anggota badan.
Hingga saat ini terapi pada penderita Alzheimer hanya sebatas pengobatan simptomatik (gejala) tanpa disertai kesembuhan secara total dari penderita. Diantara daftar obat yang umum dipakai adalah, inhibitor kolinesterase, thiamin, haloperidol (bila terjadi gangguan psikosis (seperti halusinasi), Asetil L-karnitin (ALC). Obat-obat tersebut biasanya hanya berfungsi sebagai penghambat, tetapi tidak benar-benar menyembuhkan Alzheimer.
Meskipun demikian hingga saat ini terus dilakukan penelitian pada obat-obat yang berpotensi untuk mengobati Alzheimer. Umumnya obat-obat baru yang dikembangkan ini bekerja dengan cara menghilangkan plak protein pada otak. Zat-zat yang berpotensi menjadi obat baru diantaranya adalah antioksidan, NSAIDs (Non-Steroidal Anti inflammatory Drugs/ Obat anti inflamasi non steroid), statin (obat penurun kolesterol), asam lemak omega-3, ginkgo biloba, estrogen, dan lain sebagainya. Sayang nya dari berbagai percobaan yang dilakukan, sampai saat ini masih belum ada hasil yang memuaskan.
Percobaan klinis yang terus dilakukan haruslah sangat memerhatikan faktor keselamatan pada pasien penggunanya. Resiko kematian tidaklah kecil dalam percobaan pada manusia, seperti kasus percobaan klinis pada tahun 2002, yang mengakibatkan 6 % dari total 300 orang percobaan menderita efek samping yang parah dan beberapanya meninggal. Bagi para penderita masih harus bersabar untuk mendapatkan obat jenis baru, mengingat pengembangan obat tidaklah sebentar (dapat mencapai 15 tahun !).
Sumber:
http://www.ahaf.org/alzheimers/treatment/potential/
http://www.ahaf.org/alzheimers/treatment/clinicaltrials.html
Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)