Minggu, 19 Juni 2011

Steps in Tokyo #5 : Last Day

“To love is to risk not being loved in return. To hope is to risk pain. To try is to risk failure, but risk must be taken because the greatest hazard in life is to risk nothing.” (Anonymouos)

14 Juni 2011
Hari ini adalah hari terakhir kami berada di Tokyo. Sarapan singkat di Hotel, kami beranjak ke stasiun Roppongi pukul 07.30. Rencana hari ini kami akan berangkat ke Narita dengan naik kereta. Dari stasiun Roppongi kami menuju stasiun Hibya, selanjutnya berjalan kaki sebentar menuju stasiun Yurakucho. Dari stasiun ini kami naik Tokyo-JR dan menuju stasiun Nippori. Dari Nippori inilah kami selanjutnya akan menaiki Narita Skyliner, kereta shinkansen yang terkenal itu. Berbeda dengan stasiun pada umumnya, stasiun tempat pemberangkatan Skyliner memang terlihat lebih bagus dari stasiun pada umumnya. Di stasiun ini ternyata kami bertemu dengan Dini dan Ajeng, dan berangkat bersama menuju Narita.




Bandara adalah tempat terakhir jika anda ingin membeli souvenir sebelum pulang ke tempat asal. Harga di sini ternyata tidak berbeda dengan harga jika kita membeli di tempat lain. Karena biasanya harga-harga barang yang ada di bandara pasti lebih mahal dibandingkan dengan harga pada umumnya. Jadi sebenarnya, jika anda ingin membeli souvenir cukup beli di bandara Narita saja, cukup lengkap dengan harga yang tidak berbeda dengan harga pada umumnya. Tempat terakhir untuk saat ini, dan kaki ini kembali melangkah masuk ke pesawat Garuda GA885.

“Merantaulah ke negeri orang, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan”. Kata-kata tersebut ada pada buku Ranah 3 Warna yang saya baca selama di Pesawat. Sebuah kata-kata dari Imam Syafi’i, begitu memotivasi untuk bisa mencari ilmu hingga ke negeri jauh.

“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.”


Kembali saya bulatkan tekad, tujuan sudah ditentukan, visi sudah terlihat, maka segenap energi akan dikerahkan untuk mencapainya. Berjuang, ganbareba dekiru! (berjuanglah, pasti bisa!).


2 komentar:

  1. Sampai jumpa di KU kawan ..
    Aamiin .. *insya Allah

    -chepi-

    BalasHapus