Minggu, 27 Januari 2013

Negative result is not a failure

(sumber: oasisforya.blospot.com)
Eksperimen-eksperimen selalu berangkat dari sebuah pertanyaan, para peneliti kemudian mengandaikan hasilnya dengan membuat hipotesis, mereka melakukan percobaan-percobaan dan mendapatkan hasil. Percobaan-percobaan, bukan satu tetapi banyak percobaan, sehingga dapat menjawab persoalan yang membentang. Hal yang menarik tentu saja betapa satu jawaban dapat menimbulkan sepuluh pertanyaan lanjutan. Dan apa yang kita dapat dari siklus tak terbatas ini adalah apa-apa yang kita lihat sekarang, dari microchip berukuran mini hingga spaceship penjelajah angkasa.

Ada sebuah adagium terkenal dalam dunia riset, “hasil negatif bukanlah sebuah kegagalan”. Hasil positif dan negatif adalah paket dalam semua hal di dunia ini. Kita tak pernah bisa mengharapkan data yang selalu bagus, linearitas yang selalu 0.9999, atau hasil yang selalu optimal. Kegagalan pasti ada pada setiap eksperimen, pencilan sering ada dalam setiap statistik, dan hasil negatif sangat mungkin muncul dalam setiap assay, namun bagaimana cara pandang terhadap setiap kegagalan, data pencilan, dan hasil negatif merupakan hal yang esensial. Karena setiap hasil negatif, setiap kegagalan yang dialami tidak lain merupakan penemuan akan suatu cara untuk tidak membuat suatu tujuan tercapai. Sebuah momen pembelajaran langsung yang tak didapat di bangku kuliah. Sehingga manusia akan terus-menerus berusaha, trial and error, mencapai hasil yang diinginkan.

Hasil negatif tidak perlu menjadi suatu kegagalan, tidak tercapainya cita tak pernah perlu menjadi akhir kehidupan. Karena setiap kita memiliki pilihan untuk mengambil jalan lain, jika kamu masih kuat melawan tantangan, lawanlah sekuat tenaga, jika takdir memilihkan yang lain maka ambillah. Beranjak dari suatu kegagalan akan cita juga adalah keberanian, berani menyusun ulang kembali cerita cita, berani menjalani langkah yang baru. Dan hal itu bukanlah tanda penyerahan !


2 komentar: