Minggu, 14 November 2010

Elsevier, Pohon Elm, dan Non Solus

Building Inside, Breaking Boundaries (Tagline of Elsevier)

Setelah sekian lama akhirnya bisa menulis di blog lagi, bukannya sudah tidak berminat blogging, tapi kesibukan kuliah yang luar biasa semester ini menjadi penyebab utamanya.

Well, pernah mendengar kata Elsevier ?

Elsevier merupakan sebuah rumah penerbitan yang bergerak dalam berbagai macam cabang ilmu pengetahuan. Sejak 1580 didirikan, Elsevier kini menjadi salah satu penerbit jurnal-jurnal sains yang terkemuka di dunia. Jika anda melihat lambang dari Elsevier maka ada tiga poin di sana, seorang kakek, pohon elm yang dirambati oleh tanaman anggur, dan tulisan berbahasa latin, non solus.

Arti asli dari lambang tersebut hingga saat ini tetap dalam perdebatan, meskipun demikian lambang ini dibuat pertama kali oleh Isaac Elzevir. Kebanyakan ahli berpendapat bahwa pohon elm tersebut melambangkan pohon pengetahuan, meskipun mereka tidak pernah mencapai kata sepakat untuk arti dari tanaman anggur yang merambat pada pohon elm tersebut. Seorang pustakawan dari Paris, Adri, berpendapat bahwa arti dari pohon elm yang dirambati oleh tumbuhan anggur tersebut merupakan simbol ikatan antara dua bersaudara Elzevir, Isaac dan Abraham. Orang tua yang digambarkan sebagai pertapa tersebut melambangkan pengasingan diri untuk belajar. Namun, seorang ahli sejarah seni kontemporer, Lucy Schluter berpendapat bahwa orang tua tersebut melambangkan orang bijak.


Pada dasarnya jalinan antara pohon elm dan tanaman anggur dapat merepresentasikan sebuah persahabatan yang saling bermanfaat. Seperti sebuah metafora klasik antara sebuah pohon dan tanaman anggur,

“Seperti pohon anggur, meskipun berbeda dari pohon yang selama ini, masih tetap membutuhkan batang, atau penyangga atau pohon lain yang tidak menghasilkan buah, bahwa orang yang kuat dan terpelajar tetap membutuhkan pertolongan orang yang kekurangan.”

Oleh karenanya, mungkin dapat disimpulkan logo tersebut menginterpretasikan hubungan antara penerbit dan pelajar. Sebuah tulisan Non Solus (tidak sendiri) menegaskan pesan bahwa penerbit, seperti pohon elm, dibutuhkan untuk menyediakan dukungan yang kuat bagi pelajar, begitu pula dengan pelajar, pohon anggur, dibutuhkan untuk menghasilkan buah. Penerbit dan pelajar tidak dapat melakukan semuanya sendirian, namun mereka memerlukan satu sama lain. Hal ini menjadi sebuah representasi yang tepat untuk hubungan antara Elsevier dan penulis saat ini, bukan membutuhkan atau dibutuhkan melainkan saling membutuhkan.

Pelajaran besar bahwa, rumah ilmu pengetahuan tersusun dari bukan saja batu bata para saintis, tapi juga mereka yang mendukung kegiatan-kegiatan para saintis tersebut. Prinsip saling membutuhkan satu sama lain, mengajarkan kita untuk tidak bersikap sombong kepada yang lebih lemah dari pada kita

Pustaka:
A Short History of Elsevier: In Celebration of the 125th Anniversary of Elsevier and the 425th Anniversary of the House of Elzevir.


Read More..