(sumber gambar: lightbulbcentral) |
Kesadaran seringkali merupakan pemicu dari segalanya. Hal-hal sederhana, inspirasi-inspirasi mengagumkan, ide-ide cemerlang selalu berawal dari kesadaran yang menyentak diri manusia. Kesadaranlah yang membedakan antara inovator dengan orang biasa dan para filsuf dengan rakyat jelata. Apel jatuh mungkin hanyalah sekedar apel yang jatuh dalam pandangan orang lain, namun tidak bagi Newton. Ada sesuatu yang lebih besar terkuak di dalamnya, sebuah kesadaran muncul, menyentak Newton. Apel berada dalam posisi diam di atas pohon, jatuh dengan kecepatan yang semakin cepat ke bawah. Pada akhirnya, hanya Newton lah yang tersadarkan, bukan petani atau sembarang orang yang melintasi pohon apel. Dan dari kesadaran ini muncul ide cemerlang tentang alam semesta, gaya gravitasi.
Orang-orang menyebutnya insight, pemahaman akan suatu kebenaran yang tersembunyi. Ide-ide yang muncul seringkali sederhana, namun menuju ide tersebut adalah hal yang lain. Kisah klasik yang meskipun diragukan kebenarannya memberikan kita contoh, kisah penemuan hukum Archimedes yang merupakan prinsip sederhana yang dapat dimengerti ke siswa kelas menengah pertama. Dari semua orang yang berendam dalam pemandian umum mungkin hanya Archimedes yang menyadarinya. Columbus, Newton, Archimedes melihat sesuatu yang berbeda dari suatu hal yang dianggap biasa. Mereka memberikan kita contoh ide-ide sederhana dapat berakibat besar dan ditemukan dengan cara-cara yang tidak biasa. Penemuan-penemuan besar terkadang diinspirasikan dari sesuatu yang sederhana. Observasi, telaah, analisis, percobaan-percobaan membuka yang tersembunyi dari hal-hal sederhana.
Bahwa inspirasi ada di sekitar kita dan menunggu untuk ditemukan adalah keniscayaan. Hal yang kita perlukan mungkin sekedar melihat dari sisi yang berbeda, menemukan maksud dari suatu fenomena, atau bahkan berbagi dengan orang lain. Yakinlah, kita akan bisa menemukan keunikan dari kepolosan, ketakjuban dari ketidakbiasaan, dan keindahan dari hal-hal sederhana.
Read More..