Jumat, 05 Agustus 2011

Membersamai anak-anak


You can learn many things from children. How much patience you have, for instance. (Franklin P. Jones)

Ada canda-tawa yang mungkin masih kita ingat di masa-masa kecil kita. Keceriaan, kejenakaan, betapa polosnya kita, semua lepas dalam kegembiraan bermain bersama, di kelas, lapangan, hingga persawahan tempat kita bermain petasan saat bulan puasa. Senyum mungkin akan tetap terselip di bibir kita ketika mengingat semua hal tersebut.

Betapa tidak, di tengah kedewasaan yang menyediakan tidak hanya kesempatan yang begitu luas akan masa depan, tetapi juga misteri akan kehidupan, ketakutan-ketakutan akan masa depan yang tidak pasti, dan ketidaktahuan akan hal-hal yang berseliweran di sekitar kita. Tanggung jawab adalah pembebanan alami yang dialami setiap anak manusia yang berniat menjadi dewasa. Menjadi tua adalah suatu keniscayaan, namun menjadi dewasa adalah sebuah pilihan yang sama-sama kita pahami akan konsekuensinya.

Mengingat canda-tawa lama

Sejatinya kita perlu melakukan kontemplasi secara regular, meninjau perjalanan yang sudah kita lewati, cita, target dan ambisi yang sudah atau belum tercapai, kegemilangan dan kegagalan masa lalu. Sejenak saja, kemudian kembali kita melihat hari ini dan menjangkau masa depan. Perenungan adalah salah satu cara, bagaimana kita bisa mengingat masa kecil dahulu. Adakah hangat kebahagiaan di sana atau kesusahan yang mendera-dera ? Apapun, saya yakin ada hikmah di dalamnya, meninggalkan permasalahan apakah kita sanggup memaknainya dengan hakiki atau tidak.
Keceriaan anak-anak, membersamai mereka di dalam kegembiraan yang begitu polos, merefleksikan bayangan masa lalu kita saat kanak-kanak. Begitu dekat seolah terlihat jelas bayangan-bayangan canda-tawa kita di masa lalu. Ada pertengkaran pula di dalamnya, namun kita menyaksikan dengan begitu ajaibnya mereka akan berbaikan kembali, tertawa lepas bersama lagi. Keajaiban masa kecil yang terkadang kita lupakan atau malah hilang seiring dengan hempasan waktu dan keadaan.

Refleksi kecil kita


Dan sebuah refleksi kecil kita pada akhirnya membawa kita pada masa sekarang, memberikan kita pelajaran bahwa kita pun perlu belajar dari anak-anak. Dewasa membawa kematangan dan pengetahuan akan dunia, dan kenangan masa kecil kita dapat menjadi sumber inspirasi tiada batas. Mungkin sejenak kita perlu berpikir ulang, memaknai setiap detik-detik perjalanan hidup kita. Membersamai mereka akan membuat kita kembali menemukan inspirasi untuk menjalani hidup ini dengan sepenuh hati, sepenuh senyum anak-anak yang menerima minuman segelas coklat hangat.


3 komentar:

  1. Kak, mau tanya. Tapi ga nyambung sama postingnya yak.he.
    Kakak pernah ikut2 acaranya deBlogger? Kopdar atau apa gitu?

    BalasHapus
  2. belum pernah, ini juga baru gabung hehe...

    BalasHapus
  3. terus berencana ikut gak kak? bentar lagi ada ifthor bareng nih,infonya ada di milis,

    BalasHapus