Minggu, 19 Juni 2011

Steps in Tokyo #2 : Fullday

“All the world is a laboratory to the inquiring mind.” (Martin H. Fischer)

11 Juni 2011
Subuh dimulai pukul 02.30, dan memang pagi sekali karena pukul 05.00 saja matahari sudah berjaya menerangi jalan-jalan di Tokyo. Namun aktivitas di sini nampaknya baru dimulai sekitar pukul 07.30, dan saya memulai hari dengan sarapan nasi dan telur orek, tidak berani menyentuh daging karena berasal dari daging babi. Jadwal acara hari ini dipenuhi oleh parallel session pada beberapa kelas dengan tema yang berbeda-beda. Dengan melihat jadwal yang diberikan oleh panitia sebelumnya, maka saya beranjak menuju kelas dengan tema medicine and medicinal science. Datang terlambat, dan hanya sempat mendengarkan sedikit presentasi tentang infusi dari biji srikaya sebagai antivirus influenza. Bahasan yang menarik, namun sayang tidak mengikuti dari awal, semoga bisa dilihat di proceedings acara ini. Presentasi selanjutnya agak tidak nyambung dari tema kelas ini, yaitu mengenai materi komposit yang dipakai pada badan pesawat. I don’t really get it, but after all saya menangkap konsep menarik bahwa ketika kita menemukan perulangan dari suatu polimer atau yang sejenisnya maka kita bisa mengkarakterisasi seluruh bagiannya cukup dengan satu bagian saja dengan asumsi bahwa bagian-bagian penyusun bahan tersebut adalah serupa.

Berlanjut ke plenary session dengan MC bang Ikono, ah ya, saya baru pertama kali bertemu dengan beliau, setelah sebelumnya hanya sempat berinteraksi lewat facebook atau twitter. Moderator hari ini adalah mas Fithra dengan menghadirkan 4 pembicara. Pembicara pertama adalah Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, yang berbicara mengenai ITB dalam mewujudkan konsep world class university berkebangsaan. Kemudian ada Pak Nurdin Sobari dari Fakultas Ekonomi UI, Bu Niken dari RRI dan Pak Andika Fajar dari Kementerian Ristek. Sesi ini diakhiri dengan penandatanganan MoU antara pihak PPI Jepang dengan RRI mengenai kerja sama penyiaran berita-berita dari Jepang. Dan kemudian kita makan.




Acara kembali dimulai dengan plenary session yand dipandu oleh Dr. Chairul Anwar, dengan menghadirkan dua pembicara yaitu Gubernur Bangka Belitong dan Dr. Djoko dari PLN. Masing-masing berbicara dengan tema besar nuclear power plant, dan bagaimana posisinya di tanah air tercinta ini. Setelah itu break sholat dan acara dilanjutkan dengan parallel session kembali. Kembali saya menuju kelas medicinal and medicine science dan food and biology. Presentasi menarik dengan pembahasan yang beragam dari beberapa participants, mba Sara wardhani, bang Ikono, Toni, dan beberapa lagi yang saya lupa, tenang saja karena bisa dilihat di proceedings-nya, hehe... Parallel session ini berlangsung hingga maghrib dan acara kemali diakhiri dengan bento.
Sebelum pulang, saya sempatkan dahulu untuk berdiskusi dengan mba Sara, yang ternyata adalah alumni Farmasi UI angkatan 2000, saat ini sedang studi S3 nya di University of Tokyo. Cukup panjang diskusi mulai dari presentasi ilmiah hingga karakter para mahasiswa di Indonesia. Ya, beliau berkata bahwa selama ini kita yang mengandalkan diktat untuk mendapatkan nilai, akan kesulitan nantinya jika akan melanjutkan belajar ke negeri orang. Bahwa, kita seharusnya terbuka dan tidak terkungkung pada dunia kelas saja, beliau bahkan bersedia diajak diskusi oleh mahasiswa farmasi UI mengenai farmakologi dan fitokimia. Beliau menyarankan saya untuk bisa membentuk kelompok studi agar bisa meng-update ilmu kita. Dan saya sampaikan ucapan terima kasih, serta berjanji akan mengontak beliau selanjutnya. Perbincangan ternyata berakhir cukup lama yang mengakibatkan dua orang teman saya lama menunggu. Gomennasai guys.

Malam ini syafiq berencana menginap di hotel kami, karena keesokan harinya kita akan berkunjung ke rumah mas Aisar di Yokohama. Pada awalnya hendak mencari makan di luar malam ini, namun sepertinya rasa lelah cukup menyergap kami sehingga langsung saja menuju tempat tidur di kamar hotel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar